5 Alasan Kenapa Menantu Tidak Disukai Oleh Mertuanya, Ternyata Bukan Perkara Yang Mudah


Menjadi menantu bukan perkara mudah, bahkan meskipun suami-istri sama-sama bahagia namun masalah dayang dari mertua yang tidak suka akan menantunya.

Hal ini tentu membuat tidak nyaman apalagi tinggal satu atap. Jika tidak diatasi dengan baik bisa merusak pernikahan. Sehingga beberapa hal ini harus diketahui apa penyebab mertua tidak menyukai menantunya.

1. Bukan Menantu Idaman

Salah satu alasan kenapa mertua tidak suka karena kamu bukan seseorang yang idamkan selama ini. Meski dia tidak menyukai menantunya mungkin ia membutuhkan waktu untuk menerima.

2. Takut Hubungan Dengan Anaknya Renggang

Salah satu hal yang paling ditakuti oleh orang tua ketika sudah beristri adalah hubungan dengan anaknya menjadi renganggang. Takut istrinya menguasai sehingga ia merasa kehilangan anak laki-lakinya.

Sehingga istri harus selalu menyuruh pasangannya untuk meluangkan waktu, selalu menjenguk orang tuanya. Sehingga bisa memicu hubungan orang tua dan anaknya tidak renggang.

3. Tidak Setuju Dengan Cara Mengurus Rumah Tangga

Orang tuanya pasti memperhatikan bagaimana caramu mengurus rumah tangganya, bagaimana caramu mengurus kebutuhan suamimu.

Jika tidak sesuai dengannya tentu ia akan ikut campur dalam urusan rumah tanggamu.

4. Obsesi Ingin Dekat Padahal Tidak Tulus

Menantu yang baru masuk ke dalam keluarga suami pasti memiliki keinginan untuk dekat dengan keluarganya terutama orang tuanya.

Namun jika terlalu obsesi tanpa ada ketulusan didalamnya hal ini justru tidak akan mendapatkan hatinya, namun mertuamu semakin membencimu.

5 Dianggap Sebagai Lawan

Terkadang menantu dianggap sebagai lawan untuk mendapatkan perhatian anaknya sehingga tentu saja tidak akan mendapatkan tempat yang nyaman didekat mertuanya.

======

Mulai Sekarang Coba Ganti Menu Sarapan dengan Satu Butir Telur Bebek Setiap Hari, Dijamin Satu Keluarga Bisa Terus Sehat dan Terhindar dari Penyakit Berbahaya Ini!

Seperti yang telah kita ketahui, telur merupakan sumber protein yang baik dalam tubuh.

Tak sedikit dari kita yang memilih untuk mengonsumsi telur ayam dibanding dengan telur lainnya.

Padahal salah satu telur yang kaya akan sumber protein dan tak kalah populer dari telur ayam adalah telur bebek.

Akhir-akhir ini, telur bebek mulai populer sebagai teman makan dan penambah cita rasa pada masakan.

Tapi, ternyata telur bebek juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dalam tubuh.

Dilansir Times of India, telur bebek memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan telur ayam.

Cangkangnya yang tebal membuat telur bebek sulit untuk retak.

Dengan begitu, telur bebek bisa disimpan lebih lama daripada telur ayam.

Kuning pada telur bebek secara signifikan memiliki lebih tinggi lemak dan juga kolesterol dibandingkan dengan telur ayam.

Mengonsumsi telur bebek secara rutin akan menghasilkan tinggi protein dan juga pemenuhan lemak omega-3 yang lebih tinggi.

Telur bebek kaya akan vitamin, mineral, dan juga mengandung vitamin B12 yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, sintesis DNA, dan fungsi saraf yang sehat.

Vitamin B12 yang ada dalam telur bebek menawarkan perlindungan terhadap penyakit jantung dan juga kanker.

Kandungan vitamin A yang disediakan oleh telur bebek dapat melindungi penglihatan dan menjaga kesehatan darah dan kulit.

Memiliki selenium yang melimpah maka tak heran jika orang-orang yang mengonsumsi telur bebek memiliki sistem kekebalan tubuh yang meningkat.

Telur bebek menyediakan kolin yang dapat menghentikan kerusakan hati dari lemak dan kolesterol sehingga mengontrol otot.

Tak hanya itu saja, telur bebek yang kaya akan riboflavin (B2) memiliki antioksidan yang kuat.

Mengonsumsi telur bebek lebih baik dibandingkan dengan telur ayam.

Menurut sebuah studi tahun 2015, peptida dalam putih telur bebek dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap mineral kalsium penting dalam sistem pencernaan.

======

Penyebab Glaukoma, Gangguan Mata yang Bisa Menimbulkan Kebutaan

Penyebab glaukoma adalah meningkatnya tekanan di dalam bola mata. Tekanan tersebut terjadi karena adanya penumpukan cairan di bagian depan mata. Glaukoma tidak hanya dapat memicu kerusakan saraf mata, tetapi juga menjadi salah satu penyebab kebutaan paling umum pada orang lanjut usia.

Glaukoma terkadang tidak menimbulkan gejala apa pun, sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa matanya mulai mengalami gangguan. Kerusakan saraf mata akibat glaukoma biasanya terjadi secara bertahap dan sering kali baru menimbulkan gejala ketika kondisi tersebut sudah parah.

Akan tetapi, glaukoma terkadang juga bisa muncul secara mendadak dan menimbulkan gejala berat, seperti nyeri pada mata, sakit kepala parah, mata merah, mual dan muntah, hingga gangguan penglihatan.

Kenali Penyebab Glaukoma

Di dalam mata, terdapat cairan yang disebut aqueous humor. Cairan ini berada di ruang depan dan ruang belakang mata, serta berfungsi untuk memberi nutrisi pada lensa mata dan kornea, menjaga bentuk mata, juga melindungi mata dari kotoran.

Cairan di dalam bola mata tersebut akan diserap secara berkala agar tidak menumpuk di dalam mata, sehingga tekanan di dalam bola mata pun tetap stabil.

Jika saluran drainase atau penyerapan aqueous humor tersumbat, hal ini akan memicu terjadinya penumpukan cairan di dalam bola mata. Lama-kelamaan, penumpukan cairan tersebut dapat menyebabkan peningkatan tekanan di dalam bola mata dan merusak saraf mata.

Ketika saraf mata sudah mengalami kerusakan, fungsi penglihatan pun akan terganggu. Pada tahap awal, penderita glaukoma mungkin tidak menyadari adanya gangguan pada fungsi penglihatannya. Kondisi ini sering kali baru disadari ketika sudah menyebabkan gangguan penglihatan yang parah atau bahkan kebutaan.

Faktor Risiko Penyakit Glaukoma

Hingga saat ini, sebenarnya belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya penyumbatan saluran drainase di dalam bola mata. Namun, kondisi ini diduga dipengaruhi oleh faktor genetik. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami glaukoma, di antaranya:

  • Berusia lebih dari 60 tahun
  • Memiliki riwayat penyakit mata, misalnya rabun jauh atau rabun dekat
  • Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, hipertensi, atau serangan jantung
  • Memiliki riwayat operasi di bagian mata
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama

Tak hanya beberapa faktor risiko di atas, glaukoma juga dapat disebabkan cedera pada mata, infeksi mata yang parah, dan peradangan pada mata. Pada kasus tertentu, glaukoma juga bisa terjadi pada bayi dan anak-anak. Kondisi ini dikenal dengan sebutan glaukoma kongenital.

Pengobatan glaukoma bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan untuk mengurangi tekanan di dalam bola mata, obat untuk mengurangi produksi cairan di dalam bola mata, hingga operasi.

Jika terlambat ditangani, glaukoma dapat menyebabkan gangguan penglihatan atau bahkan kebutaan yang bersifat permanen. Untuk mengetahui apakah Anda memiliki glaukoma atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter mata.

Pemeriksaan mata secara rutin penting dilakukan meski Anda tidak merasakan keluhan apa pun. Tujuannya adalah agar glaukoma dan penyebab glaukoma dapat terdeteksi sejak dini dan ditangani secepat mungkin sebelum menimbulkan komplikasi.

======

5 Jenis Umbi-Umbian Populer Beserta Nutrisi dan Manfaatnya bagi Tubuh

Kentang, singkong, dan ubi merupakan beberapa jenis umbi-umbian yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tak hanya murah dan lezat, jenis umbi-umbian yang kerap digunakan sebagai pengganti nasi ini mengandung beragam nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh.

Umbi-umbian digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia sebagai salah satu makanan pokok. Jenis tanaman ini memiliki kandungan utama karbohidrat, sehingga tidak jauh berbeda dengan nasi. Selain itu, tanaman umbi-umbian juga mudah dibudidayakan dan dapat tumbuh tumbuh subur di berbagai daerah.

Jenis Umbi-Umbian Beserta Kandungan Nutrisi dan Manfaatnya

Berikut ini adalah beberapa jenis umbi-umbian yang kaya nutrisi dan manfaat untuk kesehatan tubuh:

1. Singkong

Singkong adalah salah satu jenis umbi-umbian yang padat nutrisi. Singkong dapat diolah menjadi berbagai macam menu makanan, camilan, hingga bahan masakan, seperti tepung. Tak hanya murah, singkong juga mengandung beragam nutrisi berikut ini:

  • Karbohidrat
  • Serat
  • Protein
  • Gula
  • Vitamin, termasuk vitamin A, vitamin B, dan vitamin C
  • Magnesium
  • Kalium
  • Selenium
  • Kalsium
  • Zat besi

Karena ragam nutrisi tersebut, singkong baik dikonsumsi untuk memenuhi asupan nutrisi sehari-hari atau sebagai pangan pengganti nasi. Singkong juga membuat Anda kenyang lebih lama, sehingga baik dikonsumsi saat sedang diet atau hendak menjaga berat badan.

Kandungan vitamin C pada singkong memiliki efek antioksidan dan penting untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat, sedangkan kandungan kalium pada singkong berperan penting untuk mengontrol tekanan darah.

Singkong juga mengandung serat, protein, dan antioksidan yang mampu mencegah dan mengatasi sembelit serta menurunkan risiko penyakit diabetes dan penyakit jantung.

Meski demikian, ingatlah untuk selalu mengonsumsi singkong yang telah matang sepenuhnya. Hal ini karena singkong mentah mengandung racun yang berbahaya bagi tubuh.

2. Ubi jalar

Ubi jalar memiliki rasa yang manis dan biasanya dikonsumsi dengan cara dikukus atau dipanggang. Jenis umbi-umbian ini juga bervariasi mulai dari ubi ungu, ubi kuning, maupun oranye, sering diolah menjadi salah satu makanan tradisional, yaitu kolak ubi jalar.

Selain rasanya yang lezat, ubi jalar juga mengandung beragam nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh, seperti:

  • Karbohidrat
  • Protein
  • Serat
  • Gula
  • Vitamin, yaitu vitamin A, vitamin B, folat, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E
  • Kalsium
  • Fosfor
  • Magnesium
  • Kalium
  • Zat besi
  • Zinc

Ubi jalar merupakan salah satu sumber vitamin A dan beta karoten terbaik. Kandungan vitamin A pada ubi jalar bahkan jauh lebih tinggi daripada wortel. Vitamin ini berperan penting untuk menjaga kesehatan dan fungsi mata, memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, serta memperkuat daya tahan tubuh.

Selain itu, jenis umbi yang satu ini juga baik dikonsumsi untuk melancarkan pencernaan dan mengontrol tekanan darah.

Meski demikian, konsumsi ubi jalar mungkin perlu dibatasi bagi para penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi. Ini artinya, ubi jalar dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

3. Lobak

Ada banyak jenis lobak yang cukup umum dikonsumsi, yaitu lobak ungu, lobak merah, lobak putih, dan lobak Jepang atau daikon. Selain umbinya, ternyata daun lobak juga bisa diolah menjadi makanan yang sehat untuk tubuh.

Berikut ini adalah beragam nutrisi yang terkandung di dalam lobak dan baik untuk kesehatan tubuh:

  • Karbohidrat
  • Serat
  • Protein
  • Vitamin, termasuk vitamin A, vitamin B, folat, dan vitamin C.
  • Fosfor
  • Kalsium
  • Mangan
  • Kalium
  • Zat besi

Tak hanya itu, lobak juga mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Berkat beragam nutrisi yang terkandung di dalamnya, tanaman umbi ini baik dikonsumsi untuk menangkal efek radikal bebas, melancarkan pencernaan, menurunkan risiko kanker, serta mengontrol gula darah dan tekanan darah.

Umbi yang satu ini juga baik dikonsumsi untuk mengurangi kolesterol dan mencegah penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan penyakit jantung.

4. Kentang

Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan jenis umbi yang satu ini. Kentang sangat umum dikonsumsi dan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus, dipanggang, atau digoreng.

Kentang mengandung banyak nutrisi yang sayang jika dilewatkan, antara lain:

  • Protein
  • Karbohidrat
  • Gula
  • Serat
  • Vitamin, termasuk vitamin B6, folat, dan vitamin C
  • Kalium

Kentang mengandung cukup banyak kalium yang baik untuk mengontrol tekanan darah. Selain itu, kentang juga banyak mengandung serat yang baik untuk memelihara kesehatan jantung dan mencegah sembelit.

Kandungan nutrisi kentang banyak terdapat di bagian kulitnya. Oleh karena itu, Anda dapat mengolah dan mengonsumsi kentang beserta kulitnya setelah dicuci hingga bersih.

Agar lebih sehat, sebaiknya batasi konsumsi kentang yang diolah dengan cara digoreng dengan minyak dan batasi pemberian garamnya.

5. Bengkuang

Sama halnya dengan kentang, tanaman umbi yang satu ini juga cukup populer di Indonesia. Bengkuang memiliki kulit tebal kecokelatan dan daging umbi berwarna putih.

Karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang manis, bengkuang cukup sering dikonsumsi sebagai lalapan atau campuran rujak. Beberapa nutrisi yang terkandung di dalam bengkuang adalah:

  • Serat
  • Karbohidrat
  • Gula
  • Protein
  • Vitamin C
  • Vitamin B6
  • Air

Selain itu, bengkuang juga mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Karena kandungannya tersebut, bengkuang baik dikonsumsi untuk melancarkan pencernaan, memelihara kesehatan kulit, menurunkan kolesterol, serta memperkuat daya tahan tubuh.

Agar lebih sehat, Anda juga perlu menjaga keseimbangan pola makan dengan mengonsumsi beragam jenis makanan bergizi lain selain umbi, seperti telur, ikan, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, serta buah dan sayuran.

Jangan lupa pula untuk berolahraga secara rutin, mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih setidaknya 8 gelas per hari, serta menghentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.

Beragam jenis umbi-umbian di atas mengandung beragam nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, misalnya alergi terhadap salah satu jenis umbi, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.

Tags: #alasan menantu tidak disukai mertua #manfaat telur bebek bagi kesehatan #manfaat umbi-umbian bagi tubuh #penyebab glaukoma pada mata