Curhat Seorang Pria Berharap Istrinya Meninggal Duluan, Alasannya Malah Bikin Haru


Sebuah video membagikan curhatan sepasang suami istri yang membicarakan soal kematian, ramai jadi perbincangan di media sosial.

Sebab dalam unggahan tersebut, sang suami justru mengaku berharap istrinya meninggal lebih dulu jika memang ajal harus memisahkan mereka.

Namun setelah memberikan alasannya, jawaban sang suami malah membuat netizen terharu. Simak ulasan selengkapnya:

Melansir dari akun Tiktok @Isrdmabiantara_, membagikan video berisi tulisan percakapan pengunggah video dengan suaminya. Ia tampak membagikan foto bersama keluarga kecilnya disertai tulisan tentang obrolannya bersama sang suami.

Dari keterangan video, terlihat bahwa pemilik akun tersebut awalnya sempat bertanya kepada suaminya soal kematian.

“Dulu pernah iseng nanya sama suami “mas kalau seandainya nanti kita benar-benar bersama sampai kita sudah tua, bisa gak ya kita pergi bareng-bareng? Kalau misalnya bisa milih mas mau aku pergi duluan atau mas duluan?” tulis keterangan video. [khu]

Suami Pilih Istri Meninggal Dulu

Setelah diberikan pertanyaan itu, sang suami justru menjawab, jika ajal memisahkan dan bisa memilih ia berharap istrinya pergi meninggalkannya dulu.

“Jawaban suami: aku mau kamu pergi duluan, aku yang nyusul,” jawab suami.

Sempat merasa kesal dengan jawaban suaminya, pengunggah video justru mengaku langsung tak kuasa menahan tangis ketika mengetahui alasan sebenarnya dari jawaban sang suami.

“Dan jawaban suami bikin aku nangis hampir gak berhenti jawabannya: gaklah, kan kita sudah tua, kalau memang lancar anak-anak kita sudah sudah sukses semua, aku pengen kamu pergi duluan karena aku gak mau ninggalin kamu sendirian yang sudah tua di dunia, karena aku tahu kamu bakal kesepian, jadi aku yang bakal nyusulin kamu,” tutur pengunggah video.

Setelah dibagikan, video berisi curhatan suami istri itupun langsung ramai dikomentari oleh warganet.

“semoga langgeng dan bahagia terus..,” tulis @RiskaRiska

“doa dan harapan suami istri setia sampai ajal memisahkan,” tulis @siscanoveriian

“sesayang itu sama kakak, sampe suaminya kepikiran kayak gitu,” kata @clariss_aaa

“ikut sedih🥺siapapun yang duluan maunya bersama terus,” kata @mimami790

Dosa Orangtua Akan Diampuni Allah Jika Istri Taat Pada Suaminya

Kewajiban anak adalah patuh kepada orang tuanya, namun ketika sudah menikah terutama anak perempuan maka baktinya berpindah kepada suaminya. Sebagaimana Dari Anas bin Malik RA dikisahkan bahwa ketika sang suami pergi untuk berjihad, ia memohon kepada istrinya agar sang istri tidak keluar dari tempat tinggalnya hingga sang suami pulang dari misi suci tersebut. Bertepatan dengan itu ayah dari sang istri tengah sakit. (foto cover: ilustrasi, sumber)

Dikarenakan sang istri sudah berjanji untuk patuh kepada suaminya maka sang istri tidak berani untuk menjenguk suaminya. Sang istri merasa khawatir kepada orang tuanya sehingga ia mengutus seseorang untuk bertanya kepada Rasulullah. Beliau menjawab, “Taatilah suami ” Sampai sang ayah meninggal dan dimakamkan ia tidak berani menghampiri ayahnya. Hingga ia bertanya kembali tentang keadaannya tersebut kepada Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah menjawab hal yang sama yaitu, “Taatilah suami ” Selang berapakah lama, Rasulullah SAW pun mengutus seseorang untuk meyampaikan bahwa “Allah telah mengampuni dosa ayahnya sebab ketaatannya pada suami.”

Hal yang dinukil oleh at-Thabrani menerangkan bahwa istri harus mendahulukan hak suami dari pada hak kepada orang tuanya ketika perempuan sudah menikah.

Bagi pasangan suami-istri, Syekh Kamil Muhammad ‘Uwaidah dalam buku Al Jami’ fi Fiqh An Nisaa’ mengatakan bahwa wanita sama halnya dengan laki-laki harus sama-sama berbakti kepada orang tuanya. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA memperkuat hal semacam itu. Penghormatan pada ibu serta bapak begitu diutamakan oleh Rasulullah.

Yang mana hadist tersebut Imam Nawawi menyampaikan hadist yang disetujui kesalihannya yang memerintahkan agar selalu berbuat baik kepada keluarga terutama kepada ibunya karena ibulah yang paling memiliki hak untuk memperoleh kebaikan yang kedua yaitu ayah dan setelahnya baru keluarga.

Akan tetapi menurut syekh Yusuf al-Qaradhawi dalam fatwanya yang dirangkum memang benar patuh kepada orang tua adalah keharusan bagi seorang wanita. Akan tetapi keharusan tersebut dibatasi selama wanita tersebut belum menikah.

Namun ketika seorang wanita ketika sudah menikah maka kewajiban utamanya adalah kepada suaminya. Selama ketataan tersebut masih berada pada jalur agama. Oleh sebab itu tidak disebut beragama orang tua yang masih ikut campur kehidupan rumah tangga putrinya ketika sudah menikah.

Jika hal tersebut terjadi tentu hal tersebut merupakan kekeliruan besar. Karena setelah menikah anaknya sudah memasuki babak baru karena ketika sudah menikah sudah bukan lagi tanggungannya melainkan menjadi tanggung jawab suami sepenuhnya. Allah SWT berfirman, “Kaum lelaki itu yaitu pemimpin untuk kaum hawa, oleh lantaran Allah sudah melebihkan sebahagian mereka (lelaki) atas sebahagian yang lain (wanita). (QS an-Nisaa’ 4 : 34).

Walau demikian, seorang anak yang sudah menikah bukan harus memtuskan tali silaturahim kepada orang tua, menghormatinya juga durhaka kepadanya. Seorang suami dituntut untuk melindungi talisaturrahmi antara istri dan keluarganya. Pada jaman sekarang sangat mudah untuk membangun tali silaturahmi dengan keluarga sang istri. Menurut Alqaradhawi memaparkan diantara hikmah membangun rumah tangga adalah melanjutkan estafet garis keturunan. Berarti keluarga dijadikan sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak ada intervensi pihak luar.

Jika terdapat campur tangan keluarga maka tentu akan menjadi tersendat. Menikah itu menghubungkan dua keluarga yang besar dari ikatakan pernikahan. Allah SWT berfirman, “Dan Dia (juga) yang membuat manusia dari air lantas dia menjadikan manusia itu (miliki) keturunan serta mushaharah serta yaitu Tuhanmu Mahakuasa. ” (QS al-Furqan 25 : 54).

Hadist tersebut menjelaskan bahwa sebagian hadist lain yang memperkuat mengenai prioritas utama ketaatan seorang istri kepada suami harus diutamakan dari pada kepada orang tuanya. Dinatara hadist tersebut yakni hadis yang diriwa yatkan oleh al-Hakim serta ditashih oleh al-Bazzar. Konon, Aisyah pernah bertanya pada Rasulullah, hak siapakah yang perlu diprioritaskan oleh istri? Rasulullah menjawab, “ (hak) suaminya. ” Lantas, Aisyah kembali ajukan pertanyaan, tengah kan untuk suami hak siapakah yang lebih paling utama? Beliau menjawab, “ (Hak) ibunya.”

Alasan Wanita Dilarang Angkat Berat, Salah Satunya Dapat Meyebabkan Peranakan Turun

Alasan Wanita Dilarang Angkat Berat, Salah Satunya Dapat Meyebabkan Peranakan Turun. Tombong, atau rahim jatuh sehingga keluar dari vagina merupakan satu keadaan yang paling ditakuti oleh wanita.

Istilah rahim jatuh atau peranakan jatuh kerap didengari, khususnya bagi wanita yang pernah bersalin.

Keadaan ini boleh menjadi tidak selesa dan bahaya untuk wanita kerana kedudukan rahim yang berdekatan dan saling berhubung dengan organ lain seperti pundi kencing, rektum dan usus. Jika berlaku tekanan pada rahim, ia akan menarik turun kesemua organ yang terlibat.

Sebagaimana dirangkum Mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, peranakan jatuh atau prolaps, boleh terjadi dalam berbagai peringkat:

1. Rahim hanya jatuh sedikit daripada kedudukan biasa (yang ni memang ramai tak perasan)

2. Rahim jatuh sampai ke permukaan faraj (tahap ni akan ada rasa beberapa kesan sampingan dan tanda-tanda).

3. Rahim terkeluar daripada vagina dan permukaan, atau dikenali sebagai tombong.

Otot pelvis yang lemah merupakan faktor utama yang menyebabkan rahim atau peranakan jatuh.

Keadaan ini boleh berlaku kepada semua wanita, malah kepada yang belum pernah bersalin.**