Brigjen Krishna Murti Singgung Soal Pangkat Harus Diraih Dengan Usaha, Publik Duga Nyindir Sambo


Sosok brigjen Krishna Murti kerap jadi perbincangan lewat postingan di media sosial.

Tak hayal, sosok polisi tampan Brigjen Krishna Murti memang begitu dikenal publik dunia maya.

Terbaru, postingan Brigjen Krishna Murti membahas soal motivasi mengenai sebuah jabatan ramai dikomentari warganet.

Warganet menduga-duga postingan tersebut bak jadi sindiran Brigjen Khrisna Murti untuk mantan bawahannya Ferdy Sambo kini terjerat kasus besar pembunuhan Brigadir J.

Melansir dari akun instagram pribadinya @krishnamurti_bd91 mengunggah sebuah video dari rombongan pendaki gunung disertai dengan keterangan di video yang menyinggung soal pangkat yang harus diraih dengan usaha, Senin (22/8/2022).

Dalam unggahan tersebut Krisha Murti mengunggah sebuah video yang memperlihatkan rombongan pendaki gunung yang sedang berusaha mendaki.

Akan tetapi Krisha Murti menjadi sorotan bukan lantaran video tersebut.

Namun karena keterangan yang ia tuliskan di dalam video serta di kolom komentar unggahan terbaru Krisha Murti tersebut.

Krisha Murti tampak menuliskan soal proses atau usaha yang dilakukan pendaki hingga sukses mencapai puncak gunung.

Sehingga hal tersebut pun diduga kuat jika Krisha Murti kembali menyinggung jabatan tinggi yang didapatkan oleh sosok Ferdy Sambo secara cepat.

Krisha Murti bak menyinggung jika segala yang didapatkan tak perlu mengandalkan orang lain.

“Kalau naik gunung, kakimu harus kuat. Jangan mengandalkan tarikan orang dari atas,” tulis Krisha Murti dalam unggahan tersebut.

“Kalau kita banyak bertemu orang dalam kesetaraan, maka kita tau diatas gunung ada gunung,” sambungnya.

Tak sampai disitu saja, Krisha Murti dengan tegas menyinggung soal usaha yang dilakukan dalam proses pendakian gunung.

Hal tersebut pun membuat banyak pihak berpikir jika Krisha Murti benar menyinggung pangkat Ferdy Sambo.

“Kalau kamu lagi diatas, sbnrnya cuma smtr., bahkan tempat tinggalnya aja cuma tenda. Kalau kamu lagi dibawah, jangan kamu pikir orang yg lagi diatas gak bakalan turun.

Sehebat2nya dan sekuat2nya pendaki, pasti mereka akan turun juga. Namun di gunung kita pasti belajar, bahwa puncak tak bisa didaki tanpa usaha #kmupdates,” lanjutnya.

“Kode keras ni kayaknya ndan”.

“dia lupa setelah di atas”.

“Kayak fs naik nya ditarik orang dari atas”.

“Jiah….komendan bisa julid jg” ungkap beberapa netizen.

VIRAL Momen Ferdy Sambo dan Krishna Murti Disebut Lagi Unyu-unyunya, Nyanyi hingga Joget Bareng

Viral di media sosial sebuah video momen yang memperlihatkan kekocakan dari Ferdy Sambo dan Krishna Murti hingga jadi sorotan netizen.

Ferdy Sambo bahkan Khrisna Murti disebut lagi unyu-unyunya atau imut-imutnya.

Video kedekatan Ferdy Sambo dan Khrisna Murti itu adlaha video lama yang kini kembali beredar.

Video itu menampilkan momen saat tersangka pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo tengah berjoget bareng mantan pimpinannya, Krishna Murti kini menjadi sorotan.

Pasalnya dalam video yang viral di media sosial menjadi sorotan lantaran Ferdy Sambo dan Krishna Murti terlihat akrab dan bahkan melakukan hal kocak dengan menari bersama.

Dilansir dari akun instagram @rumpi_gosip mengunggah sebuah video yang memperlihatkan momen lawas dari kekocakan dari Ferdy Sambo dan Krishna Murti, Sabtu (20/8/2022).

Dalam kesempatan itu terlihat sosk Ferdy Sambo yang masih sangat muda menari dengan asik dengan para rekan sesama polisi.

Mereka terlihat menari dan menyanyikan lagu dari Grup Musik Armada yang berjudul Pergi Pagi Pulang Pagi yang tengah diputarkan.

Bahkan saat itu Ferdy Sambo juga terlihat menari bersama dengan Krisha Murti berdampingan yang saat itu merupakan atasannya di Kepolisian.

Atas hal tersebut sejumlah netizen lantas ikut memberikan komentar.

Tak sedikit yang kembali mencibir Ferdy Sambo yang disebut curang sehingga pangkatnya terakhir lebih tinggi dari Krisha Murti yang sebelumnya adalah atasannya.

“Umur segitu memang lagi lucu-lucu nya”.

“Liat gini pasti dia menyesal…masa tua jadi menderita hidup di sel…dan anak2 menangung malu..seharusnya masa tua pensiun bareng anak2 cucu tpi hrs begini.haya emosi sampai lupa segala galanya.”.

“Iyaa makanya gue heran ,FS bawahan pak @krishnamurti_bd91 kok bisa mendahului jd bintang 2 secara Pak Kris aja masih Bintang 1 lho. Ngerii pak Sambo ini ilmunya lhooo, kariernya sat set set tiba2” langsung bisa jadi Kadiv Propam lhoo, polisinya polisi lhoooo”.

“Wajar sih pergi pagi pulang pagi, karena banyak yang diurus slot judi, sabu, bercinta ama ayang beb”.

“sayang bgt salah jalan pak.. keluarga, karier, reputasi seketika berantakan”.

“La gini kan enak. Bisa baik baik saja , skrg anak anak yg hrs menanggung malu pak”.

“Netizen kalau buat nyari AIB orang selalu KETEMU aja, walau di dlm lubang kubur pun akan ketemu juga” ungkap beberapa netizen.

Penasihat Kapolri Diminta Untuk Dibubarkan, Usai Fahmi Alamsyah Diduga Terlibat Skenario Ferdy Sambo

Kasus tewasnya Brigadir J dikediaman Irjen Pol Ferdy Sambo hingga kini masih terus diusut.

Bahkan kasus ini kini menyeret sejumlah pihak.

Yang terbaru, posisi penasihat Kapolri yang terancam dibubarkan.

Seperti diketahui, mantan penasihat Kapolri, Fahmi Alamsyah diduga terlibat dalam skenario yang dibuat Irjen Ferdy Sambo dalam membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Terkait itu, Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic (ISESS), Bambang Rukminto meminta agar lembaga penasehat Kapolri itu segera dibubarkan karena dianggap lebih banyak kerugian dibanding manfaatnya.

“Saya melihat lembaga tim penasehat ini sebaiknya dibubarkan saja karena ke depan akan banyak mudhorotnya daripada manfaatnya,” kata Bambang kepada Tribunnews.com, Minggu (21/8/2022).

Menurutnya, lembaga itu merupakan struktur bayangan yang hanya timpang tindih dan bisa merusak struktur organisasi yang asli.

“Karena bukankah Kapolri sudah punya para pati dalam jajaran staf ahli dan ratusan analis2 kebijakan (anjak) di internal?” ucapnya.

“Belum lagi ada Kompolnas sebagai lembaga negara yang bisa memberikan arahan terkait kebijakan Polri,” sambungnya.

Di sisi lain, lanjut Bambang, pengunduran diri Fahmi hanya merupakan bentuk lepas tangan dengan dengan alasan hanya membuatkan press rilis dalam kasus ini.

Untuk itu, dia mendesak Polri juga melakukan pemeriksaan terhadap Fahmi Alamsyah yang diduga terlibat dalam skenario ini.

“Saya tidak tahu mulai kapan lembaga itu ada. Apakah resmi atau tidak? Kalau tidak resmi menggunakan anggaran darimana? Tetapi kalau resmi dan menggunakan anggaran negara harusnya rekrutmennya juga wajib transparan,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Nama Penasehat Ahli Kapolri Bidang Komunikasi Publik, Fahmi Alamsyah terseret dalam pusaran kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Dia diduga turut merekayasa dan membantu Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Penasehat Ahli Kapolri Bidang Hukum, Chairul Huda menyatakan bahwa tindakan Fahmi Alamsyah yang diduga membantu Irjen Ferdy Sambo dalam kasus Brigadir J tidak ada hubungannya dengan jabatannya sebagai penasihat Ahli Kapolri.

“Saudara Fahmi Alamsyah itu benar penasihat Ahli Kapolri tapi ketika dia membantu suatu hal atau hal lain kepada Pak Sambo itu bukan kedudukan dia sebagai penasihat Ahli Kapolri. Jadi tidak ada hubungannya dengan institusi penasihat ahli Kapolri atau kelompok orang yang menjadi penasihat ahli Kapolri,” kata Chairul kepada Tribunnews.com, Kamis (11/8/2022).

Ia menuturkan bahwa para penasihat ahli Kapolri baru mengetahui Fahmi Alamsyah diduga terlibat dalam kasus Irjen Ferdy Sambo dari pemberitaan awak media. Awalnya, mereka berpikir informasi itu tidak benar alias hoax.

Bahkan, kata Chairul, para penasihat ahli Kapolri sempat memberikan saran agar Fahmi Alamsyah untuk memberikan hak jawab atas pemberitaan yang beredar di media sosial. Hal itu bertujuan untuk membantah semua tudingan tersebut.

“Kami menduga itu awalnya menduga itu hoax. Makanya ketua penasihat ahli Kapolri menyarankan Pak Fahmi itu menggunakan hak jawab atas pencantuman dan jabatan beliau terkait dengan skenario maupun kronologis tembak menembak di rumah dinas Pak Ferdy Sambo,” jelas Chairul.

Chairul menuturkan bahwa kecurigaan para penasihat ahli Kapolri mulai muncul setelah saran tersebut tidak digubris oleh Fahmi Alamsyah. Akhirnya, Fahmi Alamsyah pun mengakui bahwa dirinya mengetahui kronologis penembakan Brigadir J tak lama sesudah kejadian atau pada Jumat 8 Juli 2022 malam.

“Beliau tidak merespons sampai informasinya kemudian makin banyak tentang hal itu. Nah barulah setelah berkali kali ditanyakan beliau memberikan penjelasan bahwa benar beliau mengetahui informasi itu sejak Jumat malam, beliau kemudian diminta untuk menyusun draf pers rilis dan seterusnya,” ungkap Chairul.

Dijelaskan Chairul, Fahmi Alamsyah mengaku mendapatkan kronologis penembakan terhadap Brigadir J dari Irjen Ferdy Sambo.

Dia mengaku tidak mengetahui peristiwa tersebut yang sebenarnya.

Baca juga: Hermawan Sulistyo: Fahmi Alamsyah Operator yang Rancang Skenario Setelah Brigadir J Tewas Tertembak

“Beliau merespons lagi yang intinya kurang lebih sama bahwa apa yang disampaikan itu kurang lebih sama dengan apa yang dijelaskan Pak Sambo kepada dia,” pungkasnya.

Kapolri Janji Usut Fahmi Alamsyah

Terkait itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman soal dugaan itu.

“Jadi kami sedang melakukan pendalaman, tim sedang bekerja, apabila kita temukan, kita proses,” kata kata Listyo dalam konferensi pers di Bareskrim Polri Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2022) malam.