Buya Yahya Imbau Umat Muslim Waspadai Hadits Palsu tentang Maulid Nabi,Ini Seharusnya Dilakukan


Penceramah Buya Yahya mengimbau umat Islam untuk mewaspadai hadits palsu terkait Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bergembira memperingati hari lahirnya Rasulullah SAW, dikatakan Buya Yahya memang dianjurkan dan harus dilakukan dan dirasakan kaum muslimin.

Namun, membuat riwayat palsu untuk merayakan dan bersuka di bulan Maulid Nabi, Buya Yahya mengatakan hal tersebut tidak boleh atau haram dilakukan.

Termasuk mempercayainya sesuatu yang keliru, adapun jika ingin memperingati Maulid Nabi dengan membuat suatu acara perayaan Buya Yahya mengimbau harus sesuai dengan syariat.

Kini memasuki bulan Rabiul Awal 1445 Hijriyah, dikenal dengan bulan Maulid Nabi bulan ketiga kalender Islam.

Ada acara Maulid Nabi yang biasanya digelar di berbagai daerah di Indonesia, bisa dilaksanakan di mesjid, musholla, atau rumah warga.

Buya Yahya menjelaskan ada beberapa riwayat palsu yang berisikan keutamaan kala memperingati hari lahir Nabi SAW.

“Misalnya barang siapa memperingati dan mendoakan di hari kelahiran Rasulullah maka akan haram dari neraka, tidak ada riwayat dari Nabi SAW yang demikian, itu bohong,” jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Jika ingin melaksanakan perayaan Maulid Nabi tidak harus membawa atau menyebarkan hadits palsu.

Hadits palsu lainnya barang siapa menganggungkan hari kelahiranku, maka wajib mendapat syafa’atku, itu adalah sebuah kebohongan sebab Nabi tidak pernah bersabda demikian.

Adapun melaksanakan Maulid Nabi, terdapat aturan yang jelas sesuai syariat. Dan tidak perlu membawa hadits palsu yang dibuat-buat, adapun sanksi bagi yang berdusta atas nama Nabi tempatnya adalah neraka.

Umat Islam yang ingin melakukan atau mendatangi acara Maulid Nabi menurut Buya Yahya hukumnya boleh, syaratnya harus sesuai sunnah Nabi, dan melakukan hal-hal yang disukai Nabi Muhammad SAW.

Selain adanya hadits palsu, terdapat pula perbedaan pendapat mengenai perayaan maulid Nabi SAW.

Menanggapi hal itu, Buya Yahya menuturkan perayaan atau peringatan maulid Nabi Muhammad SAW adalah bentuk rasa syukur atas karunia Allah atas hadirnya Nabi Muhammad SAW ke dunia.

“Hendaknya kita bergembira atas rahmat Allah yang bernama Nabi Muhammad SAW, adapun makna merayakan adalah mengagungkan, kalau tidak mengagungkan Nabi Muhammad SAW orang tersebut keluar dari iman,” ucap Buya Yahya.

Mengagungkan Nabi SAW hendaknya dilakukan setiap hari, dan tidak ada salahnya mengagungkan lebih besar lagi di hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.

Kita tidak bisa setiap saat mengagungkan Rasulullah SAW dengan cara yang sama, maka dibuatlah satu acara yang lupa biar ingat yaitu acara perayaan maulid Nabi SAW.

Di dalam acara maulid Nabi umumnya menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW, hal ini disebut atau diajarkan dalam Alquran bahwa menyebut cerita Nabi terdahulu dapat menguatkan iman.

Membaca sejarah Rasulullah SAW, diajak membaca shalawat, orang berkumpul ada penceramah, ada pula sedekah, semuanya kebaikan.

“Dari sisi mana orang mengatakan itu bid’ah, kecuali orang itu salah paham, jadi Anda harus sadar jika ada yang membid’ahkan maulid Nabi itu karena dia tidak mengerti apa itu perayaan maulid Nabi atau tidak kenal Nabi Muhammad SAW,” kata Buya Yahya.

Besarkan acara maulid Nabi Muhammad SAW, jika Anda meiliki uang yang cukup bisa dilakukan setiap hari.

Sehingga bagi yang mengatakan bid’ah karena tidak paham maka bisa dimaklumi saja dan jangan terpengaruh.

Kecuali perayaan maulid Nabi dirayakan seperti orang-orang kafir misalnya judi, mabuk, atau di acara maulid Nabi ada keharaman, maka yang dipangkas keharamannya.

“Contoh berbaur laki-laki dan perempuan tidak karuan di acar maulid Nabi, jangan acara maulid Nabi yang dihentikan, tapi laki-laki dan perempuannya dipisah,” ujar Buya Yahya.

Alasan lainnya Nabi SAW tak pernah merayakan hari lahirnya, hal itu benar namun seharusnya bukan Nabi SAW yang merayakan hari lahirnya sendiri melainkan umat-Nya.

Perbedaan membela Nabi di zaman sekarang dan dulu, jika di zaman dulu para sahabat dan pengikut Nabi SAW ikut berperang bersama Nabi SAW, maka kini umat Islam bisa membela Nabi lewat harta yan dimilikinya untuk mendekatkan orang-orang kepada Nabi Muhammad SAW.

Adapun amalan yang bisa dikerjakan atau diamalkan di bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid Nabi SAW adalah memperbanyak sholawat.

Bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW

Allahumma sholli ala Muhammad wa ala ali Muhammad.

Artinya:

Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.