Gaya Abu Janda Ke Singapura Dan Sindir Penceramah Radikal: Contoh Yang Bagus Buat Indonesia


Pegiat media sosial Permadi Arya atau yang akrab disapa Abu Janda baru-baru ini ikut bersuara terkait polemik penolakan masuk Ustaz Abdul Somad oleh imigrasi Singapura.

Abu Janda mendukung keputusan Singapura yang menolak Ustaz Abdul Somad lantaran dianggap menganut paham ekstrimis dan mengajarkan segregasi sosial.

Bagi Abu Janda, keputusan Singapura tersebut patut untuk dihargai sebagai negara yang memiliki kedaulatan terhadap siapa saja yang boleh masuk ke negaranya.

“Singapura sebagai negara kedaulatan punya hak untuk menentukan siapa boleh masuk ke negara mereka, siapa yang tidak boleh. Kita bangsa Indonesia harus menghormati hak mereka,” ucapnya, dikutip dari Suara.com pada Sabtu, 21 Mei 2022.

Lebih lanjut, Abu Janda meminta masyarakat Indonesia untuk tidak membuang waktu mengurusi keputusan Singapura.

“Pemerintah Indonesia tidak usah buang waktu dan tenaga untuk urusan yang tidak penting,” tegas Abu Janda.

“Kami sebagian besar rakyat Indonesia dukung keputusan imigrasi Singapura yang melarang penceramah ekstrem untuk masuk ke negara mereka,” imbuhnya.

Abu Janda ingin Pemerintah Indonesia berkaca dari Singapura dengan menerapkan regulasi khusus bagi penceramah yang menganut paham radikal.

“Contoh yang bagus buat Indonesia, semoga suatu saat nanti Pemerintah Indonesia juga bisa mencontoh cara menghadapi penceramah yang dakwah kebencian dan ekstrimisme,” ujarnya.

Diketahui Abu Janda membuat pernyataan itu saat ia berada di Singapura serta mengemukakan pendapatnya dengan menggunakan bahasa Inggris melalui akun Instagramnya @permadiaktivis2.***

Denny Siregar ungkap kemungkinan UAS dihukum mati jika lolos masuk Singapura, ini alasannya

Pegiat media sosial Denny Siregar mengungkapkan pendapatnya terakit Ustaz Abdul Somad (UAS) yang mengaku dideportasi di Singapura pada beberapa waktu lalu.

Disampaikan Denny Siregar dalam sebuah tayangan video, ia menyebut jika seharusnya UAS merasa bersyukur karena telah dilarang masuk Singapura dengan berbagai alasan.

Menurut Denny Siregar, UAS bisa mengancam hubungan baik antara Indonesia dan juga Singapura. Tak hanya itu, ia juga menyebut UAS bisa terancam hukuman mati jika menyampaikan pandangan ekstremis di Singapura.

Lantas apa alasan Denny Siregar berbicara demikian? Simak ulasan berikut.

Sebut UAS dilarang masuk bukan dideportasi
Dalam sebuah tayangan YouTube, Denny Siregar menegaskan bahwa UAS bukan dideportasi, melalinkan dilarang masuk ke Singapura.

“Saya ketawa nonton Somad marah-marah karena dilarang masuk ke Singapura, catat ya dilarang masuk bukan dideportasi,” ujar Denny dikutip Hops.ID dari kanal YouTube CokroTV pada Kamis, 19 Mei 2022.

Lebih lanjut, ia pun menguraikan perbedaan antara dideportasi dan dilarang masuk pada kasus yang menimpa UAS ini.

“Deportasi itu kalau sudah di dalam Singapura terus diusir dari sana,” tutur UAS.

“Kalau dilarang masuk, bahkan cuma disuruh nunggu di depan pagar doang terus disuruh pulang,” lanjutnya.

Ungkap UAS bisa dihukum mati
Denny Siregar berpendapat jika seharusnya UAS bersyukur karena ditolak masuk ke Singapura. Ia mengkhawatirkan UAS akan menyampaikan ceramah yang berisi penghinaan pada agama lain dan membuat perpecahan di Negeri Singa tersebut.

“Jadi kalau UAS dilarang masuk ke Singapura, sebenarnya itu harus disyukuri oleh si Somad sendiri,” ujarnya.

“Lah kalau misalnya dia dibiarkan masuk dan kemudian ceramah menghina agama lain di dalam sana terus kemudian ditangkap, pemerintah Singapura memang waspada banget dengan banyak isu tentang agama,” lanjutnya.

Denny mengkhawatirkan UAS bisa terjerat UU terorisme di negara tersebut yang diketahui begitu ketat dan tidak pandang bulu.

“Kemudian ditangkap oleh pemerintah Singapura berdasarkan UU terorisme mereka, nanti yang ribut malah dua negara Indonesia dan Singapura,” tutur UAS.

Ia pun mengungkap kemungkinan UAS bisa dihukum mati jika memaksa masuk ke dalam negara tersebut yang sudah melarangnya.

“Singapura dikenal tidak ada kompromi masalah itu, bisa-bisa dihukum mati si Somad, karena dianggap membuat kerusuhan rasial di sana,” pungkasnya.***

Abu Janda girang UAS dideportasi dari Singapura, netizen: Betul sekali, kadang suka lupa diri

Pegiat Media Sosial, Permadi Arya atau dikenal Abu Janda menyindir keras Ustaz Abdul Somad (UAS) yang baru saja dideportasi dari Singapura.

Abu Janda melalui Instagram pribadi @permadiaktivis2 mengunggah foto dirinya tengah tertawa lengkap dengan latar belakang negara Singapura.

Dalam foto tersebut tertulis, ‘Hobi mengkafir-kafirkan orang liburan pengen ke negara kafir. Ente sehat?’.

Abu Janda lantas memberikan pesan berbau sindiran kepada UAS melalui caption unggahan tersebut.

“Makanya jangan suka kafir-kafirin orang.. giliran liburan pengen ke negara kafir.. ente sehat?? ditolak baru nyaho kannn,” ujarnya dilansir Hops.ID melalui Instagram pribadi Abu Janda pada Selasa, 17 Mei 2022.

Lebih lanjut, Abu Janda menyarankan agar UAS berliburan ke Afghanistan saja karena dinilai sealiran dengan pendakwah kondang itu.

“Liburan ke afganistan sono.. kan sealiran pengen dirikan kilapah?” tandasnya.

Sontak saja unggahan tersebut mendapatkan berbagai komentar dari warganet Indonesia.

“Baru masuk udah keluar,” ujar seorang warganet.

“Betul sekali pak kadang mereka suka lupa diri,” tulis warganet lainnya.

“SANGAT MENOHOK SEKALI,” kata salah satu akun.

“Wahahahaaa emg keren lo bang abu somad makin kepanasan,” tulis akun lain.

Seperti diketahui, UAS baru saja mengumumkan bahwa dirinya dan rombongan dideportasi dari negara tetangga, Singapura.

Dalam keterangan di Instagram pribadi @ustadzabdulsomad_official, UAS memperlihatkan dirinya berada di sebuah ruangan kecil sebelum akhirnya dideportasi.

Menurut ustaz yang kerap disapa UAS ini, dirinya berada di ruangan berukuran 1×2 meter seperti penjara imigrasi.

“Uas di ruang 1×2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapore,” ujarnya di laman Instagram pribadi UAS pada Selasa, 17 Mei 2022.

Tak lama setelah itu, UAS hadir dalam wawancara bersama kanal Youtube HAI GUYS OFFICIAL.

“Dalam rangka libur. Ini kan memang hari libur. Kebetulan sahabat saya ini dekat rumahnya dari Singapura,” jelasnya.

Sayangnya, UAS mengatakan bahwa pihak imigrasi tidak menjelaskan apapun terkait dirinya yang dideportasi.

Oleh karena itu, UAS meminta Duta Besar Singapura menjelaskan alasan sampai pemerintahan Singapura mendeportasi dirinya dan rombongan.

“Itulah yang mereka tak bisa menjelaskan. Pegawai imigrasi tak bisa menjelaskan, jadi yang bisa menjelaskan itu mungkin Ambassador of Singapore in Jakarta,” ucapnya.

“You have to explain to our community, why did your country, why did your governments reject us? Why did your governments deport us,” pungkasnya. ***

Pantas UAS diblacklist Singapura, Abu Janda singgung karma : Makanya jangan suka kafir-kafirkan orang

Kontroversi pelarangan masuk Ustaz Abdul Somad (UAS) ke Singapura direspon Permadi Arya atau Abu Janda secara monohok.

Abu Janda menilai pelarangan masuk bagi UAS ke Singapura oleh pemerintah setempat adalah agar yang bersangkutan evaluasi diri.

Bagi Abu Janda, tindakan pemerintah Singapura kepada itu tergolong buah simalakama bagi diri UAS sendiri.

Mengingat selama ini, UAS menurut Abu Janda kerap memberi cap kafir pada sejumlah pihak alias mengkafir-kafirkan orang.

“Makanya jangan suka kafir-kafirin orang,” ujar Abu Janda, dikutip Hops.ID dari Instagramnya @permadiaktivis2, 18 Mei 2022.

Abu Janda juga singgung soal cara berpikir UAS yang dalam beberapa kesempatan menyematkan kafir bagi negara-negara minoritas muslim.

“Giliran liburan pengen ke negara kafir. Ente sehat? ditolak baru nyaho kannn,” katanya.

Abu Janda justru usil supaya UAS jika mau liburan hendaknya ke Afganistan saja. Sebab dianggap negara tersebut satu pemikiran dengan pendakwah lulusan Mesir itu.

“Liburan ke afganistan sono, kan sealiran pengen dirikan kilapah,” imbuhnya.

Selain itu, Abu Janda juga berpikir, bagi UAS segeralah sadar diri dan evaluasi diri. Mengingat setiap orang wajib untuk menghormati kebijakan pemerintah negara lain jika ingin masuk ke wilayahnya.

Lagipula kata Abu Janda, pemerintah Singapura memang diketahui ketat untuk urusan aktivitas dakwah.

“Singapura itu negara paling ketat urusan penceramah,” ujarnya di postingan sebelumnya.

Sebelumnya, pendakwah kondang, Ustaz Abdul Somad atau UAS telah dideportasi oleh imigrasi Singapura.

Kabar tersebut muncul usai UAS membagikan pengalaman buruknya itu setelah sampai di Indonesia.

UAS menceritakan, jika dirinya sempat ditahan dalam ruangan kecil 1×2 meter seperti penjara imigrasi oleh pemerintah Singapura.

Selanjutnya setelah dilakukan proses introgasi oleh petugas kemudian UAS dinyatakan dilarang masuk ke Singapura.

UAS membagikan pengalaman itu pada akun Instagram pribadinya @ustadzabdulsomad_official pada, Senin 16 Mei 2022

Namun, berdasarkan penelusuran, UAS bukan dideportasi melainkan tidak diizinkan memasuki negara Singapura dengan alasan belum memenuhi syarat.***