Pengemudi Fortuner yang Ngaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara,Dijerat Pasal Pemalsuan Surat


Begini nasib pengendara Fortuner berinisial PWGA yang cekcok dengan pengendara lain di Tol Japek hingga ngaku sebagai adik jenderal.

Diketahui, sosok PWGA viral usai videonya beredar di media sosial tengah adu mulut dengan pengendara mobil yang dengaja ia tabrak di Tol Japek KM 57.

Menggunakan mobil dengan pelat dinas TNI 84337-00, PWGA mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang anggota TNI.

Namun pernyataan tersebut berubah, ia lantas mengaku sebagai adik dari seorang jenderal.

Terkuak ternyata pelat dinas TNI yang digunakan pada mobil Fortuner yang dikendarai oleh PWGA adalah palsu.

Akibat perbuatannya tersebut, PWGA kini ditetapkan sebagai tersangka hingga terancam 6 tahun penjara.

Hal itu diungkap oleh Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (18/4/2024).

“Terhadap tersangka, kami jerat Pasal 263 KUHP, yang mana (dengan) pasal tersebut (tersangka) diancam dengan hukuman penjara selama enam tahun,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dalam konferensi pers di kantornya, dilansir dari Kompas.com.

Adapun PWGA dijerat pasal Pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan Surat.

“Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam tahun.”

Ia dipastikan bukan anggota TNI, melainkan karyawan swasta.

PWGA mendapatkan pelat dinas itu dari sang kakak yang merupakan pensiunan perwira tinggi dari Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) TNI berinisial T.

“Pelat dengan nomor 84337-00 tersebut terdaftar atas nama Marsda TNI (Purn) Prof Dr Ir Asep Adang Supriyadi. Dengan nomor register nomor 1641/MA/XI/2022. Dengan unit kendaraan tercantum adalah Mitshubishi Pajero tahun 2022,” jelas Wira.

Pelat dinas itu sebelumnya memang terdaftar atas nama T hingga 2018. Namun, telah diputihkan dan berganti kepemilikan menjadi milik Asep sejak 2020.

“Jadi pelat nomor yang digunakan pelaku ini sudah tidak teregister,” imbuh dia.

Pelat dinas digunakan Asep untuk keperluan dinas dan telah berakhir tanggal 30 November 2023.

Lantaran tak terima namanya telah dicatut, Asep melaporkan Pierre ke Polda Metro Jaya.

“Dinyatakan bahwa pelapor (Asep) tidak mengenali pria tersebut. Kemudian pelapor merasa dirugikan karena mencatut pelat nomor dinas yang peruntukannya adalah untuk pelapor, maka pelapor membuat laporan polisi,” papar Wira.

Kini, PWGA hanya bisa menunduk mengenakan baju tahanan oren, dengan tangan terpasang borgol.

Sosok Wanita Berani yang Lawan PWGA

Terkuak sosok wanita yang berani melawan pengemudi Fortuner arogan di Tol Japek beberapa waktu lalu.

Ia adalah Marcellina Irianti Deca (25).

Marcellina menjadi salah satu orang yang ada di dalam mobilnya saat terjadi cekcok dengan pengemudi Fortuner berpelat dinas Mabes TNI palsu yang berperilaku arogan serta mengaku adik seorang Jenderal.

Sebagai informasi, insiden itu terjadi di KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Rabu (10/4/2024).

Usai peristiwa tersebut, Marcellina melaporkan apa yang dialaminya ke Mabes Polri.

Akibatnya sopir mobil Toyota Fortuner tersebut ditangkap Polda Metro Jaya, Rabu (17/4/2024).

Pengemudi diduga melakukan perbuatan atau tindak pidana pengrusakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, saat ini penyidik masih melakukan pendalaman terlebih dahulu.

“Benar (pengemudi) sudah diamankan dan sedang dilakukan pendalaman,” kata Ade dikutip dari Tirbunnews.com.

Detik-detik Marcelina Melawan

Marcellina Irianti Deca menjadi salah satu orang yang ada di dalam mobilnya saat terjadi cekcok dengan pengemudi Fortuner berpelat dinas Mabes TNI yang berperilaku arogan serta mengaku adik seorang Jenderal.

Marcellina menjelaskan, kejadian berawal saat ia bersama anggota keluarganya yang menaiki mobil Suzuki tengah dalam perjalanan ke rumah nenek untuk Lebaran.

“Kan sebenarnya kejadian awalnya kami dalam posisi antre masuk ke rest area,”

“posisi antre maksudnya berhenti, karena di rest area 57 memang agak macet,” ujarnya, kepada wartawan di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2024).

Pengendara Fortuner tiba-tiba menyerempet mobilnya, kemudian ia meminta penjelasan kepada pengendara tersebut alasan menyerempet mobilnya.

“Kami lihat memang di sebelah kiri jalan ada banyak mobil-mobil yang antre, terus ada bus angkutan yang masuk ke kanan, mobil Fortuner ini juga mendadak motong masuk kanan dan akhirnya nyerempet mobil kami.”

“Karena saya merasa terserempet akhirnya kami coba minta penjelasan kenapa bisa diserempet, dia malah nyalahin saya dia bilang kamu yang nabrak saya duluan,” kata dia.

“Saya ada di jalur saya benar mau antre masuk rest area, tapi itu dari bahu jalan aja itu harusnya enggak boleh karena itu untuk urgent dan kami semua tahu,”

“akhirnya setelah itu dia maju ke depan mobil saya dia rem mendadak, saya kira mau turun ngomong baik-baik, tapi ternyata dia malah mundur gitu dan nabrak,” sambungnya.

Di dalam mobilnya, ada sebanyak lima orang termasuk anak kecil. Sedangkan di dalam mobil Fortuner ada anak serta istrinya.

“Kebetulan di dalam mobil kami ada anak kecil jadi semua syok dan kaget, setelah itu kami berhenti di depan dia,”

“kita turun dan saya nanya kenapa mobil kami ditabrak dan itu kan sengaja dia tabrak mobil saya,” ucap Marcellina.

Cekcok pun akhirnya terjadi. Pengendara Fortuner lantas mengaku-ngaku punya anggota keluarga berpangkat Jenderal.

“Akhirnya mulai cekcok dan dia marah-marah dan dia malah bawa-bawa kakaknya jenderal. Saya enggak ada urusan mau kakaknya jenderal, kalau salah ya salah.”

“Tapi akhirnya karena dia bilang kakak saya jenderal, saya merasa kayak kalau ternyata beneran jenderal, kami semua yang ada dalam mobil itu kan terancam atau dicari dan diincar,” kata dia.

Kedua belah pihak sempat beriktikad baik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara langsung pada waktu itu juga.

Namun, pengendara Fortuner justru kabur saat berupaya menyelesaikan permasalahan di rest area terdekat dari lokasi kejadian.

“Habis itu coba kita masuk rest area dan coba kita mediasi baik-baik di pospol dan dia setuju dan dia bilang saya akan tanggung jawab atas apa yang bapak lakukan sama mobil saya,” tuturnya.

“Pas saya mau masuk rest area, tiba-tiba mobil itu motong jalur kanan semua sampai dia juga diklakson terus bablas hilang,” lanjut dia.

Beberapa hari setelah kejadian itu, pihaknya masih menunggu iktikad baik pengendara Fortuner.

Tetapi tak ada iktikad baik hingga akhirnya dirinya bersama kuasa hukum Paulinus Dugis melaporkan kejadian tersebut ke Mabes Polri.

Laporan Marcellina diterima dan teregister dengan nomor LP/B/115/IV/2024/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 16 April 2024.

Pihaknya membawa sejumlah alat bukti, satu di antaranya adalah sebuah flash disk berisi video peristiwa yang terjadi di tol serta foto kendaraannya yang rusak.

Adapun pelapor kasus tersebut adalah Marcellina Irianti Deca (25), sedangkan terlapornya dalam lidik.

“Perihal tentang perusakan, perusakan kendaraannya segala macam. Jadi karena kami menduga, ini dugaan ya, kalau dari video-video yang beredar itu ada unsur kesengajaan dari yang bersangkutan untuk menabrakkan kendaraannya kepada kendaraan milik klien saya, yaitu dengan nabrak mundur,” ujarnya, di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.(*)

Sosok Kakak Sopir Fortuner Arogan Ternyata Benar Pensiunan Jenderal TNI,Tetap Terancam Dipenjara

Terungkap 1 ternyata benar pensiunan Jenderal TNI menjadi sorotan.

Pengakuan PWGA yang memiliki seorang kakak yang pernah menyandang pangkat perwira tinggi (Pati) TNI ternyata benar.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kakak kandung PWGA adalah seorang purnawirawan Pati di Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad) berinsial T.

“(Pelaku) tiga bersaudara, dia paling kecil. Dua kakaknya ada perempuan. Kakak nomor satu itulah kowad yang pensiunan, kowad berpangkat perwira tinggi,” kata Kanit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Anggi Fauzi Hasibuan saat dikonfirmasi, Rabu (17/4/2024).

Saat cekcok, pelaku memakai pelat palsu TNI dan mengaku sebagai adik Jenderal TNI.

Menurut Anggi, PWGA bukan prajurit TNI, melainkan sipil.

“Jadi, dia memang bukan anggota TNI. Kakaknya itu pada saat masih aktif sampai dengan pensiun diberikan lah pelat nomor dinas itu,” ujar Anggi.

Dia menjelaskan, pelat dinas TNI yang digunakan PWGA sebelumnya terdaftar atas nama sang kakak.

Namun, pelat ini teregister hanya sampai tahun 2018.

“Lalu pada 2019 dilakukan pemutihan pelat nomor dinas itu,” ungkap dia.

Setelah pemutihan, pelat bernomor 84337-00 tersebut terdaftar atas nama Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi pada 2020.

Ketika diberikan pelat dinas oleh Mabes TNI, Asep merupakan dosen di Universitas Pertahanan.

“Nomor yang dipakai oleh salah satu salah kerabat pelaku ini, sudah dihapus tahun 2019. Nah diterbitkan lagi oleh Mabes TNI, tetapi dengan nama Pak Asep serta jenis kendaraan berbeda,” papar Anggi.
Kepada polisi, PWGA mengaku telah menggunakan pelat palsu sejak 2023.

“Alasan dipinjamkan, kalau misalnya ada ganjil genap, dia baru gunakan. Pada saat tanggal genap dia menggunakan pelat nomor dinas tersebut tetapi dengan syarat harus izin dulu ke kakaknya,” jelas dia.

Kini, polisi menetapkan PWGA sebagai tersangka.

Pelaku disangkakan dengan Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pemalsuan Surat.

Ancaman hukumannya 6 tahun penjara.

Seperti diketahui Polda Metro Jaya menangkap pria pengemudi Fortuner berpelat dinas Mabes TNI yang berperilaku arogan serta mengaku adik seorang Jenderal, Selasa (16/4/2024).

Pengemudi Fortuner itu bahkan sempat menabrak mobil wartawan di Tol Jakarta-Cikampek KM 57.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan penangkapan tersebut.

“Benar, sudah diamankan dan sedang dilakukan pendalaman,” ujarnya, saat dikonfirmasi, Rabu (17/4/2024).

Kabur ke rumah kakak

Sopir Fortuner yang berperilaku arogan serta mengaku adik seorang Jenderal itu sempat kabur dan sembunyikan mobilnya.

Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully menuturkan, mobil Fortuner itu disembunyikan di rumah kakaknya di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

“Jadi sejak kejadian itu, dia ke rumah kakaknya bersama istrinya,” ujar Titus, saat dihubungi, Rabu (17/4/2024).

Ia turut menuturkan, pelat dinas TNI yang dipakai pria tersebut bahkan dibuang.

“Mobil ada di rumah tersebut, ditutup terpal penutup mobil. Pelatnya dibuang,” katanya.

Klarifikasi Marsda TNI Purn Asep Adang

Sebelumnya, Marsda TNI Purn. Prof. Dr. Ir. Asep Adang Supriyadi, S.T., M.M., IPU., ASEAN.Eng. yang namanya terseret dalam insiden cekcok pengendara Toyota Fortuner berpelat dinas TNI yang viral di media sosial beberapa waktu lalu menegaskan tak punya hubungan dengan sosok warga sipil yang viral tersebut.

Asep juga menyatakan tidak memiliki hubungan dengan warga tersebut.

“Kami tidak memiliki hubungan dan kami tidak kenal dengan warga sipil yang melakukan pelanggaran lalu lintas di Km 57 Tol Cikampek dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner plat Dinas 84337-00 dan menjadi viral,” kata dia dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (14/4/2024).

Asep mengatakan Nomor Dinas TNI dengan Nopol 84337-00 merupakan nomor dinas kendaraan operasionalnya sehari-hari di Universitas Pertahanan Republik Indonesia sebagai Guru Besar sejak pensiun di tahun 2020.

Selain itu, kata Asep, kendaraan yang ia gunakan dengan pelat nomor dinas tersebut adalah Pajero Sport dan terdaftar dalam sistem.

“Bukan Toyota Fortuner sebagaimana yang telah viral di video pemberitaan,” kata Asep.

Terkait adanya plat nomor yang sama dengan miliknya tersebut, Asep juga mengaku sama sekali tidak tahu.

Karena, lanjut Asep, secara pribadi dirinya tidak pernah memberikan, meminjamkan, ataupun mendelegasikan penggunaan nomor plat dinas tersebut kepada orang lain.

“Kami mohon agar pemberitaan di media saat ini untuk diluruskan karena beberapa media online memberitakan seolah-olah saya memiliki hubungan dengan warga sipil di video yang melakukan pelanggaran tersebut, sehingga kami secara pribadi sangat dirugikan dengan pemberitaan ini,” kata Asep.

“Untuk permasalahan ini, kami juga telah membuat laporan pengaduan di Mapolda Metro Jaya guna membantu tercapainya titik terang dari permasalahan ini,” sambung Asep.

Viral di medsos

Dalam video viral yang beredar di media sosial, PWGA terlibat cekcok dengan pengendara lain.

Pengendara Fortuner arogan itu marah karena merasa disenggol mobil pengendara lain yang merekam video.

Namun, perekam video langsung menanyakan apakah benar pengendara Fortuner tersebut seorang anggota TNI dengan meminta kartu anggotanya.

Pelaku kemudian mengaku berdinas di Markas Besar TNI seperti yang tertulis dalam pelat nomor mobilnya.

Bahkan, ia mengaku sebagai keluarga jenderal bernama Tony Abraham.