Menikah dengan janda selama ini selalu kental dengan stigma buruk. Yang pria pasti akan dianggap nggak becus cari istri, sedangkan si pasangan janda biasanya bakal dituduh tukang goda sampai pakai ilmu-ilmu pelet.
Selalu begitu, padahal tentu saja stigma macam ini dusta. Banyak pasangan perjaka janda yang memang menikah karena benar-benar cocok dan klop satu sama lain.
Sebenarnya, apa sih yang salah dengan janda? Mereka sama-sama wanita, hanya statusnya saja yang sudah pernah menikah.
Janda selalu di-underestimate, padahal kalau dibandingkan dengan gadis-gadis, mereka jauh lebih unggul. Bahkan, jika bisa melihat sisi lain seorang janda, maka beruntunglah pria yang mendapatkannya.
Bisa mendapatkan janda adalah berkah. Kalau tak percaya, simak poin-poin di bawah ini, pasti kamu akan mengangguk setuju.
1. Janda Jauh Lebih Dewasa
Kedewasaan biasanya muncul karena waktu yang menempanya. Dalam pernikahan, nggak semua pasangan akan langsung sama-sama dewasa hanya dalam seminggu.
Nah, karena masih belum dewasa, tak heran kalau kadang kala ada konflik-konflik kecil. Semua pasangan nikah yang masih baru pasti begitu.
Nah, beda gadis beda pula janda. Menikah dengan mereka seperti naik mobil lewat jalan tol, mulus tanpa hambatan. Alasannya utamanya lebih kepada si janda yang lebih berpengalaman dalam mengelola emosi.
Ibarat kuliah, awal masa pernikahan adalah ospek. Nah, janda sudah melewati ini dan bersama mereka kita tinggal menjalani yang enak-enaknya saja.
2. Tahu Cara Menyenangkan Lelakinya
Nggak munafik, bercinta adalah aspek dalam pernikahan. Begitu pentingnya, sampai ada orang-orang yang rela bercerai gara-gara si pasangan nggak bisa memuaskan dirinya dengan aktivitas satu ini. Nah, menikah dengan janda, artinya kita nggak perlu lagi khawatir soal beginian.
Ya, mereka sudah pernah menikah, artinya memiliki pengalaman dalam hal tersebut. Malam pertama pun mungkin akan lebih dari ekspektasi si pria. Berbeda dengan ketika menikahi seorang gadis.
Percintaan yang pertama pasti bakal canggung luar biasa. Meskipun terjadi ‘smackdown’, tapi pasti masih belum semaksimal janda. Fakta ini juga berdasarkan survey lho.
3. Lebih Berpahala Jika Punya Anak Yatim
Nikah tak hanya untuk senang-senang, tapi juga ibadah. Dalam agama Islam misalnya, seseorang yang sudah menikah ibadahnya menjadi sempurna. Ibaratnya kalau bujang nilainya lima puluh, pas sudah nikah nilainya penuh alias seratus.
Nilai pahala juga makin bertambah jika di pernikahan itu ada anak yatimnya, dalam artian kita menikahi janda yang ditinggal mati suaminya.
Nah, menafkahi yatim ini pahalanya gila-gilaan dan bisa membawa keberkahan yang luar biasa. Bahkan menurut ulama, rumah yang paling disukai Allah, adalah rumah yang ada anak yatim yang dimuliakan di dalamnya.
4. Tak Harus Kejar Target Punya Anak
Tujuan nikah memang mengembangkan keturunan. Tapi, banyak orangtua yang kadang memaksakan anaknya untuk cepat-cepat punya momongan.
Ini bisa jadi beban psikologis lho. Karena nggak semua pasangan itu bisa langsung punya anak. Bahkan ada yang menikah 20 tahun tapi masih belum dikaruniai bayi.
Enaknya, menikah dengan janda (kali ini yang sudah punya anak) adalah terselesaikannya masalah tuntutan cepat punya momongan ini.
Ya, kan anak sudah ada. Soal urusan nambah momongan bisa sambil jalan. Percaya deh, nikah dengan janda semua masalah yang ada terselesaikan.
5. Nikah Dengan Janda Bisa Bikin Kaya
Apa korelasinya janda dan kekayaan? Ada. Sekarang mari kita main logika-logikaan. Janda yang ditinggal mati atau bercerai, dituntut untuk bisa menghidupi diri dan anaknya.
Maka mereka dipastikan memiliki harta, terlepas apakah si janda ini mendapatkan jaminan tunjangan anak dari suami lamanya atau tinggal bersama orangtua.
Nah, karena janda sejak awal sudah mandiri secara finansial, maka bagi para suami ini adalah berkah tersendiri.
Kalau begini sepertinya hampir tidak ada masalah soal pemenuhan kebutuhan keluarga. Dan karena tak ada masalah ekonomi, keluarga pun sejahtera.
Masih menganggap menikahi janda adalah aib? Tentu tidak ya, apalagi berkaca pada banyaknya hal-hal positif yang bakal didapatkan.
Menikahi gadis tentu tidak masalah dan baik, tapi bisa menikahi janda adalah keberuntungan besar. Terserah orang mau bilang apa, yang menjalani bukan mereka. So? Just enjoy it!
======
Senyaman-nyamannya Rumah Mertua, Masih Enakan di Kontrakan Berdua, Walau Hidup Seadaanya
Banyak yang mengatakan seenak-enaknya rumah mertua, masih enakan di kontrakan berdua, meski hidup serba seadanya, atau bahkan masih banyak sekali kekurangan. Mengapa? karena saat kita sudah hidup berdua, terbiasa apa-apa berdua, mengatur segalanya hanya dengan pikiran berdua, tanpa campur tangan orang lain, tentu akan membawa keduanya semakin dewasa. Berbeda ketika hidup dengan mertua, kadang ada hal yang seharusnya cukup berdua, tapi mertua yang masih menganggap anaknya adalah tanggung jawabnya maka disitulah dia ikut campur, sehingga suasana menjadi keruh. (foto cover: ilustrasi kontrakan, sumber)
Keluarga Baru yang Tinggal Terpisah Dari Mertua Akan Lebih Mudah Belajar, Menjalankan Peran, dan Lebih Bertanggung Jawab
Dan biasanya keluarga baru yang tinggal terpisah dari mertua akan mudah belajar, menjalankan prannya, dan lebih bertanggung jawab atas setiap hal yang sudah seharusnya dilakukan berdua.
Suami Akan Lebih Cepat Memahami Bagaimana Seharusnya Mengasihi Istri dan Mendidik Anak-anak
Lalu apalagi? suami akan lebih cepat memahami bagaimana seharunya mengasihi istri, suami bisa lebih mengerti dengan baik tanggung jawabnya, baik itu mendidik istri atau pun mendidik anak-anak.
Dengan kata lain, laki-laki atau suami akan cepat dewasa mengatur rumah tangganya, memahami kewajibannya, tatkala dia sendiri telah benar-benar fokus seorang diri.
Demikian Istri Lebih Mudah Belajar Bagaimana Menghormati Suami dan Menjadi Ibu Bagi Anak-anak
Demikian juga dengan seorang istri, dia akan lebih mudah belajar bagaimana menghormati suami dan menjadi ibu bagi anak-anaknya, takala dari awal dia sudah belajar serba sendiri memahami apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya.
Gesekan Atau Cekcok Dengan Mertua Tidak Akan Sering, Karena Ketika Sudah Berdua Maka Tergantung Bagaimana Kita Memenejnya
Termasuk pula cekcok atau gesekan kesalah pahaman antara dia dan mertua, tentu akan jarang terjadi tatkala kamu sudah memilih tinggal berpisah dan hanya benar-benar berdua dengan pasangan.
Karena ketika sudah berdua, ketika dalam satu rumah hanya ada kamu dan pasanganmu maka tentu cara mengolah keadaan pun akan lebih mudah, sebab hanya tergantung bagaimana kalian.
Ketika Sudah Berdua, Meski Hanya Disebuah Gubuk Kecil, Insyaallah Rasa Damai dan Tenang Selalu Dirasakan
Oleh karenanya mengapa dikatakan ketika sudah berdua, ketika hanya berdua, meski disebuah gubuk kecil sekalipun, insyaallah rasa damai dan tenang selalu dirasakan.
Mengapa? karena apa-apa jika hanya serba “kita”, apa-apa hanya sesuai dengan keinginan berdua, maka untuk mencapai sebuah tujuan pun akan mudah.
Tinggal Serumah dengan Mertua
Tinggal Bersama Mertua Tak Selalu Buruk
Meski demikian, hidup serumah dengan mertua tak selalu identik dengan hal-hal yang buruk. Tinggal bersama mertua juga memiliki beberapa sisi keuntungan yang bisa Anda peroleh. Apa saja?
1. Lebih mengenal dan dekat dengan mertua
Tinggal serumah dengan mertua tentunya membuat Anda hampir setiap hari menghabiskan waktu bersama mertua. Dengan demikian, Anda tentunya menjadi lebih mengenal dan memahami mertua, dan tak menutup kemungkinan untuk menjadi lebih akrab dengannya. Tentu hal ini sangat positif.
2. Bisa lebih hemat
Tak bisa dimungkiri, keuntungan hidup serumah dengan mertua adalah bisa membuat Anda dan pasangan lebih menghemat biaya hidup. Anda tak perlu mengeluarkan uang untuk sewa rumah, sekaligus menghemat pengeluaran untuk bahan makanan, listrik, pajak bangunan, dan masih banyak lainnya.
Tips Hidup Serumah dengan Mertua
Anda telah mengetahui kemungkinan baik dan buruk yang terjadi jika hidup serumah dengan mertua. Nah, untuk meminimalisir segala kemungkinan buruk yang berpotensi terjadi di hari depan, berikut tips harmonis hidup serumah dengan mertua yang bisa Anda ikuti:
1. Sayangi mertua, jauhi prasangka
Sejak awal hidup serumah, Anda sebaiknya membuang jauh-jauh pemikiran buruk tentang perlakuan mertua. Berpikir positiflah bahwa Anda mampu hidup rukun dan akrab dengan sang mertua. Lebih dari itu, sayangilah mertua layaknya orangtua Anda, agar hidup dengan mertua terasa menyenangkan dan harmonis.
2. Mengalah dan komunikasikan masalah dengan baik
Ketika terjadi perbedaan pendapat dan kebiasaan, perbanyaklah mengalah kepada mertua. Ingatlah, mengalah bukan berarti kalah. Jika timbul berbagai permasalahan akibat perbedaan pendapat, tidak ada salahnya untuk mengomunikasikan pendapat Anda dengan mertua, tentunya dengan bahasa yang tepat, sopan, lembut, dan tidak menyinggung. Tak lupa, biasakan untuk mencari solusi atas permasalahan bersama-sama.
Hidup Bersama Mertua Tak Selalu Buruk
Hidup bersama mertua tidaklah selalu buruk, jika Anda mau bersabar dan berusaha. Sayangi dan hormatilah mertua Anda seperti orangtua Anda sendiri, bagaimanapun keadaannya. Ingatlah, tanpa sang mertua, tentunya pasangan Anda tak akan lahir ke dunia.
Tinggal bersama mertua
Seindah-indah tinggal rumah mertua, tetap lebih enak tinggal sendiri meski masih di rumah kontrakan. Mungkin sekelumit ungkapan ini tidak asing lagi di telinga.
Bagi Anda pasangan yang bersiap akan menikah, mungkin masih penasaran dengan pembuktian ungkapan tersebut. Bisa jadi, Anda justru malah merasa tertantang ingin mencobanya.
Tapi, sebelum memutuskan tinggal serumah dengan mertua kelak, ada baiknya memperkirakan apa saja kemungkinan yang bakal Anda alami. Seperti dikutip dari Cermati.com, berikut dilema yang bakal dirasakan bila tinggal serumah dengan mertua.
1. Keluarga besar ikut campur urusan rumah tangga
Salah satu risiko yang mungkin akan dihadapi kala hidup serumah dengan mertua adalah Anda harus siap jika mertua ikut campur dalam urusan rumah tangga Anda. Kondisi tersebut memang sudah cukup sering terjadi bagi pasangan yang memilih hidup serumah dengan mertua.
Hal ini biasanya terjadi karena sebagai orangtua, mereka seolah tidak bisa membiarkan begitu saja jika rumah tangga Anda menghadapi masalah. Atau ada hal-hal maupun tindakan yang tidak tepat menurut mereka. Bila terjadi masalah dalam rumah tangga, biasanya mertua akan cenderung membela pasangan Anda selaku anak kandungnya.
2. Merasa tak memiliki privasi
Tinggal serumah dengan mertua secara tidak langsung akan membatasi privasi Anda dan pasangan, bahkan bisa saja mengurangi quality time Anda bersama pasangan. Dengan kehadiran mertua, tentu Anda akan merasa segan dan sulit menemukan waktu untuk dihabiskan berdua saja, bukan?
3. Terikat dengan peraturan
Bagaimanapun juga, jika tinggal serumah dengan mertua, mau tidak mau Anda dan pasangan harus mengikuti peraturan yang berlaku di keluarga besar tersebut. Sebab, aturan yang biasa diterapkan mertua Anda itu sudah ada dan berlaku sejak lama. Anda sebagai pendatang baru, tentunya harus menghormatinya.
4. Tidak leluasa melakukan kebiasaan
Namanya juga tinggal dengan mertua, pasti segala sesuatunya bisa saja tak luput dari perhatian mereka. Perbedaan kebiasaan bisa menjadi masalah bagi Anda dan mertua, jika Anda tak mau beradaptasi dengan kebiasaan serta peraturan di rumah mertua.
Nah, bila Anda memutuskan untuk tinggal bersama mereka, tentunya Anda juga harus bisa menyesuaikan diri dengan kebiasaan yang dilakukan keluarga besar tersebut. Artinya, jika Anda sebelumnya memiliki kebiasaan-kebiasaan sendiri, ketika tinggal bersama mertua dan kebiasaan tersebut tidak sesuai dengan mereka, maka mau tak mau Anda harus membuang kebiasaan itu.
Misal, Anda punya kebiasaan ngemil sambil tiduran dengan santainya di rumah. Namun saat tinggal di rumah mertua, Anda harus meninggalkan kebiasaan tersebut apabila mereka tak suka dengan hal itu.
Tags: #alasan menikahi janda #menikahi janda lebih syahdu daripada gadis #pahit manis tinggal dirumah mertua
Related Post "5 Alasan Kenapa Menikah Dengan Janda Lebih Syahdu Daripada Gadis"