Seiring perjalanan, tidak semua bisa berjalan mulus. Tidak semua bisa bertabur bunga di kanan kirinya. Ada saja prahara yang bisa melintang tidak diketahui asalnya atau sebabnya.
Pernikahan merupakan salah satu cara meraih kebahagiaan. Dalam rumah tangga yang harmonis akan tercipta suasana sakinah atau menentramkan dalam hati.
Istri menjadi penyejuk mata bagi suaminya. Begitu pun sebaliknya, istri merasa nyaman disaat berada di samping suami.
Meski demikian, mesti diketahui gambaran mengenai ciri istri yang tidak merasa bahagia agar cepat terdeteksi oleh suami. Tanda-tanda berikut bisa menjadi referensi bagi suami untuk mengetahui apakah istri merasa bahagia atau tidak dalam rumah tangga.
1. Istri Mudah Marah
Marah merupakan ekspresi ketidak cocokan terhadap suatu hal.
Sifat marah ini, jika dipendam terlalu lama maka suatu saat akan keluar. Mesti pemicunya merupakan hal-hal yang sepeleh.
Tanda istri tidak merasa bahagia dalam rumah tangga salah satunya adalah mudahnya timbul rasa marah.
Dalam hadits disebutkan bahwa marah itu adalah salah satu api neraka, maka dianjurkan bagi istri yang marah untuk berwudhu disaat sifat marah melanda.
2. Merasa Paling Benar
Salah satu ciri istri tidak bahagia dalam rumah tangga selanjutnya adalah istri selalu merasa benar.
Sifat merasa benar ini dekat dengan kesombongan. Disebutkan bahwa kesombongan itu terdiri dari dua hal yakni, merasa diri paling benar dan menolak kebenaran.
Jika istri sudah merasa benar, maka apa-apa yang dilakukan suami bisa dinggap sebagai sesuatu yang remeh.
Ia akan menganggap segala keputusannya merupakan keputusan yang paling benar. Jika istri telah merasa hal demikian, maka segala nasehat suami tidak akan didengarkannya.
3. Selalu Merasa Capek
Tanda istri tidak merasakan kebahagiaan dalam rumah tangga salah satu diantaranya adalah istri merasa selalu capek.
Hal ini mudah untuk diketahui, pasalnya orang yang merasa bahagia terhadap sesuatu maka ia tidak akan merasa capek atau lelah.
Beda halnya jika istri kelihatannya selalu merasa lelah atau capek, bisa jadi ini pertanda sang istri tidak menyukai lagi pekerjaan yang ada. Ia tidak mencintai lagi pekerjaannya.
Sehingga timbul dalam dirinya sifat merasa capek dengan apa yang telah lakukan untuk rumah tangganya. Hal ini merembes kepada fisiknya yang ikut merasa lelah.
4. Sering Membahas Orang Lain
Ciri selanjutnya dari istri yang tidak bahagia dengan kondisi rumah tangga adalah seringnya istri membahas orang lain dalam rumah tangganya.
Dalam satu waktu, mungkin hal ini tidak mengapa. Sesuatu yang lumrah jika dalam obrolah kita membahas seseorang.
Namun, jika terus menerus itu menjadi bahan obrolan maka ini menjadi salah satu ciri bahwa istri sudah mulai bosan dengan suaminya.
Ia lebih banyak membahas dan menceritakan orang lain dibanding suami atau rumah tangganya.
5. Mudah Curiga Kepada Suami
Istri yang mudah curiga terhadap perilaku suami merupakan salah indikasi bahwa sang istri tidak merasa bahagia.
Rasa curiganya kepada suami membuatnya tidak merasa tenang lagi. Ia menaruh prasangka atau dugaan yang buruk atau yang tidak-tidak kepada suaminya.
Lama kelamaan rasa curiga ini jika ia terus pelihara, maka akan membuat perilakunya kepada suami tidak menyenangkan.
Ia akan menaruh seribu pertanyaan jika sang suami melakukan hal-hal yang tidak sesuai biasanya. Misal, suami datang terlambat pulang dari tempat kerja. Suami sering keluar malam, dan lain yang sejenis.
Rasa curiga juga bisa timbul karena tidak efektifnya komunikasi dalam rumah tangga. Istri tidak menanyakan keadaan pekerjaan sang suami atau istri tidak mau membuka komunikasi dengan suami sehingga timbul dugaan atas suaminya.
6. Tidak Mendukung Keputusan Suami
Ciri berikutnya dari istri yang tidak bahagia adalah putusnya sifat mendukung atau men-support keputusan suami.
Ia tidak terlibat lagi secara langsung dalam menyemangati suaminya. Ia tidak lagi menjadi bagian yang turut andil di saat suaminya ingin mengambil keputusan.
Akibatnya, suami merasa tidak diperhatikan. Sehingga berujung komunikasi antara suami istri juga tidak akan berjalan dengan normal.
Nah, demikianlah 6 Ciri Istri Tidak Bahagia dalam Rumah Tangga. Semoga sifat-sifat demikian tidak merasuk ke dalam rumah tangga sehingga bisa membuat komunikasi dan keadaan harmonis dalam rumah tangga menjadi terganggu.
======
Risiko Kesehatan di Balik Memiliki Kuku Panjang
Kuku yang panjang dan terawat dengan baik memang bisa membuatmu terlihat cantik dan lebih percaya diri. Namun, tahukah kamu bahwa ada risiko kesehatan yang bisa mengintaimu di balik kuku panjang yang menawan tersebut?
Pilihan untuk memiliki kuku panjang sebenarnya bukan hanya untuk kaum wanita, karena sebagian kaum pria pun tertarik untuk memanjangkan kukunya, baik di salah satu jari saja atau di semua jemarinya. Apakah kamu salah satunya?
Mungkin kamu sudah tidak asing dengan nasihat untuk rajin memotong kuku yang berulang-ulang dikatakan oleh orang tua atau gurumu. Kalau dulu hanya bingung atau bahkan sebal karena mendengarnya terus-menerus, sekarang kamu harus tahu apa sebenarnya alasan di balik nasihat itu.
Sederet Risiko Kesehatan Memiliki Kuku Panjang
Kuku panjang bisa menjadi sumber berbagai penyakit. Dengan langkah cuci tangan yang kamu kira sudah benar pun, kuku yang panjang tidak akan bersih seluruhnya.
Setiap mencuci tangan, kamu perlu benar-benar menggosok area di balik kukumu yang panjang untuk memastikan kebersihannya setiap mencuci tangan. Tentu ini akan membutuhkan proses yang lebih lama ketimbang jika kukumu pendek. Belum tentu pula semua orang bisa menjaga kebiasaan ini dengan konsisten.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk memanjangkan kuku, ada baiknya kamu mengetahui risiko kesehatan di balik kuku panjang berikut ini:
1. Diare
Diare mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Penyakit yang membuat penderitanya buang air besar encer hingga berkali-kali ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari virus, bakteri, dan parasit.
Gejalanya pun bisa ringan hingga sangat berat. Parasit tertentu bahkan bisa merusak dinding usus dan menyebabkan diare berdarah
Ketiga penyebab diare yang disebut di atas bisa bersembunyi di balik kuku panjangmu. Virus, bakteri, maupun parasit bisa dengan mudah masuk ke tubuh bila kamu memanjangkan kuku tanpa membersihkannya dengan baik, serta tidak mencuci tangan setelah dari kamar mandi atau sebelum makan.
2. Cacingan
Tidak hanya anak-anak, penyakit cacingan juga bisa dialami oleh orang dewasa. Penyakit ini bisa bermula dari cacing maupun telur cacing yang ada di tanah, baik itu cacing pita, cacing gelang, cacing kremi, atau cacing tambang.
Cacing kecil atau telur cacing ini bisa dengan mudah terselip di kuku panjangmu saat kamu menyentuh tanah, misalnya saat berkebun atau melakukan pekerjaan apa pun yang bersentuhan dengan tanah.
Nah, ketika kamu memasukkan tangan ke dalam mulut tanpa mencuci tangan dengan benar, telur cacing atau anak cacing yang berada di balik kukumu akan masuk pula ke dalam tubuh, lalu tumbuh dan berkembang di dalam usus.
3. COVID-19
Memiliki kuku yang panjang juga bisa meningkatkan risiko kamu mengalami COVID-19. Seperti yang telah kita ketahui, virus Corona bisa bertahan di permukaan dalam waktu yang cukup lama. Hal ini juga berlaku untuk permukaan kuku, sela-sela kuku, dan tangan.
Nah, jika cara membersihkan kuku panjang saat mencuci tangan tidak maksimal, risiko kamu terinfeksi virus Corona akan meningkat saat kamu menyentuh area mata, hidung, atau mulut.
4. Human papillomavirus (HPV)
HPV atau human papillomavirus adalah virus yang bisa menyebabkan kutil pada kulit dan alat kelamin. Virus ini menginfeksi dengan masuk melalui kulit yang terluka. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa HPV dapat hidup di sela-sela kuku yang panjang.
Keberadaan virus ini pada kuku meningkatkan risiko tumbuhnya kutil. Kutil tidak hanya bisa tumbuh di tangan, tapi juga pada area tubuh lain, terutama mulut, alat kelamin, dan liang anus.
Selain keempat penyakit di atas, memiliki kuku panjang juga bisa melukai orang lain, terutama bayi dan anak kecil. Jika kamu memiliki atau bekerja dengan anak bayi, kuku yang panjang bisa dengan mudah menggores kulitnya yang masih sangat tipis.
Tidak hanya itu, kuku panjang pun tanpa disadari bisa mengganggu beragam aktivitas yang biasa kamu lakukan, seperti mengetik, memasak, atau makan dengan tangan. Coba, deh, bandingkan melakukan aktivitas di atas dengan kuku yang pendek. Kamu pasti akan merasakan perbedaan yang signifikan.
Sebenarnya, kamu boleh-boleh saja memiliki kuku panjang, asal kamu yakin bisa membersihkan kukumu dengan maksimal setiap mencuci tangan. Namun, akan jauh lebih baik dan praktis jika kamu rutin memotong kukumu, misalnya 1 minggu sekali.
Selain memotongnya, jangan lupa untuk mengikirnya, agar potongan kukumu tetap halus dan tidak berpotensi melukai.
Perlu diingat bahwa menjaga kebersihan kuku juga penting untuk kesehatan kuku itu sendiri. Bila kukumu bermasalah atau kamu mengalami masalah kesehatan karena kukumu, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Tags: #risiko kesehatan dibalik memiliki kuku panjang #tanda istri tidak bahagia
Related Post "Inilah 6 Ciri-ciri Istri Tidak Bahagia Dalam Pernikahannya Agar Cepat Terdeteksi Oleh Suami"