Kakak Perempuanmu Adalah Anugerah Terbaik Yang Kamu Punya, Ia Perempuan Hebat Setelah Ibu


Punya kakak perempuan itu adalah sebuah anugrah yang juga patut kita syukuri keberadaannya. Karena darinya kita bisa belajar banyak hal dan kakak perempuan itu juga bisa menjadi teman dan kadang bisa menggantikan peran ibu.

Bukankah kakak perempuan itu hebat dan luar biasa? Dia punya tanggung jawab untuk hidupnya sendiri dan kadang harus bertanggung jawab untuk hidup adik-adiknya.

Kakak Perempuan Juga Termasuk Anugrah, Kalau Ibu Tak Ada Dialah Yang Akan Menggantikan Peran Ibu Untuk Adik-Adiknya

Punya kakak perempuan itu termasuk anugrah, bagaimana tidak padahal dia juga seorang anak sama seperti kita tapi kadang harus menggantikan peran ibu untuk adik-adiknya.

Entah urusan menjaga kita atau mengurus hidup kita, saat sudah dewasa atau hidup masing-masing perannya memang sudah tak lagi terasa, tapi ketika masih sama-sama masih anak-anak perannya sangat terasa.

Kakak Yang Baik Pasti Akan Menjadi Teladan Yang Baik Untuk Adik-Adiknya, Bersyukurlah Dan Jagalah Hubungan Persaudaraanmu

Kakak yang baik pasti akan selalu berusaha menjadi contoh yang baik untuk adik-adiknya, pasti punya naluri untuk selalu melindungi dan bertanggung jawab pada adik-adiknya.

Terkadang dia harus menggambil peran seorang ibu, menjadi sahabat demi adik-adiknya, jagalah persaudaraanmu dengan kakak perempuanmu, maafkan salahnya karena bukan tidak mungkin dia tidak menyakitimu.

Kakak Perempuan Itu Dituntut Untuk Meberikan Teladan Yang Baik Untuk Adik-Adiknya, Padahal Itu Tidaklah Mudah

Menjadi kakak perempuan itu berat, tidak mudah, maka sayangilah kakak perempuanmu. Sedari kecil dia dituintut untuk menjadi tleadan yang baik untuk adik-adiknya padahal itu bukanlah perkara mudah.

Sedari kecil kakak perempuanmu sudah belajar untuk bertanggung jawab menjaga dan melindungi adik-adiknya dari hal-hal yang buruk, dari hal-hal yang dapat menyakiti atau menjerumuskan adik-adiknya pada sesuatu yang dapat menyakiti atau merugikan adik-adiknya.

Tak Jarang Kakak Perempuanmu Harus Bersabar Dan Mengalah Demi Adik-Adiknya

Yang paling menyakitkan bagi seorang kakak perempuan itu adalah ketika mereka harus mengalah hanya demi kebahagiaan adik-adiknya. Harus bersabar demi membimbing adiknya agar dapat hidup yang lebih baik dari dirinya.

Padahal mereka juga sebenarnya ingin bahagia, ingin memikirkan hidupnya sendiri, tapi mereka harus mengalah dan besabar demi kebahagiaan adik-adiknya, yang mungkin saja bakalan melupakan dirinya saat sudah sukses.

Beban Pikiran Kakak Perempuan Itu Berat, Dia Harus Bertanggung Jawab Atas Dirinya Sendiri Dan Juga Adik-Adiknya

Beban pikiran seorang kakak perempuan itu berat, tak jauh berbeda dengan beban pikiran seorang ibu, apalagi kalau kakka perempuan harus menggantikan peran ibu yang tiada.

Ia bertanggung jawab untuk hidupnya sendiri dan hidup adik-adiknya, dimana dia dituntut untuk tidak egois atau bahkan dituntut untuk mengutamakan kepentingan adik-adik-adiknya ketimbang dirinya.

Lebih Utama Mana, Sedekah Pada Orang Miskin Atau Pada Kerabat Sendiri?

Lebih utama mana, sedekah kepaada orang miskin atau kada kerabat sendir? Pertanyaan ini mungkin dirasa sepele namun kenyataannya, kebanyakan muslim yang belum tahu lebih memilih untuk bersedekah pada fakir miskin daripada bersedekah terhadap keluarga atau kerabatnya sendiri.

Padahal, Setiap perintah sedekah dan infak di dalam al Qur’an, selalu yang pertama kali disebutkan adalah untuk karib kerabat. Seperti yang termaktub dalam ayat berikut ini: “….dan memberikan harta yang ia cintai kepada karib-kerabat…..” (QS. Al Baqarah 177)

“Dan berikanlah kepada karib-kerabat akan haknya dan orang miskin….” (QS. Al Isra 26)

Dan banyak lagi ayat lain yang senada dengan itu. Jika kita cermati, ada satu pesan yang sangat penting untuk kita amalkan. Yaitu mendahulukan karib kerabat atau orang terdekat untuk menerima infak atau apapun bentuk kebaikan.

Sebelum kita memberi kepada orang lain, kita harus perhatikan apakah ada di antara orang terdekat yang masih membutuhkan atau semua sudah makmur, tidak perlu disantuni lagi.

Amat disayangkan bila seseorang memiliki kekayaan yang membuat ia mampu menyantuni orang lain, dan ia sangat peduli dengan dengan masalah sosial di lingkungannya, mudah memberi kepada fakir miskin, anak yatim dan berbagai bentuk amal sosial lainnya.

Namun sayang beribu sayang ia sangat cuek dan pelit kepada saudara kandungnya sendiri. Barangkali ia merasa pemberian kepada keluarga terdekat tidak mendapatkan pahala. Padahal justru itulah yang lebih besar pahalanya di sisi Allah. Oleh karena itu pemahaman yang salah ini perdu diluruskan.

Tidakkah memilukan, bila seseorang tinggal di rumah yang bagaikan istana, sementara saudara kandungnya tinggal di rumah RSSS (rumah sangat sederhana sekali).

Tidakkah kita mengangkat alis bila seseorang mempunyai kekayaan besar, turun dari satu mobil mewah dengan dibukakan pintu oleh para ajudan, berpindah dari satu gedung mewah ke gedung mewah berikutnya.

Namun saudara kandungnya menjadi kuli atau babu yang siap diperintah-perintah dengan suara tinggi sambil diacungi telunjuk kiri, wajahnya penuh ketakutan dengan kepala tertunduk serta badan yang membungkuk.

Ingatlah.. Rasulullah SAW bersabda:

“….Wahai umat Muhammad, demi Allah yang telah mengutusku dengan kebenaran, Allah tidak akan menerima sedekah seseorang yang mempunyai kerabat yang membutuhkan bantuannya, sementara ia memberikan sedekah atau bantuan itu kepada orang lain. Dan demi Allah yang jiwaku berada dalam genggamannya, Allah tidak akan memandangnya di hari kiamat nanti”. (HR. Thabrani)

Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

“Sedekah kepada orang miskin dinilai satu sedekah, sedangkan kepada karib (saudara dekat) nilainya sama dengan dua, nilai sedekah dan nilai menghubungkan persaudaraan”.

Ada pesan penting yang sangat jelas disini:

“Jika anda menjadi orang yang kaya, jadikanlah orang terdekat anda yang pertama sekali merasakan kekayaan itu. Ibu-bapak, anak-istri, saudara kandung, baru yang lainnya. Jangan sampai masyarakat anda memuji kedermawanan anda, sementara orang terdekat mengurut dada karena kebakhilan anda, padahal mereka dianggap kaya oleh orang lain karena anda sebagai saudaranya”.

Penulis: Ustadz Zulfi Akmal

Bersyukurlah Jika Punya Kucing Ini Rahasia Besarnya Menurut Islam & Medis

Masya Allah.

Bersyukurlah bagi Anda yang sedang memelihara kucing di rumah. Sebab, seperti inilah manfaat luar biasanya memelihara hewan kesayangan Rasulullah Saw ini menurut islam dan medis.

Banyak orang yang masih merasa takut untuk memelihara kucing karena bisa berdampak buruk untuk kesehatan. Akan tetapi, semua makhluk yang diciptakan Allah di muka bumi ini tentunya mempunyai kegunaannya masing-masing seperti halnya dengan kucing.

Meskipun ada sisi negatif dari hewan lucu ini seperti mencuri ikan di atas meja atau membuang kotoran, namun ternyata kucing juga memiliki keistimewaan dan bagi orang yang memeliharanya.

Berikut keistimewaan memelihara kucing menurut islam dan medis

Menurut Islam

Kucing merupakan salah satu hewan lucu dan termasuk dalam hewan yang istimewa di dalam Islam sebab merupakan hewan peliharaan Nabi Muhammad SAW yang sangat disayangi.

Dilansir dari dalamislam.com, setidaknya ada 12 manfaat jika Anda memelihara kucing, diantaranya

1. Menjadi Timbangan Kebaikan Saat Kiamat

Seseorang yang memelihara kucing ataupun binatang lainnya dalam jalan Allah dengan penuh Iman pada Allah dan meyakini akan kebaikan yang diberikan Allah, maka kebaikan yang sudah diberikan pada hewan tersebut, memberi makan hewan tersebut dan bahkan kotorannya, kelak akan ditimbang sebagai kebaikan di hari kiamat.

2. Melatih Sikap Empati

Dengan memelihara kucing, maka akan menjadi latihan sifat empati pada seseorang dan anak kecil yang dalam masa perkembangannya dikelilingi oleh kucing, maka ia juga akan menjadi anak terlatih menjadi berempati dan penuh kasih sayang serta selalu memiliki pertimbangan atas apa yang dilakukan yakni memberikan dampak baik atau dampak buruk.

3. Mendapatkan Rahmat di Hari Kiamat

Seseorang yang menyayangi hewan seperti kucing dan hewan lainnya termasuk hewan sembelihan sekalipun, maka akan mendapatkan rahmat dari Allah SWT di hari kiamat nanti.

Rasulullah Saw bersabda:“Barangsiapa menyayangi meskipun terhadap hewan sembelihan, niscaya Allah akan merahmatinya pada Hari Kiamat.” (HR. Bukhari)

4. Mendapat Ampunan dan Ridha Allah

Dari Syeikh Dr.Muhammad Luqman dalam syarahnya di kitab Adabul Mufrod menyebutkan jika setiap muslim memang sudah dianjurkan untuk selalu berbuat baik pada semua hewan seperti kucing supaya nantinya bisa mendapat ampunan dan juga ridha dari Allah Ta’ala.

5. Merupakan Sedekah

Umat muslim sangat dianjurkan untuk memelihara, memberi makan dan juga minum pada hewan seperti kucing.

Khususnya saat hewan tersebut sedang lapar dan haus, sebab akan jadi berdosa jika harus membuat hewan tersebut menderita. Dengan memelihara kucing tersebut, maka sudah dijadikan sedekah bagi orang tersebut.

Rasulullah Saw bersabda:“Pada setiap sedekah terhadap mahluk yang memiliki hati (jantung) yang basah (hidup) akan dapatkan pahala kebaikan. Seorang muslim yang menanam tanaman atau tumbuh-tumbuh-an yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau binatang, maka baginya sebagai sedekah” (Bukhori, Muslim).

6. Dosa Diampuni

Seorang muslim juga sangat disarankan untuk menolong hewan khususnya pada hewan yang menderita termasuk hewan najis seperti anjing.

Ini membuat umat muslim tidak memiliki pengecualian untuk menolong binatang seperti kucing dan hewan najis seperti anjing karena tujuannya sangat mulia yakni tidak membiarkan hewan tersebut menderita. Dengan memelihara kucing contohnya, maka perbuatan dosa orang yang menolong hewan tersebut akan diampuni.

“Seorang wanita pelacur melihat seekor anjing di atas sumur dan hampir mati karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya, diikatnya dengan kerudungnya dan diambilnya air dari sumur (lalu diminumkan ke anjing itu). Dengan perbuatannya itu dosanya diampuni”. (HR. Bukhari)

7. Kucing Bukan Hewan Najis

Allah sendiri sudah meniadakan najis pada kucing. Oleh karena itu meskipun kucing sudah memakan sesuatu yang najis seperti bangkai dalam jumlah sedikit ataupun banyak, maka menurut kemutraqan ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah kucing tetap bukan hewan yang najis.

8. Mempunyai Irama Serupa Dzikir Kalimah Allah

Seorang Sufi yang bernama Ibnu Bashad hidup pada abad ke sepuluh menceritakan jika suatu hari ia dan sahabat – sahabatnya sedang duduk di atas masjid kota Kairo sambil menyantap makan malam.

Jadi, saya menghasilkan Rp7.400.000 sehari!
Saat kucing melewatinya, ibu Bashad memberikan sepotong daging pada kucing tersebut, akan tetapi kucing tersebaut kembali lagi dan Bashad memberikan potongan daging kedua.

Secara diam – diam, ibu Bashad mengikuti kucing tersebut sampai sebuah rumah kumuh dan ia melihat kucing tersebut memberikan sepotong daging tersebut pada kucing lain yang buta kedua matanya. kejadian tersebut menyentuh hatinya sampai ia menjadi seorang sufi sampai meninggal di tahun 1067.

Selain itu, juga terdapat cerita seorang sufi di Iraq bernama Shibli yang bermimpi jika segala dosanya terampuni sesudah ia menyelamatkan kucing dari bahaya. Selain itu juga, kaum sufi juga percaya jika dengkuran nafas kucing mempunyai irama yang serupa dengan szikir kalimah Allah SWT.

9. Kegiatan Yang Disukai Allah SWT

Memelihara hewan peliharaan khususnya kucing dengan cara merawat dan menyayangi kucing tersebut menjadi tanggung jawab dan juga kewajiban kita sebagai majikan. Allah SWT sangat menyukai seseorang yang memiliki rasa kasih dan penyayang pada hewan.

10. Air Liur Kucing Adalah Suci

Dalam beberapa hadits. Nabi juga sudah menekankan jika air liur kucing tidaklah najis dan bahkan air bekas minum kucing bisa digunakan untuk widhu sebab kucing dianggap sebagai hewan yang suci. “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

11. Perhiasan Rumah Tangga

Nabi SAW di saat pergi ke Bathhan daerah di Madinah berkata, ““Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.

Saat Nabi ditanya tentang kejadian itu, maka Beliau menjawab, ““Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

12. Disayangi Penghuni Langit

Di dalam sebuah hadits yang sudah diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang penyayang maka juga akan disayangi oleh Allah. Sayangilah makhluk Allah yang ada di muka bumi, maka niscaya juga akan disayangi penghuni langit”.

Dilansir dari hellosehat.com, selain selalu punya teman setia, hewan berbulu ini bisa membuat hari-hari di rumah jadi lebih berwarna. Bahkan, juga membuat Anda lebih aktif di rumah tak tidak sekadar bermalas-malasan.

Memelihara kucing juga memiliki banyak manfaatnya bagi Anda, khususnya untuk kesehatan pikiran atau mental Anda, seperti yang dipaparkan di bawah ini.

1. Lebih percaya diri

Dalam sebuah studi yang dimuat di Journal of Personality and Social Psychology, yang dikutip Hai-Online.com, orang yang memelihara hewan akan merasa lebih percaya diri dan tidak merasa kesepian.

Anda juga akan memiliki kepribadian yang lebih berani dan akan lebih bersifat terbuka (extrovert) dibandingkan orang yang tidak memelihara hewan.

2. Terhindar dari depresi

Ketika Anda memelihara kucing, sikap dan wajah mereka yang menggemaskan, perlahan akan membuat Anda rileks. Dan, apabila Anda sedang stres atau depresi, mereka bisa membuat Anda melupakan stres dan depresi itu.

Malah, dalam sebuah penelitian yang dilakukan beberapa ahli dari Universitas California, Los Angeles, seseorang yang memelihara kucing akan lebih terlindungi dari risiko depresi akibat AIDS.

Depresi 3 kali lebih mungkin dilaporkan oleh penderita AIDS yang tidak memelihara binatang peliharaan, dibandingkan mereka yang memelihara hewan peliharaan.

3. Bikin mood jadi happy

Saat mood sedang berantakan, kemudian kita melihat kucing kesayangan edang bertingkah menggemaskan, perlahan mood kita akan jadi lebih baik. Dengan membelainya, suasana hati dan mood akan kembali happy.

4. Menurunkan tekanan darah

Dalam sebuah studi, ketika merasakan bahagia saat membelai kucing, tingkat stres kita akan berkurang. Tekanan darah pemilik kucing pun akan jadi lebih rendah.

Lain lagi dengan penelitian dari University of Minnesota, yang mengungkapkan orang-orang yang tidak memelihara kucing memiliki risiko 40% terkena serangan jantung.

Nah, bagi Anda yang belum punya kucing, yakin masih tak mau memelihara kucing?

Tags: #alasan medis memelihara kucing #bersyukur punya kucing #kakak perempuan adalah anugerah terbaik #kakak perempuan adalah perempuan hebat setelah ibu #sedekah pada kerabat sendiri #sedekah pada orang miskin