Bilang Masakan Istri Gak Enak dan Bau Amis, Suami, Lebih Pilih Makan di Rumah Orang Tua


Memasak bukanlah hal mudah, apalagi membuat makanan untuk suami. Ada beberapa wanita yang ingin belajar memasak demi orang-orang tersayang.

Menciptakan rasa masakan yang enak sesuai selera orang yang ingin kita buatkan makanan pun tidak selalu berjalan mulus. Seperti misalnya yang dialami akun TikTok @hairegiana17.

Pemilik akun bernama Regiana itu mencurahkan isi hatinya lantaran hasil masakannya tak pernah mendapat respons positif dari sang suami.

Bahkan kerap dibanding-bandingkan dengan masakan orang tua suaminya alias sang mertua.

Dalam video tersebut ia menampilkan percakapan dengan suaminya. Berawal dari dirinya yang menanyakan kapan sang suami akan pulang.

Kepada suami, Regiana mengatakan sudah menyiapkan makanan hasil masakannya sendiri. Sayangnya, sang suami justru menunjukkan respon yang menyakitkan hati.

Suaminya mengaku bingung mau makan bersama istri atau ibunya, karena ibunya juga telah menyiapkan makanan untuknya. Regiana lantas mengirimkan video hasil masakan yang sudah disiapkan.

Tampak dalam foto percakapan ada ayam goreng, gorengan, lalapan dan lengkap dengan sambal. Alih-alih memuji dan berniat untuk menyantap makanan tersebut, suaminya justru membandingkan dengan masakan ibunya.

“Enak gak? awas amis. Males aku kemarin juga bau amis ikannya. Enakan masakan mamah. Kamu harus banyak belajar masak ke ibu aku. Biar betah aku,” tulis sang suami dalam sebuah pesan.

Dalam unggahan lainnya, pengguna TikTok ini juga menceritakan bahwa sang suami lebih sering pulang ke rumah ibunya dibandingkan pulang ke rumahnya sendiri bersama istri. Dengan segala ucapan sang suaminya tersebut, tentu sangat melukai hatinya.

“Sedih sih jarang banget aku dihargain sama dia. Selalu bangga-banggain ibu mertuaku. Oke gapapa mungkin aku harus banyak belajar,” tulisnya dalam caption.

Berbahagialah,Tak Bisa Diam dan Suka Lompat-lompat, Itu Tanda Anak Anda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi

Ada delapan jenis cerdasan menurut Howard Gardner. Linguistik, matematik, visual-spasial, musik, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan kinestesik. Dari sekian jenis itu, kecerdasan kinestesik mungkin yang terdengar asing. Menurut Gardner, jika anak sangat pintar menggunakan kemampuan motoriknya, semisal mahir menari, bermain sepak bola, atau berenang, itu pertanda anak Anda punya kecerdasan kinestetik tinggi.

Gampangnya, kecerdasan kinestesik adalah kecerdasan dalam melakukan gerakan tubuh dan anggota badan. Itu artinya, jika anak Anda tak bisa diam, suka melompat, berlari, menari, berjoget, naik sepeda, dan lain sebagainya, mungkin kecerdasan kinestetiknya bagus sehingga perlu distimulasi supaya berkembang lebih maksimal.

Tak hanya itu, anak yang punya kecerdasan kinestesik tinggi biasanya menyukai permainan yang melibatkan fisik, seperti mengendarai sepeda, berenang, melempar dan menangkap bola, bermain di area permainan, memiliki koordinasi mata dan tangan yang baik, lebih mudah belajar dengan praktik, pandai menggunakan bahasa tubuh, dan sebagainya.

Tapi sebaliknya. Jika kecerdasan kinestetik anak biasa-biasa saja, umumnya mereka lebih suka dengan aktivitas yang tidak melibatkan terlalu banyak gerak anggota tubuh. Namun, bukan berarti kita mendiamkannya saja, justru harus kita rangsang anak untuk lebih banyak bergerak karena di dalam bergerak anak bisa mempelajari dan meningkatkan kemampuannya.

Cara mudah melihatnya adalah dengan memerhatikan aktivitas anak yang tidak bisa diam, senang berlarian, melompat-lompat, naik-naik ke kursi, selalu menggerakkan tangan atau kakinya ketika duduk, berjoget, dan sebagainya. Biasanya, anak yang cerdas kinestetik butuh penyaluran energi gerak yang lebih tinggi dibandingkan anak lain yang biasa-biasa saja.

Jika lebih diperhatikan, biasanya anak cerdas kinestetik tidak memiliki masalah dengan kemampuan menjumput, menempel, menggunting, menulis, meronce, menaiki tangga, semuanya tumbuh sesuai dengan tahapan perkembangannya, bahkan lebih cepat.

Di dalam kelas, biasanya anak yang cerdas kinestetik tidak mau diam berlama-lama, pasti ada saja gerakan yang ia buat, seperti: berdiri, menggoyang-goyangkan kepala, bahkan berjalan-jalan di dalam kelas. Penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Eastern, Finlandia pun menemukan, banyak siswa yang aktif di kegiatan kinestetik, seperti atletik, ternyata memiliki kemampuan membaca dan matematika lebih baik.

Dua kemampuan ini adalah kemampuan dasar akademik yang nantinya akan mendukung mereka untuk mencapai nilai akademik lebih baik di mata pelajaran yang lain. Itu manfaat aktif bergerak untuk kecerdasan anak. Selain itu, aktif bergerak juga membuat anak tumbuh lebih sehat.

Soalnya, bergerak akan meningkatkan kinerja berbagai organ tubuh yang akan melancarkan sistem peredaran darah dan metabolisme tubuh. Ketika anak berlari dengan waktu tertentu, misal, detak jantungnya pasti akan meningkat, sehingga membuat jantung lebih kuat, peredaran darah lebih lancar, dan suplai sari makanan ke berbagai area tubuh pun semakin baik.

Tubuh juga akan terasa lebih bugar dan fit. Biasanya, energi akan terkuras, anak butuh nutrisi untuk kebutuhan tubuhnya demi mengembalikan energi yang terkuras tadi. Dengan begitu, pertumbuhan anak pun akan berlangsung lebih optimal. Jadi, tak perlu khawatir lagi kan, kalau anak tak bisa diam dan selalu berlarian ke sana kemari? Karena itu tanda anak punya kecerdasan kinestetik tinggi.

Banyak Suami Mudah Memuji Kecantikan Perempuan Lain Tapi Jarang Memuji Pengorbanan Istrinya Dalam Merawat Dirinya

Kadang suka bingung melihat banyak laki-laki yang sudah punya istri dan anak namun masih suka ‘nakal’ melihat perempuan lebih ‘bening’. Parahnya lagi ada yang rela meninggalkan keluarganya demi yang baru. Mengapa mereka mudah terpikat pada keceantikan wanita lain diluar sana tapi mengapa mereka tidak menjadi luluh melihat kebaikan-kebaikan istrinya.

Banyak Suami Mudah Memuji Kecantikan Perempuan Lain Tapi Jarang Memuji Pengorbanan Istrinya Dalam Merawat Dirinya

Tidak sulit menemukan laki-laki sudah punya istri tapi masih gampang banget memberi pujian pada wanita lain, tapi hampir tak pernah memuji istrinya sendiri. Padahal bentuk fisik istrinya sedikit banyak berubah menjadi kurang baik sebab merawat dirinya, demi membuat dirinya nyaman dan terlihat lebih terawat hingga istrinya lupa atau tidak sempat merawat dirinya.
Mereka Gampang Memberi Pujian Pada Wanita Cantik Yang Dilihatnya Namun Lupa Memuji Istrinya Yang Bisa Melakukan Banyak Hal

Mereka gampang memuji kecantikan wanita lain yang sebenarnya kecantikan itu sesuatu yang biasa saja, semua orang bisa asal perawatan. Mereka lupa memuji istrinya yang bisa melakukan banyak hal, yang sesungguhnya itu luar biasa karena melelahkan dan sulit. Mereka lupa bahwa tak semua wanita bisa seperti istrinya, dapat menjadi seperti pembantu, tukang cuci, tukang masak, merawat dirinya dan anak-anaknyanya kalau lagi sakit dan hal-hal lainnya secara bergantian tanpa henti.

Mereka Lebih Mudah Tertarik Pada Tubuh Molek Wanita Lain Ketimbang Kagum Pada Tubuh Istrinya Yang Harus Bisa Melakukan Banyak Hal

Banyak suami lebih gampang kagum pada kemolekan tubuh wanita lain, tubuh wanita yang tetap terjaga karena lebih banyak perawatannya dan karena masih muda, Padahal setiap hari dia bisa melihat tubuh istrinya yang jauh lebih luar biasa melebihi sekedar molek, ya tubuh yang tetap harus bisa melakukan banyak hal meski sebenarnya sedang sakit dan lemah tapi tetap dipaksa untuk melakukan kewajibannya.

Hati Mereka Mudah Tertarik Pada Yang Lebih Cantik Tapi Mengapa Hatinya Tidak Tersentuh Pada Kebaikan Istrinya

Entah mengapa hati mereka lebih mudah tersentuh pada sesuatu yang sebenarnya mendekatkan diri mereka pada dosa, pada sesuatu yang sebenarnya biasa-biasa saja. Herannya hati mereka sedikitpun tak tersentuh pada kebaikan-kebaikan istrinya. Padahal kebaikan-kebaikan istrinya merupakan sesuatu yang bernilai pahala.

Alangkah Meruginya Laki-Laki Yang Tidak Bisa Melihat Kebaikan Istrinya, Hatinya Jauh Dari Rasa Syukur Kepada Allah

Betapa meruginya para suami yang tidak bisa melihat kebaikan istrinya, karena itu menjadi per tanda bahwa mereka kurang bersyukur pada nikmat Allah. Selain itu tidak bisa melihat kebaikan istrinya sendiri adalah tanda bahwa lemahnya iman mereka, dan tanda bahwa mereka lebih mengedepankan hawa nafsunya.