Pengeroyokan terhadap Dosen UI sekaligus pegiat media sosial Ade Armando rupanya mengundang komentar dari tersangka kasus penistaan agama, Pendeta Saifuddin.
Seolah tak ingin ketinggalan, Pendeta Saifuddin pun turut mengecam aksi brutal yang dilakukan oleh sekelompok orang penyusup pada demo 11 April 2022 kemarin.
Menurut Pendeta Saifuddin, tindakan macam begitu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.
“Miris dan sedih saya mendengar Ade Armando disiksa,” katanya dikutip Hops.ID dari video yang diunggah di channel Youtube Saifuddin Ibrahim, Selasa, 12 April 2022.
Pendeta Saifuddin juga menyampaikan rasa iba sekaligus geram melihat aksi anarkis tersebut. Sebab, ia menilai bahwa apa yang dilakukan Ade Armando selama ini merupakan usaha seorang pejuang toleransi yang menginginkan kedamaian negeri.
“Saya sangat sedih sekali, dan geram hati saya, karena apa yang dilakukan Ade Armando selama ini adalah dia pejuang toleransi dan damai,” lanjut Saifuddin.
Lebih lanjut Saifuddin juga memuji-muji Ade Armando dengan mengatakan kalau sang dosen adalah orang yang luar biasa dan memiliki pemikiran hebat.
Bahkan, Pendeta Saifuddin kembali mengungkit soal 300 ayat Alquran yang pernah dilontarkan hingga menjadi kasus kontroversial yang kini menyeret dirinya ke ranah hukum.
Saifuddin menyinggung kalau saat ini Ade Armando menjadi salah satu orang yang membantah permintaannya untuk menghapuskan 300 ayat Al-Qur.’an.
Namun, tampaknya Saifuddin tak kapok dengan aksinya yang penuh kontroversi. Sebab, ia mengatakan apa yang terjadi pada Ade adalah efek dari membaca 300 ayat yang dimaksudkannya. Maksudnya, orang-orang yang membaca 300 ayat itu akan berani berbuat kekerasan.
“Kadrun ini selama dia baca 300 ayat itu akan selalu memukul orang, menyiksa orang, menghina orang, dan berani mengatakannya, walaupun dia salah,” ujar Saifuddin.
Kendati Ade pernah membantah narasi Saifuddin, sang pendeta yang kini tengah diburu polisi dan FBI itu pun mengaku tidak memusuhi dosen Universitas Indonesia tersebut.
Bahkan, ia mengaku sering menyaksikan konten-konten yang memuat pendapat Ade Armando.***
Bukan cuma diburu umat Islam dan polisi, Pendeta Saifuddin kini dibidik tokoh Kristen
Pendeta Saifuddin kini merasakan konsekuensi keras atas kasus penistaan agama yang kerap dilontarkannya. Selain cemas karena dikejar FBI, belakangan ia juga dikecam oleh sesama pendeta.
Adalah Pendeta Joshua Tewuh yang akhirnya buka suara dan mengecam keras ujaran Pendeta Saifuddin karena menyebut bahwa terdapat 300 ayat Alquran mengandung paham radikal.
Menurut Joshua, pernyataan Pendeta Saifuddin itu memang tergolong kasus penistaan agama.
Tak hanya itu, Joshua mendukung pihak Kepolisian untuk segera memburu dan menangkap Saifuddin untuk dijatuhi hukuman seberat-beratnya.
Sebab, menurut dia pernyataan yang selama ini dilontarkan Saifuddin tentang agama Islam memang berpotensi menimbulkan perpecahan antarumat beragama di Indonesia.
“Tindakannya meminta 300 ayat Alquran dihapus itu menurut saya memang penistaan agama,” kata Joshua Tewuh seperti dikutip Hops.ID melalui channel Youtube Kalam Kristus, Sabtu, 9 April 2022.
Bahkan, Joshua menegaskan kalau ujaran-ujaran kontroversial yang kerap dilontarkan Saifuddin dengan menyinggung umat Islam adalah pernyataan pribadi dan sama sekali tidak mewakilkan umat kristiani di Indonesia.
“Dia tidak mewakili kekristenan di Indonesia. Dia mewakili pribadinya,” tegas Joshua.
Menurutnya, tingkah laku Saifuddin yang kerap menimbulkan kehebohan melalui ujaran-ujaran kontroversialnya itu bukan cerminan seorang pendeta.
Lebih lanjut Joshua mengatakan, sebagai pemuka agama, seharusnya Saifuddin mampu menjaga martabat agama lamanya dan bukan malah menghinanya.
“Tidak sama lho penginjilan dengan menjelekkan agama lamanya. Menjelek-jelekkan agama lain itu bukan penginjilan. Penginjilan itu memberikan kabar baik, dengan cara yang baik, dengan materi yang terbaik dalam penyajiannya. Bagi saya apa yang dilakukan Saifuddin Ibrahim ini bukan penginjilan,” jelasnya.
Joshua lantas mendukung langkah tegas umat Islam dengan menyeretnya ke ranah hukum hingga sekarang menjadi buronan FBI dan Kapolri.
Sebab, jika berada di posisi yang sama, Joshua juga tidak akan tinggal diam dan mengambil tindakan yang sama.
“Kalau jadi Kristen, jadilah Kristen yang baik, pelajari Alkitab. Tidak perlu menjelek-jelekkan agama lama. Saya sendiri jika agama saya dihina juga marah. Misalnya dulu Abdul Somad mengatakan jin pakai salib saya marah. Saya mendesak Kapolri menangkap Abdul Somad,” tambahnya.
Seperti diketahui, bahwa saat ini Pendeta Saifuddin Ibrahim tengah dalam pelarian mencari tempat persembunyian dari kejaran FBI.
Ia kini harus berpindah dari satu kota ke kota lainnya setelah polisi dan Federal Bureau of Investigation (FBI) mengetahui lokasi tempat tinggalnya di Amerika.
Dalam pelariannya, Saifuddin mengaku khawatir dan hanya mengharapkan pertolongan dari Yesus.
“Saya sedang menantikan Yesus itu. Yesus, tolonglah saya dari pengejaran dan omongan kata-kata yang kasar dari kau mini Tuhan. Saya telah menjadi olok-olokan mereka, Tuhan. Saya ngomong begitu terus hanya berharap sama Yesus,” ucap Saifuddin dalam video belum lama diunggah di channel YouTube Saifuddin Ibrahim. ***
Saifuddin Ibrahim sebut demo mahasiswa adalah perintah dari ayat suci Alquran dan Ade Armando itu munafik!
Saifuddin Ibrahim, tersangka kasus penistaan agam baru-baru ini muncul kembali di hadapan publik melalui kanal YouTube-nya pada tanggal 12 April 2022 yang isinya mengomentari aksi demo mahasiswa 11 April.
Video tersebut menunjukkan bahwa Saifuddin Ibrahim ikut memberikan kecaman terhadap oknum pendemo yang bertindak dengan sangat keterlaluan. Ia sangat tidak membenarkan tindakan tersebut, menurutnya sangat bar-bar.
“Dengan bar-bar dan sangat sedih sekali mahasiswa menuntut bahwa agar Jokowi jangan tiga periode,” ujar Saifuddin dalam kanal Youtubenya.
Saifuddin juga memberikan saran kepada para mahasiswa agar tidak demo lagi. Harusnya melalui mekanisme yang telah ditentukan.
“Mahasiswa itu tidak usah demo, isi saja dengan belajar dan isi otaknya. Gunakan mekanisme yang ada, berpacu lah dengan mahasiswa di seluruh dunia,” imbuhnya.
Menurutnya, inisiator demo mahasiswa harus bertanggung jawab atas terjadinya penganiayaan terhadap dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando yang babak belur dihajar massa.
“Bagaimanapun dituntut tanggung jawab pemimpin mahasiswa atas penganiayaan terhadap seorang dosen Ade Armando,” katanya.
Meski sempat berseberangan pendapat, dalam kaca matanya, Ade Armando merupakan sosok dosen yang memiliki argumen-argumen bagus untuk membangun keberagaman bangsa, toleransi dan kedamaian. Bahkan ia menyebut Ade adalah pejuang.
“Ade Armando pendapat-pendapatnya sangat bagus sekali untuk membangun keberagaman, toleransi dan damai. Ade adalah pejuang toleransi dan damai,” katanya.
Yang lebih parah lagi, Saifuddin Ibrahim bahkan mengkalim bahwa aksi demo mahasiswa merupakan salah satu perintah dari kitab yang berisi 300 ayat bermasalah yang pernah ia singgung, yakni Alquran.
“300 ayat ini menjadi pemicu kehidupan yang tidak toleran, perusak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi termasuk demo-demo itu adalah perintah dari kitab itu,” terangnya.
Lebih lanjut lagi dia menjelaskan ada tiga kriteria bentuk manusia yaitu kafir, beriman, munafik. Ia kemudian menyeret nama Ade Armando, Denny Siregar termasuk orang-orang yang dianggap munafik oleh umat Islam.
“Ada tiga bentuk manusia yaitu kafir, beriman dan munafik. Ade Armando dan Denny Siregar termasuk orang munafik yang sering bela pendapat-pendapat orang Kristen,” ujarnya.
Dari ujaran-ujaran yang dikeluarkan tersebut, nampaknya memang Saifuddin Ibrahim belum merasa jera atas ucapan-ucapan kontroversial yang membuat publik heboh.
Pendeta dari Bima, NTB tersebut kini sedang menjadi buronan polisi dan FBI dan saat ini diketahui sedang berada di luar negeri.***
Related Post "Tersangka penistaan agama Pendeta Saifuddin muncul bela Ade Armando: Kadrun kalau baca 300 ayat itu.."