Kronologi Doni Amansa Sudah Lolos Paskibraka Nasional Tapi Diganti, Mendadak ‘Dikick’ dari Grup WA


Sosok Doni Amansa menjadi sorotan setelah kisahnya batal berangkat ke Jakarta untuk menjadi Paskibraka Nasional beredar.

Doni Amansa yang awalnya sudah dinyatakan lolos itu tiba-tiba batal berangkat karena digantikan siswa lain.

Bagaimana kronologinya?

Doni Amansa dinyatakan lolos seleksi Paskibraka Nasional 2023 pada bulan Mei lalu.

Doni mengatakan jika dirinya dipanggil pertama kali dalam pengumuman seleksi Paskibraka Nasional.

Ia dinyatakan lolos bersama Nadira Syalvallah, Wiradinata Setya Persada dan Aini Nur Fitriani.

Dia pun sudah ikut pembekalan dan siap berangkat ke Cibubur pada 15 Juli 2023.

Namun ternyata, ia tak jadi berangkat dan diganti dengan murid lain bernama Wira.

Bahkan kabar penggantian Doni ini pun tanpa pemberitahuan dari panitia seleksi.

Siswa SMA Negeri 1 Unaaha Konawe, Sulawesi Tenggara ini baru mengetahui jika dirinya diganti lewat media berita saat pulang pembekalan.

“Awal mula saya tahu tidak lolos itu lewat berita online. Saya pulang kembali ke rumah, saya mendengar berita. Bukan saya yang berangkat. Wira yang berangkat” ucap Doni dikutip dari TribunnewsSultra, Selasa (18/7/2023).

“Dari panitia belum dikasih penjelasan,” ucapnya.

Pengganti Doni sendiri diketahui sebagai anak perwira polisi.

Sedangkan ibu dari Doni, Samsuani mengatakan jika anaknya dinyatakan lolos mewakili Sultra.

Samsuani mengatakan jika kabar anaknya maju ke nasional sudah diketahui banyak orang.

Bahkan banyak rekan yang mengucapkan selamat kepada Samsuani.

“Saya ditelpon dan diberi ucapan selamat. Mereka bilang anaknya ibu yang akan mewakili provinsi ke Nasional,” ucap Samsuni dikutip dari TribunnewsSultra.

Namun secara tiba-tiba, anaknya diganti dengan siswa lain.

Kuasa hukum Doni Amansa, Andre Darmawan di Kantor LBH Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sulawesi Tenggara mengataka, awalnya Doni bersama peserta lain mengikuti seleksi pengibar bendera tingkat provinsi pada 15-18 Mei 2023.

Selanjutnya, pelaksanaan seleksi tersebut dilakukan oleh panitia dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Di akhir seleksi, panitia menyampaikan empat nama yang akan menjadi perwakilan Sultra untuk Paskibraka Nasional.

“Di akhir seleksi sudah diumumkan peringkat satu sampai empat. Untuk peringkat pertama Nadhira, kedua Doni, ketiga Wira, dan keempat Aini,” ujar Andre, Minggu (16/7/2023).

Andre mengatakan, dari hasil seleksi panitia, kliennya disampaikan peringkat satu dan dua akan menjadi tim inti sementara tiga dan empat jadi cadangan.

Kemudian mereka saling salaman bahkan keesokan harinya Doni bersama tiga rekannya sudah diwawancarai di RRI sebagai calon perwakilan Paskibraka Nasional asal Sultra.

“Setelah diumumkan Doni dan Wira dibawa ke RRI untuk diwawancarai bahwa mereka inilah yang mewakili Sultra Paskibraka Nasional,” jelas Andre.

Dalam pengumuman tersebut, kata Andre Darmawan, banyak peserta dan panitia lain yang menyaksikan.

“Hasil tulisan panitia dari BPIP atau panitia pusat dan memang ada panitia pusat yang memantau,” ucapnya.

Kemudian, Doni bersama Nadhira dibuatkan satu grup WhatsApp Capasnas 2023 oleh Ayu yang menjadi panitia.

Grup WhatsApp tersebut berisi tiga orang untuk komunikasi persiapan mereka jelang keberangkatan ke Jakarta.

“Di grup ini isinya cuman tiga orang, Ibu Ayu, Doni sama Nadhira. Di dalam grup itu isinya bagaimana mereka dibekali kemudian disampaikan bagaimana mereka bicara,” jelasnya.

Di tanggal 6 dan 9 Juni 2023, Doni dan Nadhira dipanggil mengikuti pembekalan. Mereka disampaikan belum pasti dikirim ke Jakarta karena masih satu tahap seleksi.

“Klien saya mengatakan, karena kita mau seleksi lagi di tanggal 6 dan 9 masih ada tes peraturan baris berbaris, tes speaking mengenai Sulawesi Tenggara,” jelasnya.

“Kemudian setelah hasil seleksi ini mereka akan melakukan pembekalan, tapi pembekalan ini dengan seleksi,” sambungnya.

Namun, setelah pembekalan di tanggal 6-9 Juni, Doni dikeluarkan dari grup WA Capasnas tanpa penjelasan dari panitia.

“Setelah itu dia menunggu informasi sampai ada informasi bahwa yang berangkat itu Wiradanata Setya sama Nadhira. Bukan lagi Doni Amansa,” ujar Andre Darmawan.

Kepala Kesbangpol Sultra, Harmin Ramba, buka suara soal pelajar asal Unaaha yang batal diberangkatkan sebagai anggota Paskibraka Nasional.

Kata Harmin, pihaknya hanya melakukan pembekalan terhadap 4 orang calon anggota Paskibraka.

Dari 4 nama itu, nama Doni Amansa yang merupakan pelajar asal Unaaha tersebut turut dibawa.

“Itu adalah pembekalan. Kenapa kita panggil 4? Kan kita belum tahu siapa mau dikirim. Seandainya kita sudah tahu yang mau dikirim ya kita ambil 2,” katanya.

Harmin menegaskan saat itu belum ada keputusan resmi dari Gubernur Sultra soal penetapan nama yang akan menjadi anggota Paskibraka Nasional.

Sebanyak 4 nama yang diikutkan pembekalan tersebut baru calon anggota Paskibraka yang masuk sebagai kategori terbaik.

“Kemarin pun hasil seleksi yang kita lakukan, yang kita keluarkan (loloskan) 4. Kemudian perlu kita bekali, kan ada namanya cadangan,” jelasnya.

Sehingga, 4 nama yang mengikuti pembekalan tersebut masih akan dilakukan penilaian akhir.

Setelah dilakukan penilaian, ternyata nama Doni Amansa berada di bawah nama Wiradinata Setya Persada.

Nilai itu pun akhirnya menjadi acuan penetapan nama calon anggota Paskibraka Nasional yang kemudian dibuatkan Surat Keputusan atau SK dari Gubernur Sultra.