Awalnya Dikira Flu, Ternyata Anak Marcella Zalianty Kena Tumor Otak, Hindarkan Anak Dari Lima Jajanan ‘Berb*haya’ Berikut Ini


Orang tua mana yang tak hancur saat tahu anaknya sakit keras?

Bukan hanya sekedar demam atau luka jatuh, tapi terkena tumor otak. Kalau tidak ditangani dengan benar, nyawa anak bisa jadi taruhannya.

Hal itulah yang dirasakan oleh Marcella dan suaminya, Ananda Mikola . Mereka harus dihadapi kenyataan bahwa anak keduanya mengidap tumor otak.

Sebelum divonis, Magali rewel disertai demam yang tak kunjung turun. Bahkan dokter sempat mendiagnosa Magali dengan flu biasa dan memberinya obat flu.

“Selain rewel, berat badan Magali turun drastis. Sempat berobat, namun dokter hanya mendiagnosa si anak terkena flu, penyakit biasa dijumpai anak seusianya. Tapi, obat flu tak membuat Magali sembuh,” kata Marcella dilansir dari Tribun News.

Namun setelah melakukan CT Scan, akhirnya diketahui bahwa Magali mengidap tumor otak.

Jajanan Anak Pemicu Tumor Otak

Supaya lebih waspada, kita sebagai orang tua harus memperhatikan jajanan anak.

Dilansir dari GridHealth, berikut adalah 5 jajanan yang bisa memicu tumor otak:

1. Karbohidrat olahan

Masih saja banyak orangtua di Indonesia yang memberikan porsi karbohidrat dalam piring makan anak dengan jumlah yang cukup banyak.

Namun siapa sangka, karbohidrat yang dianggap baik bagi pertumbuhan ini ternyata berbahaya bagi otak anak.

Hasil penelitian dari School of Medical Sciences, UNSW Australia menyebutkan bahwa makanan karbohidrat olahan, mie, dan pasta memiliki muatan glikemik (berpotensi lonjakan kadar gula darah) dapat memengaruhi pembentukan susunan saraf otak anak dan orang dewasa.

Bahayanya jika anak-anak sering mengonsumsi makanan seperti itu dalam porsi banyak dapat menyebabkan kerusakan pada otak.

2. Minuman manis

Tak hanya sebabkan kegemukan pada anak, minuman manis juga dapat memicu penurunan fungsi otak, memori, dan pembentukan neuron otak.

Disebutkan pada penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Frontiers in Nutrition pada 2015 yang melakukan penelitian pada hewan yang diberikan asupan fruktosa tinggi sehingga hal tersebut terjadi, bahkan pada tikus yang digunakan sebagai objek percobaan mengalami penurunan kadar insulin di otak.

Hal ini bisa jadi terjadi pada manusia dan akan menimbulkan kerusakan pada otak, seperti tumor otak atau kanker otak.

Sebaiknya, beberapa orangtua mengurangi pemberian minuman dengan kadar gula tinggi atau pemanis buatan, seperti es teh atau produk susu yang manis.

Lebih baik berikan anak-anak jus buah atau sayur tanpa pemanis tambahan.

3. Makanan tinggi lemak jahat

Lemak trans terkandung dalam produk makanan industri, juga dikenal sebagai minyak sayur terhidrogenasi, seperti margarin, makanan ringan, dan kue kemasan.

Sedangkan lemak trans yang terbentuk alami seperti daging dan susu bukan menjadi masalah yang memengaruhi otak.

Namun, beberapa penelitian belum menemukan hubungan antara asupan trans-lemak dan kesehatan otak.

Walau demikian makanan ini harus dihindari sejak dini dari anak-anak.

Menurut beberapa penelitian dari Harvard Medical School, USA, menyebutkan lemak trans ini dapat menimbulkan peradangan dan gangguan jantung.

Sehingga dapat memengaruhi fungsi otak jika dikonsumsi terus menerus oleh anak.

Namun sebaiknya anak juga tetap diberikan asupan lemak untuk menjaga pertumbuhannya.

Asupan lemak yang baik yang dapat ditingkatkan yaitu asam lemak omega 3 yang ada pada makanan seperti ikan salmon, biji chia, biji rami, dan kacang walnut.

4. Ikan tinggi merkuri

Ikan tinggi merkuri ini dapat meracuni sistem saraf dan otak.

Melansir dari WebMD, beberapa ikan yang mengandung merkuri tinggi, seperti ikan king makarel, tuna, marlin, todak, tilifish, bahkan hiu.

Menurut hasil yang dipublikasikan Journal of Encvironmental and Public Health pada 2012, merkuri dapat mengganggu perkembangan otak dan menyebabkan kerusakan komponen sel anak-anak.

5. Makanan olahan

Makanan olahan cenderung tinggi gula, ditambahkan lemak dan garam.

Makanan olahan ini seperti keripik, permen, mie instan, popcorn, saus yang dibeli di toko dan makanan siap saji.

Makanan ini biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisi lainnya yang menyebabkan penambahan berat badan, yang dapat memiliki efek negatif pada kesehatan otak.

Jadi bagi kebaikan dan kesehatan otak anak, sebaiknya orangtua mulai menerapkan pola hidup sehat agar anak terhindar dari risiko tumor otak.

======

Mengenal 7 Manfaat Daun Afrika bagi Kesehatan Tubuh

Daun afrika mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, tanaman ini belakangan mulai banyak dikembangkan di Indonesia karena dipercaya memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh.

Sesuai namanya, tanaman yang memiliki nama latin Vernonia amygdalina ini memang berasal dari Afrika. Rasanya yang pahit membuat daun afrika juga disebut sebagai bitter leaf.

Di benua asalnya, daun afrika kerap digunakan sebagai pengobatan tradisional atau obat herbal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, mulai dari malaria, cacingan, infeksi bakteri, penyakit hati dan ginjal, diabetes, hingga gangguan pencernaan, seperti mual dan diare. Daun afrika sendiri dapat dikonsumsi secara langsung, dimasak, atau direbus, lalu diminum air rebusannya.

Kandungan Nutrisi pada Daun Afrika

Daun afrika mengandung beragam nutrisi yang baik bagi kesehatan tubuh. Berikut ini adalah beberapa macam nutrisi yang terdapat pada daun afrika:

  • Protein
  • Serat
  • Karbohidrat kompleks
  • Vitamin, termasuk vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin E
  • Mineral, seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, selenium, zat besi, dan zinc

Di samping itu, tanaman berdaun hijau ini juga mengandung banyak antioksidan flavonoid.

Beberapa Manfaat Daun Afrika untuk Kesehatan

Berkat kandungan nutrisi, antioksidan, dan berbagai zat di dalamnya, daun afrika memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh, antara lain:

1. Menurunkan gula darah

Berbagai riset menunjukkan bahwa daun afrika bermanfaat dalam menurunkan kadar gula darah dan menjaganya tetap stabil. Tanaman herba ini juga dapat memelihara fungsi pankreas dalam menghasilkan insulin dan menjaga efektivitas kinerja hormon tersebut.

Efek tersebut menjadikan daun afrika baik untuk mencegah terjadinya resistensi insulin dan penyakit diabetes tipe 2.

2. Menghambat pertumbuhan sel kanker

Sebuah penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa ekstrak daun afrika dapat membasmi dan menghambat pertumbuhan sel kanker, misalnya kanker payudara, kanker paru-paru, kanker prostat, dan kanker darah.

Tak hanya itu, daun afrika juga disebut dapat meningkatkan efektivitas kemoterapi dalam pengobatan kanker. Meski demikian, manfaat daun afrika yang satu ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi ke dokter apabila hendak menggunakan produk herba, termasuk daun afrika, jika sedang menjalani pengobatan kemoterapi.

3. Membasmi bakteri penyebab penyakit

Daun afrika diketahui mengandung zat kimia yang memiliki sifat antibakteri. Ekstrak daun afrika bahkan dapat membunuh dan mencegah pertumbuhan berbagai jenis kuman yang kerap menyebabkan infeksi, seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas, dan Escherichia coli.

Namun, efektivitas manfaat daun afrika yang satu ini masih perlu diteliti lebih lanjut, terlebih jika digunakan sebagai pengobatan infeksi.

4. Mengobati penyakit malaria

Di benua asalnya, daun afrika telah digunakan sejak lama sebagai obat tradisional untuk pengobatan malaria. Beberapa studi pun telah menunjukkan bahwa ekstrak daun afrika memang dapat membasmi parasit Plasmodium penyebab malaria.

5. Mengatasi penyakit cacingan

Selain parasit Plasmodium, daun afrika juga diketahui bermanfaat dalam membunuh parasit jenis lain, yaitu cacing. Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak daun afrika terlihat dapat membasmi telur dan larva cacing yang dapat menyerang saluran cerna, misalnya cacing gelang dan cacing tambang.

Meski demikian, Anda tetap perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu, jika ingin menggunakan daun afrika sebagai obat cacing.

6. Menjaga kesehatan hati

Daun afrika juga diklaim bermanfaat dalam memelihara kesehatan dan fungsi hati. Manfaat ini diduga berkat kandungan zat antioksidan dan antiradang yang terdapat di dalamnya.

7. Mengontrol tekanan darah

Daun afrika mengandung antioksidan serta mineral kalium yang cukup tinggi. Kedua zat tersebut diketahui berperan dalam menurunkan tekanan darah dan menjaganya agar tetap stabil. Oleh karena itu, daun afrika disebut baik dikonsumsi untuk mengontrol tekanan darah.

Selain berbagai manfaat di atas, daun afrika juga dipercaya dapat menjaga kesehatan serta fungsi saraf dan otak. Tak hanya itu, daun afrika juga baik untuk mencegah anemia dan mengatasi peradangan.

Sayangnya, berbagai klaim manfaat daun afrika di atas baru diketahui berdasarkan penelitian kecil di laboratorium. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang memastikan efektivitas dan keamanan manfaat daun afrika sebagai pengobatan penyakit.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu bila hendak menggunakan daun afrika sebagai pengobatan herbal, terlebih jika Anda memiliki penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Tags: #makanan berbahaya bagi anak penyebab kanker dan tumor #manfaat daun afrika bagi kesehatan tubuh