Kuasa Allah 5 Tanda Sebulan Jelang Kematian Seseorang Banyak yang Tidak Menyadarinya


Setiap makhluk nasib bahkan mahusia sekalipun tidak bakal sempat bisa mengenal kapan ia bakal mati, karena faktor tersebut adalah rahasia Allah SWT. Tetapi kematian pastilah bakal meng hampiri setiap mahluk yang bernyawa.

Meski kematian tidak diketahui kapan datangnya, tersedia tanda-tanda sebelum kematian yang mungkin bisa kami ketahui. Hanya saja biasanya kami tidak bisa menyadarinya. Tetapi ada tanda yang lebih spesifik terutama sebulan alias cocoknya 40 hari sebelum kematian datang.

Apa sajakah tanda-tanda tersebut? Simak ulasannya berikut ini

40 hari menuju kematian

Tanda-tanda kematian pada 40 hari bakal timbul seusai masuk waktu ashar. Dimana tahap pusat dari tubuh bakal berdenyut. Faktor ini menandakan bahwa daun yang tertulis nama kami dari pohon yang terletak di Arshy Allah telah gugur.

Kemudian malaikat maut bakal mengambil daun tersebut dan membikin persiapan dan mengawasi kami setiap saat. Bahkan sesekali malaikat maut menampakkan dirinya terhadap orang yang bakal dicabut nyawanya dalam wujud manusia, Saat itu, ia bakal tterkejut dan merasa bimbang me nonton malaikat maut ada di hadapannya Patut diketahuim mesikipun malaikat maut wujudnya hanya satu tapi atas izin Allah SWT. Dirinya sanggup mencabut nyawa seseorang dalam waktu yang bersamaan.

7 hari sebelum kematian tanda ini timbul

Seusai masuk waktu ashar, tanda-tanda kematian ini hanya diberbagi Alla SWT Terhadap orang yang diuji Allah dengan sakit. Biasanya orang yang sedang sakit tidak bakal berselera makan, tiba-tiba ingin makan. Tanda ini adalah isyarat dari Allah bahwa kematian terbukti sangatlah telah dekat.

3 hari kematian diambang pintu

Pada sebuahsaat bakal terasa denyutan di tengah dahi kita, yaitu antara dahi kanan dan dahi kiri. Apabila tanda-tanda kematian ini bisa dirasakan maka sebaiknya berpuasalah kami seusai itu. Supaya perut kami tidak mengandung tidak sedikit najis, dan ini bakal mempermudah orang lain untuk memandikan jasad kita.

Seusai itu pula mata hitam kami tidak bersinar lagi, dan bagi orang yang sakit, hidungnya perlahan bakal masuk ke dalam, ini bisa terkesan jelas kalau dilihat dari segi tubuh kita. Telinga bakal layu dan bertahap masuk ke dalam. Telapak kaki tegak bertahap lurus ke depan dan susah untuk di tegakkan lagi.

Sehari sebelum kematian

Tanda-tanda kematian ini juga terjadi seusai waktu ashar, kami bakal merasakan denyutan di tahap ubun-ubun, ini menandakan kami telah tidak sempat lagi menonton waktu ashar di ke esokan harinya.

Tanda terbaru kematian pun menghampiri

Kita bakal merasakan sejuk di tahap pusar, lalu turun ke pinggang dan bakal semakin naik ke tahap halkum. Pada masa ini hendaknya kami tidak jarang beristighfar memohon ampun pada Allah, dan tidak jarang-tidak jarang membaca syahadat.

Menata hati, memfokuskan pikiran kami hanya terhadap satu arah yaitu Allah SWT.

Semoga dengan sedikit pengetahuan menjelang kematian, kami semua punya kesiapan untuk menghadapinya.
Tetapi begitu, semuanya kembali terhadap Allah, maka berdoalah supaya kami bisa menyadari tanda yang diberbagi oleh-Nya supaya siap di Ajal nanti dan diberi kematian yang Husnul Khatimah.

Ingin Miliki Anak dengan EQ “Dua Kali Lipat” Lebih Tinggi Dibanding Anak Seusianya? Biasakan Cara Bicara Ibu dengan “Cara Ini”

Komunikasi dengan anak merupakan salah satu masalah yang banyak dihadapi ibu-ibu di belahan dunia manapun. Banyak ibu-ibu mengeluh anaknya nakal dan tidak mau mendengar ajaran hingga tak jarang mereka hilang kesabaran. Ibu-ibu yang tadinya berniat mengajar anak malah berubah marah-marah dan akhirnya menyesal sendiri.

Mengajar dengan cara memarahi anak bukanlah cara komunikasi yang efektif dan baik. Berikut ini beberapa contoh cara komunikasi yang baik dan buruk terhadap anak.

Ketika anak tidak mau tidur

HARUS : “Masih ada 5 menit sebelum waktu tidur tiba, kamu mau sikat gigi dulu atau bacabuku cerita dulu?”

JANGAN : “Udah malem gini kok masih belum tidur sih! Udah jangan main lagi, cepetan sikat gigi lalu tidur! Mama udah ngomong berapa kali sama kamu?!”

Anak kecil masih belum benar-benar mengerti apa itu pagi dan malam, merekahanya tahu belum ngantuk dan masih ingin main. Beri mereka pengertian bahwa waktu tidur sudah hampir tiba, biarkan mereka memilih mau melakukan kegiatan apa sebelum waktu itu tiba.

Ketika anak bermalas-malasan

HARUS : “10 menit lagi kita udah mau pergi lho, kamu mau ganti baju sekarang atau dipegang dulu, nanti baru dipakai?”

JANGAN : “Aduhh… Kok kamu masih males-malesan sih? Kita udah ampir telat nih! Denger gak mama ngomong apa?!”

Anak kecil tidak tahu apa arti beralas-malasan maupun terlambat, apalagi ketika mereka sedang asik mengerjakan hal yang mereka sukai. Beri anak pengertian bahwa sebentar lagi ia harus keluar rumah dan perlu mengganti pakaian.

Ketika anak berkata “tidak”

HARUS : “Iya, kamu boleh berkata “tidak”, tapi mama mau denger apa sebabnya kamu berkata tidak? Coba kasih tau mama, jadi mama ngerti kenapa tidak.”

JANGAN : “Duh nih anak! Kamu ngerti apa sih? Ini demi kebaikan kamu, kamu harus dengar apa kata mama!”

Jangan langsung tolak anak ketika ia berkata tidak. Beri anak kesempatan untuk menjelaskan apa penyebabnya sehingga kita dapat mengerti apa yang ada di pikirannya.

Ketika anak tak sengaja merusak suatu benda

HARUS : “Tidak apa-apa nak. Setiap orang bisa berbuat salah, mama juga bisa berbuat salah. Sekarang kamu tahu, hal yang kamu lakukan tadi itu salah, lain kali jangan diulangi lagi yah. Yuk kita sama-sama coba betulin, bisa gak yah?”

JANGAN : “Ya ampun! Kok kamu gak hati-hati banget sih nak? Ini mainannya mahal tau, lain kali mama gak mau beliin lagi!”

Memarahi anak ketika ia merusak suatu benda hanya akan membuatnya ketakutan. Namun dengan memberi pengertian seperti diatas, anak anak jadi lebih memperhatikan dan berhati-hati di kemudian hari.

Ketika anak bersikap cuek

HARUS : “Nak, kamu lagi ada masalah apa? Coba cerita sama mama biar kamu lega, siapa tau mama bisa bantu. Mama khawatir padamu nak…”

JANGAN : “Hei, mama lagi ngomong sama kamu! Dengerin mama ngomong gak sih? Kenapa lagi coba, aneh-aneh aja!”

Ada kalanya anak ingin berdiam diri dan menyimpan rahasia sendiri. Jika ditanya baik-baik, ia akan merasa dikasihi dan bahkan mungkin menceritakan rahasia tersebut.

Ketika anak tidak mau berbagi mainan kepada anak lain

HARUS : “Kamu mau main dulu 5 menit lalu kasih dia main 10 menit, atau kamu kasih dia main 5 menit lalu kamu main 10 menit, atau kamu kasih pinjem dia mainan lain?”

JANGAN : “Cepetan kasih pinjem dia main! Sebentar aja kok! Kamu harus belajar berbagi!”

Ada banyak alasan anak tidak mau meminjamkan mainannya, mungkin karena ia sangat menyukai mainan tersebut, mungkin karena ia takut temannya merusak mainannya, atau mungkin juga karena egonya. Coba beri anak-anak pilihan seperti diatas agar ia belajar berbagi tanpa perlu dimarahi.

Ketika anak menangis demi mendapatkan keinginannya

HARUS : “Jika kamu tidak menangis, kita bicarakan sama-sama bagaimana baiknya. Kamu tenang dulu, kamu mau ngomong apa sama mama?”

JANGAN : “Jangan nangis! Kamu taunya nangis doang sih! Gak ada gunanya nangis, kalo kamu nangis mama gak mau kamu lagi!”

Anak terbiasa mendapatkan hal yang ia butuhkan dengan menangis ketika masih bayi, entah itu ingin tidur, makan, atau lain sebagainya. Ajari anak cara berkomunikasi yang benar dengan sabar.

Sumber : Artikel ini diambil dari cerpen.co.id dengan sedikit penambahan. Artikel asli berjudul “Anak Yang Ibunya Bicara Dengan “Cara Ini” Bisa Memiliki EQ “Dua Kali Lipat” Lebih Tinggi Dibanding Anak Seusianya!