Bukan Tahajud dan Dhuha, Jangan Tinggalkan 2 Sholat Ini karena Alasan Apapun, Syekh Ali Jaber Beri Penjelasan


Bukan sholat tahajud maupun sholat dhuha, ternyata terdapat 2 sholat sunnah lain yang menurut almarhum Syekh Ali Jaber jangan sampai ditinggalkan karena alasan apapun.

Karena begitu pentingnya, 2 sholat sunnah selain tahajud dan dhuha tersebut hendaknya jangan sampai ditinggalkan.

Oleh karena itu, dalam artikel ini telah disajikan penjelasan dari Syekh Ali Jaber tentang 2 sholat sunnah selain tahajud dan dhuha yang karena begitu pentingnya jangan sampai ditinggalkan dengan alasan apapun.

Biasanya, sholat tahajud dan dhuha menjadi sebagian sholat sunnah paling favorit bagi banyak umat muslim.

Sedangkan sholat-sholat sunnah lainnya terkadang bisa dibilang lebih jarang dilakukan.

Padahal ternyata sholat-sholat sunnah lainnya juga penting dan baik untuk dikerjakan.

Salah satu contohnya seperti sholat sunnah rawatib yang jika dikerjakan bisa menutupi kekurangan dari sholat wajib. Penjelasan lengkapnya terdapat dalam artikel berjudul “Lakukan Ini untuk Menutupi Kekurangan Sholat Wajib, Syekh Ali Jaber: Allah Tutupi Lubang-lubang yang Ada”.

Sedangkan 2 sholat sunnah selain tahajud dan dhuha yang menurut Syekh Ali Jaber jangan sampai ditinggalkan karena alasan apapun yang pertama adalah sholat sunnah qobliyah subuh.

Bahkan Nabi Muhammad SAW dalam keadaan perjalanan jauh atau sakit mungkin pernah meninggalkan sholat sunnah lainnya. Namun khusus sholat qobliyah subuh, beliau tidak pernah meninggalkannya karena alasan apapun.

“Oleh karena itu sunnah itu sangat bermanfaat bagi kita semua. Terutama (sholat) sunnah qobliyah subuh,” ucap Syekh Ali Jaber.

“Dan rasul SAW kalau dalam keadaan musafir atau sakit boleh dia tinggalin sunnah-sunnah, tapi kalau (sholat) sunnah subuh dalam alasan apa saja tidak pernah tertinggal,” sambung Syekh Ali Jaber.

Kemudian sholat sunnah kedua yang menurut Syekh Ali Jaber jangan sampai ditinggalkan adalah sholat witir.

“2 (sholat) sunnah seperti sebagaimana pernah saya sampaikan di sini, 2 sunnah tolong dijaga walaupun dalam keadaan apa saja. (Sholat) sunnah qobliyah subuh kemudian (sholat) sunnah witir, jangan tertinggal,” lanjut Syekh Ali Jaber, dikutip PortalJember.com dari unggahan kanal YouTube RINDU Syekh Ali Jaber pada 2 Agustus 2021.

Sehingga kesimpulannya adalah 2 sholat sunnah yang menurut Syekh Ali Jaber jangan sampai ditinggalkan karena alasan atau keadaan apapun yaitu sholat sunnah qobliyah subuh dan sholat witir.

Itulah penjelasan dari almarhum Syekh Ali Jaber tentang 2 sholat selain tahajud dan dhuha yang juga penting untuk dikerjakan. Semoga bermanfaat.

======

Menguak Manfaat Susu Unta yang Menyehatkan

Pernahkah kamu mencicipi susu unta? Susu dari hewan yang kerap ditemukan di wilayah gurun pasir seperti Timur Tengah ini mengandung beragam nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh, lho. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi susu unta.

Tak jauh berbeda dengan susu sapi, susu unta memiliki rasa yang manis dan tidak terlalu asin serta tekstur yang creamy. Di Indonesia, susu unta memang tidak sepopuler susu sapi atau susu kambing. Hal ini karena distribusi susu unta di Indonesia masih sangat terbatas.

Inilah Beragam Manfaat Susu Unta

Kandungan kalori, protein, dan karbohidrat pada susu unta kurang lebih setara dengan susu sapi segar. Namun, kadar gula dan lemak jenuh susu unta lebih rendah dibandingkan dengan susu jenis lainnya.

Selain itu, susu unta juga merupakan sumber lemak sehat yang juga akan vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, kalsium, kalium, magnesium, tembaga, zat besi, dan fosfor.

Berkat banyaknya nutrisi yang terkandung dalam susu unta, tak heran jika susu ini memberikan beragam manfaat kesehatan. Berikut adalah sederet manfaat susu unta yang sayang jika dilewatkan:

1. Alternatif bagi orang dengan alergi susu sapi atau intoleransi laktosa

Susu unta mengandung jenis protein yang berbeda dengan susu sapi, sehingga bisa menjadi pilihan bagi penderita alergi susu sapi. Selain itu, susu unta juga mengandung lebih sedikit laktosa dibandingkan dengan susu sapi, sehingga mungkin masih bisa diterima oleh penderita intoleransi laktosa.

Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian yang melibatkan 25 orang dengan intoleransi laktosa. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa hanya dua orang yang mengalami reaksi ringan setelah minum susu unta, tetapi peserta lainnya tidak mengalami keluhan apa pun.

2. Mengatasi diare

Bagi kamu yang sering mengalami diare, coba deh susu unta. Susu ini sudah sejak lama digunakan sebagai obat diare. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa susu unta mengandung antibodi yang dapat melawan virus penyebab diare.

3. Menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin
Susu unta telah terbukti mampu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin pada penderita diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Susu ini mengandung protein yang bisa bertindak seperti insulin dan zinc yang dapat membantu meningkatkan kemampuan sel untuk menyerap gula darah.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa dengan diabetes tipe 1 yang minum susu unta setiap hari bisa memiliki kadar gula darah yang lebih stabil. Namun, konsumsi susu unta tetap harus disertai dengan pola hidup yang sehat dan penggunaan insulin secara teratur.

4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Susu unta mengandung senyawa laktoferin dan imunoglobulin, protein yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Di dalam tubuh, laktoferin bertindak sebagai antibakteri, antijamur, antivirus, antiinflamasi, dan antioksidan sehingga tubuh bisa terlindungi dari berbagai macam penyakit.

Di samping itu, whey protein pada susu unta juga diduga memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan bakteri atau virus penyebab penyakit.

5. Meningkatkan fungsi otak

Susu unta dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otak pada anak yang mengalami kelainan perilaku. Hal ini diperkuat dengan sejumlah penelitian terhadap anak dengan autisme. Meski begitu, susu unta tetap tidak bisa dijadikan pengganti terapi autisme.

Susu unta juga diduga bermanfaat bagi penderita penyakit neurodegeneratif, misalnya penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer. Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat ini.

Manfaat susu unta untuk kesehatan terlihat sangat menarik, kan? Sayangnya, harga susu ini cenderung lebih mahal dibandingkan jenis susu lainnya. Selain itu, susu unta juga umumnya tidak dipasteurisasi terlebih dahulu.

Susu yang tidak dipasteurisasi dapat meningkatkan risiko terjadinya keracunan makanan, infeksi, bahkan gagal ginjal. Susu unta yang tidak dipasteurisasi juga diketahui dapat mengandung virus penyebab MERS (Middle East respiratory syndrome) yang sangat infeksius dan berbahaya.

Oleh karena itu, pastikan kamu memilih susu unta yang sudah dipasteurisasi guna mendapatkan manfaatnya dan konsumsilah susu ini secukupnya saja. Sebagai contoh, jumlah konsumsi susu unta yang sehat bagi penderita diabetes adalah 2 cangkir atau 500 ml dalam sehari.

Untuk amannya, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi susu unta, terutama jika diperuntukkan bagi orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, anak-anak, wanita hamil, dan lansia.

======

Memberikan Lemon kepada Bayi, Apakah Boleh?

Lemon dikenal sebagai buah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, apakah buah yang rasanya asam ini aman diberikan kepada bayi? Jika iya, kapan dan bagaimana cara pemberian lemon untuk bayi yang dianjurkan?

Lemon merupakan sumber vitamin C yang baik. Buah ini juga mengandung vitamin B6, kalium, dan sejumlah senyawa bioaktif. Kandungan pada lemon diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Meski begitu, buah ini memiliki rasa yang sangat asam.

Keamanan Konsumsi Lemon pada Bayi

Banyaknya manfaat lemon mungkin membuat Bunda tertarik untuk memberikannya kepada Si Kecil, tetapi Bunda mungkin juga khawatir terhadap efek samping dari asamnya buah ini. Sebenarnya, memberikan lemon untuk bayi aman, kok. Lemon sudah boleh diberikan kepada bayi sejak awal masa MPASI atau saat usia 6 bulan.

Satu buah lemon dapat memenuhi kebutuhan vitamin C harian bayi hingga 90%. Vitamin C diketahui baik untuk perkembangan sistem saraf, meningkatkan imunitas tubuh, mencegah anemia, menyehatkan jantung, meningkatkan energi, serta membantu pembentukan tulang dan gigi Si Kecil.

Selain itu, senyawa bioaktif pada buah lemon juga dapat menjadi antioksidan yang dapat melindungi sel tubuh Si Kecil dari kerusakan akibat radikal bebas berlebih, misalnya dari polusi udara atau asap rokok.

Menambahkan lemon pada MPASI juga merupakan cara yang tepat untuk menambah cita rasa, mengingat penambahan garam pada MPASI tidak disarankan sampai bayi berusia 12 bulan.

Selain itu, jika Bunda memberikan Si Kecil MPASI berbahan daging, tetesan lemon dapat membuat daging menjadi lembut sehingga lebih mudah dikunyah.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memberikan Lemon kepada Bayi

Lemon memang memberikan manfaat untuk tumbuh kembang Si Kecil. Akan tetapi, Bunda tidak disarankan menyajikan lemon dalam bentuk irisan atau jus untuk Si Kecil, ya.

Memberikan irisan lemon kepada Si Kecil dapat menimbulkan iritasi pada kulitnya. Si Kecil juga jadi rentan mengalami refluks dan ruam popok. Ditambah lagi, orang dewasa saja mungkin tidak kuat menahan rasa asamnya jika menghisap lemon langsung, apalagi bayi, kan, Bun?

Selain itu, para ahli juga tidak menyarankan bayi minum jus buah apa pun sebelum usianya menginjak 1 satu tahun. Di usia 1–3 tahun pun, konsumsi jus perlu dibatasi. Alasannya adalah karena anak usia ini juga membutuhkan asupan nutrisi yang beragam dari makanan lain.

Agar Si Kecil mendapatkan manfaat lemon, Bunda harus menyajikan buah ini dengan cara yang tepat. Bunda bisa mencampurkan beberapa tetes lemon pada menu MPASI atau bisa juga menjadikannya bahan rendaman untuk daging sapi maupun daging ayam.

Lemon bukanlah bahan makanan yang tergolong dapat menyebabkan alergi. Akan tetapi, ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa anak yang alergi terhadap serbuk sari dan rumput berisiko untuk alergi juga terhadap buah dalam kelompok jeruk, termasuk lemon.

Untuk memastikan keamanan konsumsi lemon pada Si Kecil, sebaiknya Bunda berkonsultasi dulu ke dokter. Selain itu, terapkan juga cara penyajian lemon yang aman untuk bayi seperti yang sudah dijelaskan di atas, ya, Bun. Selamat mencoba!

Tags: #efek samping memberikan lemon pada bayi #jangan tinggalkan sholat ini dengan alasan apapun #manfaat susu unta untuk kesehatan