17 Jam Hamas Duduki Israel Selatan,Pertama Kali Orang Yahudi Merasa Tak Berdaya Sejak Perang 1948


Israel Selatan wilayah paling terdampak oleh serangan darat kelompok militan Palestina Hamas.

Sejumlah permukiman di wilayah tersebut sempat dikuasai oleh Hamas selama 17 jam. Be’eri, dekat Kota Ofakim, salah satunya.

Sabtu, (7/10/2023) pagi, ratusan kelompok militan Hamas yang menyeberang dari dekat Jalur Gaza, jadi mimpi buruk.

Ratusan warga sipil dan puluhan tentara Israel terbunuh dalam serangan itu.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu murka hingga mendeklarasikan perang terhadap Hamas.

Bagi sebagian besar warga Israel, peristiwa di Be’eri menunjukkan betapa lemahnya militer Israel mengantisipasi serangan.

Pasukan Hamas bertahap menguasai seluruh kibbutz (permukiman) Be’eri, yang berpenduduk 1.200 jiwa dan menjadikannya desa terbesar dari 25 desa yang membentuk Dewan Regional Eshkol.

Sejumlah anggota dewan regional Eshkol dibunuh. Beberapa diyakini telah diculik dan dibawa ke Jalur Gaza.

“Mereka berjalan di sekitar Be’eri seolah-olah merekalah pemilik tempat itu,” Haim Jelin, seorang penyintas sekaligus mantan anggota parlemen serta mantan ketua Dewan Regional Eshkol, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat, seperti dikutip Times of Israel.

Menurut dia, militan Hamas menembak tanpa pandang bulu, menculik siapa pun yang mereka bisa, dan membakar rumah-rumah penduduk.

Penduduk yang ketakutan melarikan diri. Namun, sebagian gagal.

Jelin menyebut apa yang terjadi di Be’eri sebagai “pembantaian.”

Dia mengatakan tidak mempunyai data pasti mengenai korban jiwa, korban selamat, korban penculikan atau orang hilang di Be’eri.

Namun, yang ia tahu serangan ini merupakan bagian dari serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh ratusan pasukan bersenjata Hamas.

Pasukan Hamas dengan mudah menembus iga kota, yakni, Ofakim, Sderot dan Netivot, serta beberapa desa.

Di Be’eri, invasi tersebut menampilkan elemen yang hanya bisa dibayangkan oleh sedikit orang Israel.

Seorang pria mengenakan pakaian sipil menjelaskan apa yang terjadi dalam bahasa Arab kepada juru kamera.

Pasukan bersenjata Hamas terlihat berlari di jalan-jalan beton Israel.

Ini adalah gambaran kemenangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka melakukan razia dari pintu ke pintu terhadap anggota dewan.

Mereka juga membunuh orang dan menangkap sedikitnya 50 orang lainnya.

Sekira 17 jam Hamas menguasai permukiman, barulah pasukan pertahanan Israel berhasil merebutnya dan membebaskan sebagian sandra.

Pasukan Pertahanan Israel membunuh puluhan teroris di wilayah Israel dan ratusan lainnya dalam serangan di Gaza, menurut Unit Juru Bicara IDF.

Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan memenangkan apa yang disebutnya perang dengan Hamas.

Ia memperingatkan bahwa Israel akan “menghancurkan” kemampuannya.

Namun jaminan tersebut tidak banyak menenangkan ketakutan yang telah hilang di benak Israel seiring dengan semakin kuatnya negara tersebut.

Einat Barzilai, seorang penulis dan dosen kebudayaan Israel menyebut momen itu sangat mengejutkan karena seperti adegan perang pembebasan Israel pada 1948.

Bahkan menurutnya dibanding saat berkecamuknya perang Yim Kippur di tahun 1973, warga merasa jauh lebih aman.

“Karena Perang Yom Kippur terjadi di garis depan. Perasaan tidak berdaya dan rentan, ketika rumah Anda diserang. Ini lebih mengingatkan pada Perang Kemerdekaan tahun 1948,” kata Barzilai, yang tinggal di Yerusalem.

Puluhan Penerbangan Besar ke Israel Dibatalkan

maskapai penerbangan besar membatalkan puluhan penerbangan ke Tel Aviv akhir pekan ini, Minggu 8 Oktober 2023 setelah kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel.

American Airlines, Air France, Lufthansa, Emirates dan Ryanair termasuk di antara mereka yang menarik penerbangan ke bandara Ben Gurion di Tel Aviv.

Namun, otoritas bandara tidak menghentikan hubungan udara komersial dengan bandara internasional kedua Israel di Eilat, sebuah tujuan wisata di Laut Merah.

Dan maskapai penerbangan Israel El Al mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka mempertahankan penerbangannya di Tel Aviv untuk saat ini, meskipun beberapa penerbangan yang dioperasikan oleh mitra asing telah dibatalkan.

El Al mengatakan pihaknya beroperasi sesuai dengan instruksi pasukan keamanan Israel, dan semua penerbangan kini hanya berangkat dari Terminal Tiga di Ben Gurion.

Seperti kebanyakan maskapai penerbangan lainnya, dikatakan bahwa klien dapat mengubah tiket mereka tanpa biaya.

Di Athena, kementerian luar negeri mengatakan pihaknya sedang berupaya memulangkan 149 wisatawan Yunani dari Israel, dan 81 di antaranya dijadwalkan tiba kembali pada Minggu malam dengan penerbangan El Al.

Setelah pada hari Sabtu terdapat daftar maskapai besar yang membatalkan penerbangan, operator bandara AENA Spanyol mengatakan kepada AFP bahwa empat dari sembilan penerbangan yang dijadwalkan ke Tel Aviv pada hari Minggu telah dibatalkan, dua dari Madrid dan dua dari Barcelona.

Sembilan penerbangan lainnya, dari Tel Aviv ke bandara di Spanyol, sejauh ini tidak terpengaruh, kata operator tersebut.

Maskapai lain yang menangguhkan penerbangan termasuk Aegean, Swiss, Austrian Airlines, Wizz Air dan Air Canada.

Saat Pendukung Palestina dan Pro-Israel Berhadap-hadapan di New York

Sejumlah pendukung Israel berhadapan dengan massa yang berunjuk rasa mendukung warga Palestina di Times Square di New York, Amerika Serikat, pada Minggu (8/10).

Aksi tersebut berlangsung damai dan tidak terjadi bentrokan. Kedua kelompok tersebut membawa poster berisi dukungan sesuai aspirasi mereka. Mereka juga membawa bendera Palestina dan Israel.

Konflik antara Palestina dan Israel kembali memanas setelah kelompok militan Palestina, Hamas, melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada Sabtu (7/10) pagi buta.

Hamas menyatakan, operasi yang mereka namai “Badai Al-Aqsa” atau “Banjir Al-Aqsa” atau dilakukan sebagai respons atas kekerasan Israel terhadap wanita Palestina, penodaan pada Masjid Al-Aqsa, dan blokade Jalur Gaza sejak tahun 2006.

Israel mengeklaim 1.000 warganya tewas akibat serangan Hamas, sedangkan korban jiwa di Gaza dilaporkan 400 orang.

Israel menyatakan “perang” atas serangan Hamas itu. Ratusan ribu warga Palestina di Gaza mengungsi akibat serangan skala besar Israel.

Keterangan badan kemanusiaan PBB, jumlah warga yang mengungsi mencapai 123.538 orang.