Batuk saat Hamil Tua Apakah Bahaya? Bumil Wajib Tahu!

96 views



Batuk selama akhir kehamilan merupakan gejala umum yang dialami banyak calon ibu, tak terkecuali di trimester ketiga. Namun, sebetulnya batuk saat hamil tua apakah bahaya?

Meskipun umunya tidak ada yang menjadi tanda serius, penting untuk mewaspadai potensi risiko yang terkait dengan batuk selama trimester ketiga. Sebab, batuk juga dapat menyebabkan kontraksi dini dan menimbulkan rasa sakit bagi Bunda yang pernah menjalani operasi caesar. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu untuk menyadarinya dan segera mengambil langkah untuk menangani kondisi tersebut.

Dalam artikel ini, TheAsianparent akan membahas penyebab batuk selama kehamilan akhir, risiko yang terkait, dan perawatan yang sebaiknya dilakukan. Sebaiknya Bunda baca ulasannya hingga akhir, ya.

Artikel Terkait: 9 Obat Batuk Alami yang Aman untuk Ibu Hamil, Wajib Catat nih!

Batuk saat Hamil Tua Apakah Bahaya?

Penyebab Batuk di Trimester Ketiga Kehamilan

Batuk pada akhir kehamilan merupakan keluhan umum di kalangan ibu hamil. Gejala ini bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi, tetapi penyebab paling umum adalah infeksi pernapasan seperti flu atau pilek.

Penyebab batuk lainnya bisa termasuk asma, alergi, penyakit gastroesophageal reflux (GERD), mulas, dan gangguan pencernaan. Dalam beberapa kasus, batuk bisa disebabkan oleh kondisi yang disebut ‘asma varian batuk’, yaitu bentuk asma yang dipicu oleh batuk kering.

Penting untuk mewaspadai hal-hal yang penyebab batuk di akhir kehamilan agar bisa mengidentifikasi gejala serta bisa segera tanggap bila mengetahui kondisi seriu.

Risiko Kesehatan pada Bayi yang Belum Lahir

Selain kontraksi dini dan nyeri saat operasi caesar, batuk saat hamil di trimester akhir juga dapat menimbulkan potensi risiko kesehatan bagi bayi yang belum lahir. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi pada ibu dan bayi yang dapat ditularkan dari ibu ke bayi melalui plasenta.

Batuk juga dapat mengurangi jumlah oksigen yang diterima bayi, menyebabkan komplikasi seperti aspirasi mekonium dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Oleh karena itu penting bagi ibu hamil untuk mencari pertolongan medis jika mereka sering batuk dan intens selama trimester ketiga.

Kapan Harus Waspada? Ini Tanda Batuk Serius

Meski menjadi gejala umum selama akhir kehamilan, tetapi batuk juga bisa menjadi pertanda kondisi yang lebih serius. Berikut adalah tiga tanda bahwa batuk Anda selama akhir kehamilan berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera:

  • Batuk yang memburuk dan tidak membaik dengan istirahat atau pengobatan.
  • Disertai dengan demam tinggi dan menggigil.
  • Batuk mengeluarkan darah atau lendir kental.

Jika Bunda mengalami tanda-tanda tersebut, segera hubungi dokter. Batuk saat trimester ketiga kehamilan dapat menyebabkan kontraksi dini bahkan nyeri. Oleh karena itu, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter, ya.

Artikel Terkait: Batuk terus saat hamil bisa indikasikan TBC, bahayakah bagi janin janin?

Pilihan Pengobatan untuk Batuk

Perawatan untuk batuk selama kehamilan lanjut tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dokter biasanya merekomendasikan kombinasi dari pilihan berikut:

1. Obat bebas: Obat ini dapat membantu meringankan gejala, seperti nyeri, dan mengurangi peradangan. Tentunya dokter akan merekomendasikan obat bebas yang aman untuk Bumil, ya. Bunda pun sebaiknya selektif dalam memilih dengan memerhatikan label pada obat.

2. Antibiotik: Obat diresepkan oleh dokter jika batuk Bunda disebabkan oleh infeksi bakteri.

3. Pengobatan rumahan: Ini dapat membantu mengurangi gejala, misalnya saja menghirup uap, minum banyak cairan, dan menggunakanhumidifier.

4. Rawat inap: Jika batuk parah atau dicurigai adanya kondisi yang lebih serius, Bunda mungkin perlu dirawat di rumah sakit dan dipantau untuk perawatan lebih lanjut.

Cara Mencegah Batuk di Akhir Kehamilan

Di masa kehamilan, imunitas memang bisa fluktuatif sehingga kapan pun bisa saja batuk dialami karena berbagai penyebab. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya terjadi atau mengurangi risikonya, di antaranya:

  • Pertama dan terpenting, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter. Ini membantu mengidentifikasi potensi masalah sejak dini, sehingga dapat segera ditangani.
  • Mengurangi paparan terhadap iritan, seperti debu, bulu hewan peliharaan, dan polusi udara. Cobalah untuk menjaga rumah Anda sebebas mungkin dari debu dan berbagai hal yang bisa memengaruhi.
  • Pastikan untuk memakai masker jika Bunda pergi ke tempat umum.
  • Terakhir, pastikan Bunda banyak istirahat, makan dengan baik, dan tetap terhidrasi.

Artikel Terkait: Batuk Saat Hamil, Bagaimana Mengatasinya?

Jadi Bunda, batuk di akhir kehamilan menjadi gejala yang umum, tetapi tak menutup kemungkinan merupakan tanda gejala yang berbahaya. Namun, dengan perawatan yang cepat dan tepat, risiko yang terkait dengan batuk selama kehamilan dapat diminimalisasi.

Semoga informasi di atas bisa bermanfaat, Bun.

****

Baca Juga:

7 Obat Batuk yang Aman untuk Ibu Hamil, Jangan Salah Pilih Bun!

Pneumonia saat hamil bisa timbulkan komplikasi serius pada janin, waspadai gejalanya

Amankah Silex untuk Ibu Hamil? Bagaimana Aturan Pakainya?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.



Source link