Polisi Isr@el Lempari Warga Palestina di Masjid Al Aqsa Dengan Granat Dan Gas Air Mata, 12 Jamaah Terluka


Kepolisian Israel menyerang dan menangkap ratusan warga Palestina yang sedang beribadah di Masjid Al Aqsa pada Selasa, 4 April 2023.

Berdasarkan laporan yang dilansir dari Al Jazeera, kepolisian Israel menangkap sedikitnya 400 warga Palestina dalam penyerangan Masjid Al Aqsa.

Menurut para pejabat setempat, 400 warga Palestina yang ditangkap saat ini ditahan di kantor kepolisian Israel di Atarot, Yerusalem timur.

Para saksi Palestina mengatakan bahwa kepolisian Israel menggunakan senjata yang “berlebihan” saat menyerbu termasuk granat kejut dan gas air mata.

“Saya sedang duduk di kursi dan membaca Alquran, lalu mereka melempari granat kejut dan salah satunya mengenai dada saya,” kata seorang warga Palestina yang menjadi korban dalam penyerangan Masjid Al Aqsa.

Akibat kejadian tersebut beberapa jemaah Palestina yang tengah beribadah di Masjid Al Aqsa tewas lemas, dan dipukuli dengan tongkat dan senapan oleh kepolisian Israel.

The Palestinian Red Crescent melaporkan sedikitnya 12 warga Palestina terluka, termasuk tiga orang di antaranya sudah dipindahkan ke rumah sakit.

Sejumlah korban lainnya masih terlantar karena kepolisian Israel mencegah para dokternya mencapai komplek Masjid Al Aqsa.

Serangan membabi buta terus berlanjut hingga Rabu pagi ketika kepolisian Israel melihat warga Palestina masuk ke kompleks Masjid Al Aqsa tanpa izin.

Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa Masjid Al Aqsa adalah hak umat muslim dan tidak ada hubungannya dengan Israel.

“Apa yang terjadi di Yerusalem merupakan kejahatan besar terhadap para jamaah. Masjid Al-Aqsa itu adalah hak kita. Al-Aqsa adalah untuk Palestina dan untuk semua bangsa arab dan umat muslim,” Mohammad Shtayyeh.

Penyerangan Masjid Al Aqsa tersebut merupakan upaya kepolisian Israel mengantisipasi pemberontakan sejak adanya seruan “Mempertahankan Al Aqsa dari Penjajah” yang tersebar di media sosial.

Masjk Al-Aqsa merupakan salah satu dari sedikit simbol nasional bagi warga Palestina. Akan tetapi, mereka takut akan serangan kelompok-kelompok Yahudi seperti yang telah terjadi di masjid ibrahim di Hebron, di mana setengah dari masjid itu diubah menjadi sinagoga setelah 1967.

Warga Palestina juga khawatir akan serangan Israel yang ingin menghancurkan struktur Islam di kompleks Masjid Al Aqsa dan membangun sebuah kuil suci Yahudi di sana.***

Pasukan bersenjata Israel kembali hentikan paksa ibadah umat Islam di Masjid Al Aqsa pada bulan suci Ramadan

Pada selasa malam di bulan suci Ramadan, pasukan bersenjata Israel kembali menghentikan peribadatan umat Islam secara paksa di Masjid Al-Qibli, kawasan Masjid Al-Aqsa.

Pasukan bersenjata Israel menyerang orang-orang yang sedang beribadah di dalam masjid. Mereka dengan kasar menyerang jamaah Palestina di dalam masjid Al-Qibli yang berada di kawasan Masjid Al-Aqsa.

Tentara Israel bersenjata berat menyerbu lokasi dan menembakkan gas air mata dan granat ke Masjid Qibli (bangunan dengan kubah perak) dimana ratusan pria, wanita, orang tua, dan anak-anak menginap untuk sholat.

Dilansir dari Instagram @middleeasteyes pada 5 April 2023, banyaknya bukti rekaman dari saksi mata menunjukkan pasukan bersenjata Israel memukuli jamaah dan menghancurkan jendela di dalam masjid.

Kejadian tersebut membuat banyaknya wanita dan anak-anak yang ketakutan berteriak minta tolong.

Tidak hanya melakukan penyerangan secara brutal kepada para jamaah yang sedang beribadah, pasukan bersenjata Israel juga menghentikan mobil-mobil ambulans yang sedang menuju ke tempat kejadian.

Setelah kejadian brutalisme tersebut, pada malam itu paramedis juga telah bekerja untuk memberikan perawatan bagi mereka yang terluka, termasuk beberapa yang luka serius.

Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah menerima banyak laporan cedera di Masjid al-Aqsa dan mengerahkan timnya untuk merawat mereka.

Media lokal mengatakan luka termasuk memar, patah tulang dan sesak nafas karena menghirup gas air mata.

Saksi mata juga mengatakan peluru baja berlapis karet juga ditembakkan ke jamaah dan juga telah menerima banyak laporan banyaknya korban luka-luka hingga cedera di Kawasan Masjid al-Aqsa dan mengerahkan timnya untuk merawat mereka.

Imbas dari tindak kekerasan Israel mendorong warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, Jalur Gaza dan kota Palestina yang berada di Umm al-Fahm di Israel bagian utara untuk berkumpul sebagai protes dan peluncuran roket dari jalur Gaza menuju Israel dan merusak salah satu pabrik makanan.***

Mohammed Rashid, pemain Palestina dedikasikan gelar juara untuk Indonesia hingga pakai jersey Timnas Indonesia

Salah satu pemain Timnas Palestina, Mohammed Rashid mendedikasikan gelar juara yang ia raih untuk masayrakat Indonesia.

Mohammed Rashid berasama klub nya Jabal Al-Mukaber FC berhasil memenangkan trofi piala liga Yasser Arafat Cup 2023.

Unggahan Mohammed Rashid tersebut tentu menjadi bahan perbincangan di tengah langkah FIFA yang membatalkan Piala Dunia U20 di Indonesia.

Ia merupakan salah seorang pemain Timnas Palestina, yang juga pernah berkiprah di persepakbolaan Indonesia. Pemain yang pernah bermain di Persib Bandung tersebut mendedikasikan gelar juara yang ia raih untuk para penggemar sepakbola di Indonesia.

Mohammed Rashid meraih gelar juara piala liga tersebut secara berturut-turut di bulan yang sama, setelah klubnya juga meraih juara Liga Palestina.

“Saya senang telah membantu tim saya memenangkan final Piala dan liga di bulan yang sama! Yang ini untuk orang Indonesia yang luar biasa,” tulis Muhammed Rashid.

Seraya menggunakan jersey Tim Nasional Indonesia, Mohammed Rashid mendoakan untuk persepakbolaan tanah air. Ia menilai, sepak bola di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa berkembang di level dunia.

“Semoga Allah memberkahi kalian semua dan insyaallah sepak bola di Indonesia akan makmur dan menjadi yang terbaik karena kalian semua pantas mendapatkan yang terbaik,” tulis Mohammed Rashid dikutip dari Instagramnya pada 4 April 2023.

Unggahan ini menjadi ramai setelah kabar bahwa FIFA mencoret Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Salah satu alasan pencoretan tersebut adalah karena adanya penolakan dari berbagai pihak terkait keikutsertaan tim nasional Israel.

Langkah Indonesia yang rela di coret sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, karena menolak kehadiran timnas Israel menuai banyak apresiasi dari pihak Palestina.

Salah satu bentuk apresiasi tersebut ditunjukkan oleh pemain Timnas Palestina, Mohammed Rashid yang mendedikasikan kemenangan tim nya untuk Indonesia.

Gelombang kecaman terhadap tim sepakbola Israel juga kembali muncul setelah aksi tak terpuji salah satu penggemar sepak bola Israel yang menembakkan gas air mata saat pertandingan Yasser Arafat Cup 2023.

AFC sebagai federasi sepakbola tertinggi di Asia juga mengecam aksi supporter Israel tersebut yang patut dijatuhi sanksi berat. Namun, hingga kini FIFA belum memberikan keterangan apa pun terkait kejadian tersebut. ***