Tiktoker Galih Loss Ditangkap,Tetangga Ungkap Latar Belakang Keluarganya,Ibu Kerja Pengasuh Anak


Polda metro jaya diketahui menangkap TikTokers Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss terkait konten nistakan agama.

Galih Loss sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman penjara 6 tahun penjara.

Menariknya dibalik kasus penistaan agama menjerat Galih Loss tersebut.

Terkuak kehidupansehari hari dari keluarga TikTokers Galih Loss.

Melansir dari Tribunjakarta.com, Rabu (24/4/2024) TikTokers Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss tinggal di perkampungan RT 02 RW 06, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Kediaman Galih terbilang sederhana, memiliki bangunan dua lantai tetapi luas tanahnya tidak besar sekitar 40 meter persegi.

Rumah dengan dominasi warna hijau itu terlihat sepi dari aktivitas penghuninya, pintu gerbang terkunci meski pintu lantai dua dibiarkan terbuka.

Di bagian atas rumah, membentang bendera merah putih berukuran besar yang dipasang terikat menutupi balkon.

Tetangga Galih berinisial A mengatakan, usai penangkapan rumah TikTokers pemilik akun @galihloss3 kosong ditinggal penghuninya.

“Tadi malam pertama bapaknya dulu mungkin mau nengok si Galih, kalau ibunya dibawa ke Pondok Gede lagi sakit juga itu ibunya,” kata A, Rabu (24/4/2024).

Galih tinggal di rumah tersebut bersama kedua orang tuanya serta satu orang adik yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Keluarga Galih sudah cukup lama tinggal di lingkungan RW 06 Kelurahan Jatimulya, mereka selama ini hidup sederhana.

“Emang rumah dia (tingkat) bawahnya cuma gini doang (ruang tamu) orang cuma 40 meter (luasnya), atasnya buat tidur, bukan orang kaya dia mah,” ungkap A.

Orang tua Galih Loss juga bukan pekerja yang mapan, bapaknya dulu sempat bekerja di sebuah perusahaan tetapi kena PHK.

“Bapaknya juga cuma kuli serabutan kadang ngecat mobil di pabrik apa gitu, kadang nganggur enggak setiap hari kerja gitu,” jelas A.

Sementara sang ibu, dia cukup aktif di lingkungan dengan mengikuti pengajian dan kegiatan lain.

Selain itu, ibu Galih Loss juga membantu perekonomian keluarga dengan berkerja sebagai pangasuh anak.

“Kadang emaknya suka berangkat ngaji, kadang juga suka momong (mengasuh) anak orang dibayar sehari Rp30 ribu,” jelas dia.

Sementara terkait aktivitas Galih Loss sebagai TikTokers, A tidak begitu mengetahui secara detail karena tidak mengerti media sosial.

“Saya mah enggak tahu dia kayak gitu (bikin konten), saya enggak ngerti, kalau adeknya iya, suka joget-joget di depan rumah sini, kalau Galih enggak main di sini,” jelasnya.

Polda Metro Jaya menetapkan TikToker Galih Noval Aji Prakoso pemilik akun @galihloss3 sebagai tersangka.

Galih diduga menistakan agama setelah membuat konten video SARA soal hewan yang bisa mengaji.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, Galih menjadi tersangka setelah penyidik melakukan gelar perkara.

“Berdasarkan hasil penyidikan, maka pada hari Senin tanggal 22 April 2024 pukul 14.30 WIB, tim penyidik melakukan gelar perkara untuk menetapkan saudara Galih Noval Aji Prakoso menjadi tersangka dalam perkara aquo,” kata Ade Safri, Selasa (23/4/2024)

Galih Loss Minta Maaf

TikToker Galih Naufal Aji Prakoso alias Galih Loss sampaikan permintaan maaf pasca ditangkap terkait konten penistaan agama.

Permintaan maaf tersebut disampaikan Galih Loss lewat video singkat yang beredar di media sosial.

Berstatus tersangka, Galih Loss mengakui perbuatan yang dilakukan tersebut salah.

“Nama saya Galih Naufal Aji Prakoso pemilik akun Tiktok @galihloss3 telah membuat video penistaan agama dengan memplesetkan suara auman serigala menjadi audzubillahiminasyaitonirazim,” ujarnya.

Galih Loss menyesali tindakan tersebut dan meminta maaf yang sebesar-besarnya.

“Di sini saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh umat muslim,”tuturnya.

“Saya menyesali semua perbuatan saya dan saya berjanji untuk tidak akan mengulangi video VT tersebut,” tutupnya.

Isi Konten Menista Agama

Dalam kontennya, Galih awalnya berdialog dengan seorang anak.

Ia kemudian menanyakan kepada bocah itu hewan yang bisa mengaji.

Galih: Hewan, hewan apa yang bisa ngaji?

Bocah: Apa ya bang? Paus paus, pak ustad

Galih: Ha ha ha ha

Bocah: Ha ha ha ha

Galih: Selain Pak Ustad apaan?

Bocah: Apa ya? Ora tau

Galih: Hahh

Bocah: Ora tau

Galih: Kira-kira apa lagi?

Bocah: Monyet kali ya bang?

Galih: Ha ha ha. Salah

Bocah: Apa itu bang?

Galih: Yang ada di pikiran lu, apa tuh, hewan hewan apa yang bisa ngaji?

Bocah: Paus bang

Galih: Emang paus bisa ngaji?

Bocah: Ora

Galih: Ha ha ha. Lu mau tau ga hewan apa (yang bisa ngaji)?

Bocah: Apa?

Galih: Auuuudzubillahim