Jangan Dicukur atau Dicabut, Begini Cara Hilangkan Bulu Ketiak Dalam 2 Menit

1798 views


Jangan Dicukur atau Dicabut, Begini Cara Hilangkan Bulu Ketiak Dalam 2 Menit

Dengan bantuan metode alami ini, kamu pun bisa mendapatkan kulit ketiak yang bersih dan tanpa rasa sakit. Semua bahan yang digunakan di dalamnya pun dikemas dengan mineral, vitamin, dan antioksidan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang yang tidak suka atau bahkan benci dengan tumbuhnya rambut atau bulu ketiak. Karena akan tampak kotor dan menghasilkan bau yang tidak sedap di daerah ini. Hal seperti ini pun dianggap memalukan, terutama bagi para kaum hawa.

Oleh sebab itu, wajar jika banyak orang yang berusaha untuk menghilangkan bulu ketiak. Namun, banyak yang memiliki kesulitan dalam menghilangkannya. Dan beberapa orang bahkan mengalami cepatnya pertumbuhan kembali bulu ketiak yang membuat situasi lebih buruk. Mencukur dan mencabut pun tidak menjadi solusi yang tepat. Karena akan ada dampak buruk yang ditimbulkannya.

Untungnya ada sebuah metode alami yang bisa membantu kamu untuk menghilangkan bulu ketiak tanpa perlu menghabiskan banyak uang dan waktu untuk perawatan di salon kecantikan dengan melakukan waxing, yang tentu biayanya tidak murah dan juga prosesnya sangat menyakitkan.

Dengan bantuan metode alami ini, kamu pun bisa mendapatkan kulit ketiak yang bersih dan tanpa rasa sakit. Semua bahan yang digunakan di dalamnya pun dikemas dengan mineral, vitamin, dan antioksidan.

Perawatan alami berikut berdasarkan gula waxing yang telah digunakan oleh perempuan di Timur Tengah selama ratusan tahun. Berikut resep dan cara penggunaannya :

1. Lemon dan Gula

Cukup membuat campuran yang terdiri dari satu sendok makan gula dan dua sendok makan lemon dalam rangka menciptakan pasta. Setelah itu, tempatkan pasta pada ketiak dan menerapkannya dalam arah yang sama dengan rambut yang tumbuh di sana. Setelah selesai, gunakan kain basah yang bersih untuk mencuci daerah itu. Lakukan prosedur ini dua kali seminggu. Metode ini akan memungkinkan hair removal lambat dan bertahap dari daerah ini.

2. Telur dan Tepung Jagung

Gunakan satu sendok makan putih telur dan satu setengah sendok makan tepung jagung untuk membuat pasta tebal. Masukan pasta langsung pada ketiak dan biarkan seperti itu sampai menjadi benar-benar kering. Setelah itu, gunakan air hangat untuk mencuci pasta dari kulit ketiak.

3. Susu dan Kunyit

Mengambil sejumlah kecil kunyit dan mencampurnya dengan dua sendok makan susu mentah. Oleskan campuran ini pada ketiak. Tunggu minimal 15 menit dan setelah itu, gunakan air hangat untuk membilas campuran.

Nah, itulah beberapa cara alami yang bisa diterapkan untuk menghilangkan bulu ketiak tanpa harus mencabut, mencukur dan waxing di salon kecantikan. Selain alami, cara ini juga dirasa lebih aman, mudah, hemat dan tidak menyakitkan.

Apakah kamu tertarik untuk mencobanya? Yuk, buat resepnya dan langsung dipraktekkan. Semoga berhasil ya…

======

Ketahui Beragam Teknik Pemberian Napas Buatan Berikut Ini

Napas buatan adalah metode pemberian oksigen kepada seseorang yang mengalami kesulitan bernapas atau henti napas. Napas buatan dapat diberikan secara manual atau menggunakan alat bantu pernapasan.

Napas buatan merupakan bagian dari resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR), yaitu teknik pertolongan pertama pada kondisi henti napas atau henti jantung. Kedua kondisi tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti serangan jantung, cedera berat, atau tenggelam.

Saat napas terhenti, suplai oksigen dalam darah juga terhenti. Kurangnya suplai oksigen dapat menyebabkan kerusakan otak hingga kematian hanya dalam waktu 8–10 menit, sehingga pertolongan pertama harus segera dilakukan.

Tahapan resusitasi jantung paru adalah compression, airways, dan breathing (C-A-B). Compression atau kompresi adalah tahap menekan dada untuk membantu jantung memompa darah, dilanjutkan dengan airways sebagai upaya membuka jalur pernapasan, dan breathing guna memberi napas buatan.

Berbagai Teknik Napas Buatan yang Perlu Anda Ketahui

Pemberian napas buatan bisa dilakukan secara manual maupun menggunakan alat bantu pernapasan. Namun, penggunaan alat harus dilakukan oleh tenaga medis. Berikut ini adalah beberapa teknik napas buatan yang perlu Anda ketahui:

1. Mouth to mouth

Mouth to mouth atau memberikan napas dari mulut ke mulut adalah teknik napas buatan yang umum dilakukan, tetapi sudah tidak direkomendasikan.

Teknik mouth to mouth dapat dilakukan siapa saja ketika hendak memberikan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti napas sambil menunggu datangnya bantuan.

Jika mulut orang yang hendak ditolong terluka, pemberian napas buatan bisa dilakukan dari mulut penolong ke hidung orang yang hendak ditolong. Berikut ini adalah urutan langkah pemberian napas buatan dari mulut ke mulut atau hidung:

  • Pindahkan orang yang mengalami henti napas ke tempat yang aman.
  • Periksa tingkat kesadaran orang yang hendak ditolong dengan cara memanggilnya atau menepuk dada atau bahu.
  • Jika korban tidak sadar, tidak bernapas, dan tidak terdengar detak jantung atau tidak teraba denyut nadinya, segera minta pertolongan orang lain untuk memanggil ambulans.
  • Sambil menunggu, lakukan pertolongan dengan menekan dada korban (kompresi) sebanyak 30 kali dan pemberian napas buatan sebanyak 2 kali.
  • Untuk membuka saluran napas, angkat dagu korban dengan hati-hati hingga posisi kepalanya mendongak.
  • Cubit lubang hidung korban, tarik napas dalam, dan letakkan mulut Anda hingga menutupi mulut korban. Jika terdapat luka pada mulut korban, tutup mulutnya, letakkan mulut Anda menutupi hidung korban. Tiupkan napas, lalu perhatikan apakah dada korban naik. Jika dada tidak naik, ulangi dengan membuka saluran napas dan berikan napas kedua.
  • Lakukan pertolongan ini hingga bantuan medis datang.

Sebelum memberikan napas buatan mouth to mouth, Anda harus paham bahwa metode ini berisiko menularkan penyakit yang dapat menyebar melalui droplet atau ludah, misalnya hepatitis A dan COVID-19. Bila ada luka di mulut, bisa juga terjadi penularan penyakit lewat darah, misalnya hepatitis B atau HIV.

Untuk menghindari hal tersebut, diciptakan mouth to mouth resuscitation device. Alat yang umumnya terbuat dari silikon atau PVC ini berfungsi mencegah terjadinya kontak langsung dengan ludah korban.

2. Ambu bag atau bag valve mask

Ambu bag merupakan pompa udara yang dioperasikan dengan cara menekan kantong berisi udara. Alat ini memungkinkan pasien mendapat pasokan oksigen ketika mengalami henti napas. Penggunaan ambu bag harus dilakukan oleh petugas medis.

Agar alat ini bisa bekerja maksimal, masker ambu bag harus diletakkan secara tepat pada mulut dan hidung pasien, sehingga tidak ada celah bagi udara untuk keluar. Selain itu, posisi berbaring pasien juga harus benar agar saluran udaranya benar-benar terbuka.

3. Nasal canulla dan masker oksigen

Nasal canulla atau nasal kanul adalah selang oksigen yang ditempatkan di hidung. Selang ini memiliki dua cabang yang dimasukkan ke dalam dua lubang hidung untuk mengalirkan oksigen.

Sementara itu, masker oksigen adalah masker khusus yang ditempatkan di wajah serta menutup hidung dan mulut pasien. Masker ini tersambung dengan selang oksigen guna menyalurkan oksigen ke pasien.

Berbeda dengan teknik mouth to mouth dan pemakaian ambu bag yang digunakan saat kondisi pasien tidak mampu bernapas secara spontan, nasal canulla atau masker oksigen digunakan saat pasien masih dapat bernapas sendiri.

Penggunaan nasal canulla atau masker oksigen berfungsi untuk memudahkan pasien bernapas, tanpa menimbulkan gangguan saat menelan atau berbicara.

Alat tersebut sering digunakan pada penderita pneumonia, asma, penyakit paru obstruktif kronis, sleep apnea, atau gangguan pernapasan pada anak-anak dan bayi baru lahir.

4. Intubasi

Intubasi merupakan teknik pemberian napas buatan yang dilakukan oleh dokter untuk membuka jalan napas dan memberikan oksigen. Langkah ini dilakukan dengan cara memasukkan tabung khusus yang disebut endotracheal tube (ETT) pada batang tenggorokan pasien melalui mulutnya.

Intubasi dilakukan sebagai prosedur darurat untuk pasien yang tidak sadar dan tidak dapat bernapas, agar saluran napas tetap terbuka dan mencegah pasien kehilangan nyawanya akibat sulit bernapas. Prosedur ini umumnya dilakukan di instalasi gawat darurat (IGD) dan ICU.

Meski teknik napas buatan di atas banyak melibatkan alat bantu pernapasan dan umumnya dilakukan oleh tenaga medis, bukan berarti Anda sebagai orang awam tidak perlu mengetahuinya.

Anda pun tetap dapat mempelajari cara memberikan napas buatan dengan metode mouth to mouth sebagai bagian dari resusitasi jantung paru (RJP).

Keterampilan ini bisa bermanfaat jika suatu saat ada orang di sekitar Anda pingsan disertai henti napas atau henti jantung, sehingga tindakan RJP dapat Anda lakukan untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut.

Sambil melakukan napas buatan dan kompresi dada, jangan lupa untuk tetap menghubungi ambulans di nomor 118 dan polisi di nomor 112 untuk meminta pertolongan.

Lakukanlah pemberian napas buatan sampai orang yang ditolong menunjukkan respons berupa munculnya denyut nadi dan bisa bernapas sendiri atau sampai bantuan medis datang.

Tags: #menghilangkan bau ketiak secara cepat #teknik pemberian napas buatan