Jangan Anggap Sepele Alasan Wanita Dilarang Angkat Berat, Salah Satunya Belum Banyak Diketahui Banyak Orang


Tombong, atau rahim jatuh sehingga keluar dari vagina merupakan satu keadaan yang paling ditakuti oleh wanita!

Istilah rahim jatuh atau peranakan jatuh kerap didengari, khususnya bagi wanita yang pernah bersalin. Apakah punca peranakan jatuh?

Pernahkah ibu anda menegur, “Jangan angkat barang berat!” atau “Jangan tolak barang berat macam tu, tolak guna belakang badan saja.” kepada anda? Nasihat ini sememang ada betulnya, ini bagi mengelakkan peranakan jatuh yang bermaksud rahim keluar dari tempat asalnya!

3 Peringkat Prolaps

Peranakan jatuh atau prolaps, boleh terjadi dalam pelbagai peringkat :

  • Rahim hanya jatuh sedikit daripada kedudukan biasa (yang ni memang ramai tak perasan)
  • Rahim jatuh sampai ke permukaan faraj (tahap ni akan ada rasa beberapa kesan sampingan dan tanda-tanda).
  • Rahim terkeluar daripada vagina dan permukaan, atau dikenali sebagai tombong.

Keadaan ini boleh menjadi tidak selesa dan bahaya untuk wanita kerana kedudukan rahim yang berdekatan dan saling berhubung dengan organ lain seperti pundi kencing, rektum dan usus. Jika berlaku tekanan pada rahim, ia akan menarik turun kesemua organ yang terlibat.

Apa Penyebab Peranakan Jatuh?

Otot pelvis yang lemah merupakan faktor utama yang menyebabkan rahim atau peranakan jatuh. Keadaan ini boleh berlaku kepada semua wanita, malah kepada yang belum pernah bersalin.

Antara punca peranakan jatuh adalah:

  1. Keturunan Jika ibu atau kakak ada masalah rahim jatuh, anda berisiko untuk menjalani pembedahan membetulkan peranakan.
  2. Usia Semakin tua usia, risiko lebih tinggi.
  3. Penuaan Otot levator bertambah anjal seiiring usia yang meningkat.
  4. Menopaus
  5. Obesiti Lagi obes seseorang itu, lagi mudah untuk rahim jatuh akibat tekanan dalam perut.
  6. Mengandung
  7. Bersalin Terlalu kerap
  8. Jarak kehamilan Hamil dalam masa yang terlalu rapat
  9. Bayi besar Saiz bayi yang besar semasa bersalin normal meninggikan peluang rahim jatuh.
  10. Proses bersalin Jangkamasa bersalin yang terlalu panjang
  11. Kaedah melahirkan anak Menggunakan kaedah vakum atau forsep
  12. Ketumbuhan Cyst dan fibroid
  13. Batuk yang teruk Tekanan abdomen boleh menyebabkan organ peranakan turun.
  14. Sembelit teruuk yang memerlukan individu kerap meneran.
  15. Kerap mengangkat berat
  16. Pembedahan pada bahagian pelvis, membetulkan pundi kencing dan kerosakan atau kecederaan pada saraf tunjang
  17. Jatuh terhentak Contohnya jatuh tangga, dan jatuh bahagian punggung dahulu.
    Koyakan akibat bersalin normal, sama ada sedikit atau melalui guntingan episiotomi.
    Tidak berpantang dengan baik selepas melahirkan anak atau keguguran
    Suka menolak barang menggunakan ibu jari kaki
    Terlalu lasak Melakukan aktiviti bersukan atau aktiviti outdoor yang memerlukan pergerakan besar.
    Merokok menyebabkan individu kerap batuk, dan ini boleh menyebabkan tekanan pada abdomen.

Mencegah Rahim Jatuh

Anda boleh mencegah peranakan jatuh dengan cara:

  1. Lakukan kegel untuk menguatkan otot lantai pelvis.
  2. Bersenam dengan kerap.
  3. Amalkan pemakanan yang seimbang untuk mengelakkan sembelit.
  4. Jangan meneran terlalu kuat semasa membuang air besar.
  5. Pakai bengkung.
  6. Jangan merokok dan jauhkan diri daripada asap rokok.
  7. Jarakkan kehamilan.
  8. Jika anda mengalami masalah obesiti, ikhtiar turunkan berat badan.
  9. Jangan terlalu kerap mengangkat benda berat.
  10. Jangan menolak barang dengan ibu jari kaki.
  11. Jangan terlalu lasak.
  12. Elakkan berdiri terlalu lama.

Semoga info singkat ini dapat bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari. Bantu share untuk kebaikan bersama.

======

Ragam Manfaat Brokoli untuk MPASI

Brokoli merupakan salah satu jenis sayuran yang baik diolah sebagai menu MPASI. Sayuran berwarna hijau ini mengandung beragam nutrisi yang sangat dibutuhkan bagi tumbuh kembang bayi. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai manfaat brokoli untuk MPASI, simak artikel ini, yuk, Bun.

Brokoli merupakan sayuran dengan kadar kandungan air yang tinggi, yaitu sekitar 89%. Selain itu, brokoli juga menyimpan ragam nutrisi yang diperlukan Si Kecil, seperti karbohirat, protein, serat, vitamin A, vitamin C, vitamin K, vitamin B9, kalium, mangan, fosfor, zat besi, dan senyawa tumbuhan lainnya.

Manfaat Brokoli untuk MPASI Bayi

Brokoli mengandung banyak nutrisi bermanfaat, maka sayang sekali rasanya jika Bunda melewatkan makanan sehat ini sebagai menu MPASI Si Kecil. Nah, berikut ini adalah beragam manfaat brokoli yang bisa didapatkan oleh bayi melalui MPASI:

1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Brokoli kaya akan kandungan vitamin C. Dalam 1 porsi (± 25 gram) brokoli yang dimasak, terdapat kandungan vitamin C yang bisa memenuhi sekitar 31% kebutuhan harian vitamin ini. Vitamin C dapat memperkuat sistem imunitas tubuh untuk melawan virus, bakteri, serta parasit penyebab penyakit.

Tidak hanya itu, vitamin C juga meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh bayi. Zat besi diketahui memiliki peranan yang penting untuk membentuk hemoglobin yang membantu mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh bayi. Peran ini tentu penting untuk menjaga fungsi normal organ dan jaringan tubuh.

2. Membantu proses pembekuan darah

Brokoli mengandung banyak vitamin K, yaitu vitamin yang penting dalam menunjang pembekuan darah. Kekurangan vitamin K pada bayi bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan. Pada tingkat yang parah, perdarahan bisa terjadi pada otak atau saluran cerna.

Selain itu, vitamin K juga penting untuk menunjuang pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi.

3. Memelihara kesehatan pencernaan

Bunda, saluran pencernaan yang sehat dapat menyerap nutrisi dari makanan secara optimal. Saluran pencernaan yang sehat juga cerminan sistem imun yang sehat. Oleh karena itu, kesehatan sistem pencernaan Si Kecil perlu dijaga. Salah satu caranya adalah dengan rutin mengonsumsi brokoli.

Kandungan serat dan kadar air yang tinggi dalam brokoli dapat membantu meningkatkan pergerakan usus, melancarkan pencernaan makanan, dan meningkatkan jumlah bakteri baik (probiotik). Jadi, bayi yang mendapatkan nutrisi ini dengan cukup juga bisa terhindar dari gangguan pencernaan, seperti sembelit dan diare.

4. Mencegah kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas

Brokoli mengandung beragam senyawa bioaktif, seperti sulforaphane, indole-3-carbinol, dan kaempferol. Senyawa-senyawa ini mampu berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel akibat kelebihan radikal bebas. Manfaat brokoli ini dapat melindungi anak dari berbagai penyakit, lho, Bun.

5. Menjaga kesehatan mata

Kesehatan mata perlu dijaga sedini mungkin. Pasalnya, mata sangat berperan penting dalam proses tumbuh kembangnya, Bun. Nah, salah satu cara untuk menjaga kesehatan mata Si Kecil adalah memberikannya brokoli sebagai menu MPASI.

Brokoli mengandung vitamin A dan senyawa lutein, zeaxanthin, dan beta karoten, yang berkontribusi untuk menunjang kesehatan mata bayi.

Untuk memasukkan brokoli sebagai menu MPASI, Bunda perlu menunggu hingga Si Kecil berusia 8–10 bulan, karena pada umur ini, sistem pencernaannya sudah lebih matang. Pasalnya, brokoli mengandung gula rafinosa yang dapat menyebabkan perut begah jika tidak tercerna dengan baik.

Jadi, perhatikan porsi brokoli dalam sehari ya, Bun. Selain itu, pastikan juga Bunda memilih brokoli yang masih bagus, dengan kuntum yang masih padat, serta warna hijau tua yang segar.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, Bunda harus memberikan berbagai variasi MPASI sehat untuknya. Jika Bunda masih memiliki pertanyaan terkait brokoli atau menu lain dalam MPASI Si Kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.

======

Segudang Manfaat Biji dan Buah Mahoni

Kayu mahoni terkenal bermanfaat sebagai bahan dasar furnitur. Namun, manfaat biji dan buah mahoni tidak kalah dari kayunya. Berkat kandungan di dalamnya, biji dan buah mahoni telah lama digunakan sebagai obat tradisional.

Manfaat biji dan buah mahoni sebagai obat herbal sudah tak asing lagi. Berasal dari tumbuhan berkhasiat tinggi yang memiliki nama latin Swietenia macrophylla K, biji dan buah mahoni telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan tubuh sekaligus mengobati berbagai penyakit kronis.

Pohon Mahoni memiliki kayu yang tinggi dan kuat dengan daun yang lebar. Buahnya berbentuk bulat seperti telur dan berwarna cokelat. Di dalamnya, terdapat biji mahoni yang pipih dengan ujung yang agak tebal. Dalam setiap buah, biasanya terdapat sekitar 35–45 biji mahoni.

Berbagai Manfaat Biji dan Buah Mahoni

Manfaat biji dan buah mahoni berasal dari kandungan senyawa bioaktifnya yang memiliki sifat hipolipidemik (menurunkan lemak darah), antihipertensi, antibakteri, antijamur, antivirus, antiradang, antioksidan, antikanker, antidiabetes, antinyeri, antidiare, dan bahkan antimalaria.

Berkat berbagai kandungan senyawa alami tersebut, tersimpan banyak manfaat biji dan buah mahoni yang sayang untuk Anda lewatkan, di antaranya:

1. Menurunkan tekanan darah

Salah satu manfaat buah mahoni yang terkenal dan telah digunakan sebagai obat herbal adalah dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Hal ini didukung oleh kandungan flavonoid sebagai senyawa utama di dalamnya yang telah terbukti memiliki efek antihipertensi.

Selain itu, biji mahoni juga mengandung banyak kalium dan sedikit natrium, sehingga mampu membantu menjaga tekanan darah normal. Tidak hanya untuk penderita hipertensi, khasiat ini juga sekaligus dapat meningkatkan fungsi kardiovaskular dan sistem saraf.

2. Menurunkan kadar lemak dalam darah

Manfaat biji dan buah mahoni yang juga tak kalah penting adalah menurunkan kadar lemak. Mengonsumsi ekstrak biji mahoni terbukti dapat menurunkan kolesterol total, kolesterol jahat (LDL), dan lemak dalam darah.

Dengan khasiat ini, risiko untuk mengalami penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke, juga akan berkurang.

3. Mengobati diabetes

Manfaat lain yang bisa Anda peroleh dari konsumsi ekstrak biji atau buah mahoni adalah menurunkan dan menjaga kadar gula darah, terutama jika Anda menderita diabetes tipe 2.

Kandungan senyawa alami di dalam biji mahoni diketahui dapat menghambat penyerapan gula di usus dan mampu meningkatkan produksi hormon insulin dari pankreas.

4. Mengobati malaria

Biji mahoni juga terkenal sebagai obat malaria. Sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa rebusan biji mahoni dapat membunuh parasit penyebab malaria, yaitu Plasmodium falciparum, yang sudah kebal terhadap obat klorokuin.

5. Membunuh sel kanker

Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni dapat membunuh beberapa jenis sel kanker, seperti sel kanker kolorektal dan sel kanker payudara, layaknya kemoterapi. Dengan begitu, ekstrak biji mahoni diduga bisa bermanfaat untuk pengobatan kanker.

6. Melawan infeksi

Manfaat biji dan buah mahoni lainnya adalah melawan infeksi. Seperti yang telah disebutkan di atas, biji dan buah mahoni mengandung senyawa yang bersifat antibakteri, antijamur, dan antivirus.

Pada sebuah penelitian, hal ini dibuktikan dengan kemampuan ekstrak biji mahoni dalam melawan pertumbuhan macam-macam bakteri dan jamur penyebab penyakit, mulai dari yang menyebabkan diare, infeksi saluran kemih, hingga pneumonia.

Meski manfaat biji dan buah mahoni bagi kesehatan tubuh ada banyak, efektivitas dan tingkat keamanannya sebagai suplemen atau obat herbal masih perlu diteliti lebih lanjut.

Jadi jika memang memiliki kondisi yang telah disebutkan sebelumnya, Anda tidak disarankan untuk menggunakan biji dan buah mahoni sebagai pengobatan utama.

Ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait konsumsi biji dan buah mahoni sebagai terapi tambahan untuk kondisi yang Anda alami. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan manfaat biji dan buah mahoni dengan aman, tanpa mengganggu pengobatan yang sedang Anda jalani.

Tags: #manfaat brokoli untuk MPASI #segudang manfaat buah dan biji mahoni #wanita dilarang angkat berat