Elon Musk Beberkan Alasan Mobil Listrik Tesla Mulai Beralih ke Baterai LFP

866 views


Baterai LFP atau lithium ferro phosphate ramai diperbincangkan usai Debat Cawapres 2024 antara Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Minggu 21 Januari 2024 kemarin.

Saat itu, Gibran menyebut pihak Cak Imin melakukan kebohongan lantaran menyebut Tesla tidak lagi memakai nikel untuk mobil listriknya.

“Tesla tidak pakai nikel, ini kan kebohongan publik. Mohon maaf, Tesla itu pakai nikel Pak, dan sekarang kita itu Indonesia adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar sedunia,” ucap Cawapres dari nomor urut 2 ini.

Terlepas dari perdebatan tersebut, Elon Musk sempat membicarakan soal menggunakan baterai LFP untuk mobil listriknya. Dilansir dari Reuters pada April 2023, Elon Musk menyebut akan memperluas penggunaan baterai LFP agar mobil listriknya terjangkau.

Elon Musk telah memperjuangkan teknologi baterai LFP yang didominasi oleh pemasok di Cina. “Sebagian besar proyek elektrifikasi adalah sel berbasis besi,” kata Elon Musk seperti dikutip Tempo dari Reuters hari ini, Selasa, 23 Januari 2024.

LFP saat ini digunakan Tesla pada truk listrik berat jarak pendek, yang disebut semi ringan. Tesla menyebut usulan mobil listrik kecilnya akan menggunakan baterai LFP berkapasitas 53 kilowatt-jam (kWh). Tesla menambahkan pihaknya juga akan menggunakan baterai LFP pada kendaraan ukuran menengahnya, yakni Model 3 dan Model Y.

Meski begitu, Tesla masih menggunakan baterai berbahan nikel untuk sebagian besar mobil listrik Model 3 dan Model Y yang dijual di Amerika Serikat. Elon Musk menyebut kelimpahan dan murahnya harga besi menjadi faktor utama mengatasi kelemahan yang menghambat adopsi sel LFP secara global.

Baterai LFP memang lebih besar dan berat, tetapi memiliki energi lebih kecil dan jangkauannya pendek. Namun, baterai LFP cenderung menimbulkan risiko kebakaran yang lebih kecil dibanding baterai berbasis nikel, serta memiliki usia pakai lebih panjang dan diklaim harganya lebih murah.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara soal polemik baterai kendaraan listrik jenis lithium ferro-phosphate alias (LFP). Luhut membantah klaim Tom Lembong soal penggunaan LFP untuk mobil Tesla yang diproduksi di Cina.

“Tidak benar yang disebutkan kalau pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100 persen LFP untuk mobil listriknya,” kata Luhut melalui postingannya di akun Instagram resmi @luhut.pandjaitan, Rabu, 24 Januari 2024. “Mereka masih menggunakan baterai berbahan dasar nikel yang disuplai LG.”

Luhut kemudian membandikan baterai jenis LFP dengan baterai kendaraan listrik berbasis nikel. Ia mengatakan bahwa baterai lithium berbasis nikel bisa didaur ulang. “Sedangkan baterai LFP sejauh ini masih belum bisa didaur ulang.”

Diberitakan sebelumnya, perkara LFP dengan baterai nikel muncul setelah Debat Cawapres 2024 pada Ahad malam, 21 Januari 2024. Polemik ini muncul lantaran Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka bertanya soal LFP kepada Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Namun saat itu, Gibran tampak tidak puas dengan pasangan Capres Anies Baswedan.

Gibran pun menilai Cak Imin tidak memahami sepenuhnya soal LFPad. Padahal, menurut Gibran, hal tersebut sering digaungkan oleh timsesnya. “Yang sering ngomongnya LFP itu timsesnya, tapi cawapresnya nggak paham LFP itu apa. Kan aneh,” ujar Gibran dalam debat pada Ahad malam, 21 Januari 2024.

Beberapa waktu lalu, Co-Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Tom Lembong, memang mengkritik kebijakan hilirisasi nikel Presiden Jokowi. Saat itu, Tom menilai pemerintahan era Jokowi terobsesi pada nikel, tetapi tidak berorientasi pada pasar.

“Pemerintah kemarin melihat harga nikel bagus, permintaan tinggi, karena semua baterai mobil listrik pakai nikel,” kata kata Tom dalam acara Diskusi Publik Pandangan Capres/Cawapres 2024-2019 tentang Kebijakan Industri, Hilirisasi dan Perubahan iklim di Gedung CSIS Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023.

Menurut Tom, industri bakal mencari bahan baku lain ketika bahan baku nikel mahal dan pasokannya tidak stabil. Ia memberi contoh produksi Tesla, mobil listrik Elon Musk, yang beralih menggunakan baterai LFP. “Sesuai prinsip dasar ekonomi, harga tinggi menyebabkan substitusi,” ujar Tom.

Luhut Geram Tuding Tom Lembong dan Muhaimin Berbohong

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan geram dengan omongan eks kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong dan cawapres nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar. Dia pun meluruskan pernyataan Tom Lembong dan Muhaimin imbas debat cawapres keempat.

“Waktu Anda BKPM, apa yang Anda lakukan coba? Anda kan ditugasin untuk OSS. Saya ingat betul itu Anda curhat ke saya, tapi itu kan sampai Anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai,” ucap Luhut dalam pernyataan di media sosial dikutip Republika.co.id di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Selepas Tom Lembong tidak menjabat kepala BKPM, Luhut mengaku, perizinan melalui sistem Online Single Submission (OSS) malah diselesaikannya sendiri. Dia juga menyentil penilaian Tom Lembong bahwa harga nikel anjlok akibat kebijakan hilirisasi pemerintah RI.

Dia pun mengajak publik melihat harga nikel selama 10 tahun terakhir. Menurut Luhut, siklus harga komoditas pasti naik turun. Dia pun tidak paham, mengapa Tom Lembong menyebut harga nikel dunia anjlok akibat penambangan di Indonesia.

“Apakah itu batubara, nikel, timah, atau emas. Apa saja. Tapi kalau kita lihat harga nikel dunia itu yan 15 ribu-an dolar AS. Bahkan pada periode 2014-2019, periode hilirisasi mulai kita lakukan, harga rata-rata nikel itu hanya 12 ribu dolar AS,” ucap Luhut.

Dia pun menyerang Tom Lembong memberikan saran tidak tepat kepada cawapres Muhaimin. “Bagaimana Anda memberikan advice bohong kepada calon pemimpin yang Anda dukung? Saya sedih lihat Anda di situ. Artinya intelektual Anda itu jadi saya ragu,” kata Luhut.

Luhut juga tertawa ketika menanggapi Cak Imin terkait hilirisasi nikel ugal-ugalan. Dia pun ingin mengundan Cak Imin melihat langsung lokasi pertambangan nikel. “Mengundang berkunjung ke Weda Bay, ke Morowali untuk lihat sendiri. Seeing is believing, gitu. Daripada Anda berbohong kepadap publik,” ucap eks menko polhukam tersebut.

Menurut Luhut, karakter Cak Imin yang berbohong tentang pertambangan dan hilirisasi bukan karakter yang bagus. “Untuk mencapai posisi, Anda membohongi publik, dengan memberikan informasi seperti tadi,” kata Luhut.

Dia pun membagikan data di Sulawesi tingkat kemiskinan pada 2015 sebesar 14,7 persen. Pada 2023, ketika penambangan berlangsung maka kemiskinan turun di angka 12,4 persen. Menurut Luhut, hal itu terjadi karena ada pertumbuhan ekonomi.

“Kalau di Morowali, tahun 2015 itu 15,8 persen kemiskinannya dan 2023 ini kita lihat 12,3 persen (tingkat) kemiskinan. Terjadi juga cukup perbaikan-perbaikan di sana,” ucap Luhut.

Ugal-ugalan

Sebelumnya, cawapres nomor urut 1, Muhaimin alias Cak Imin dalam debat menilai, hilirisasi yang dilakukan pemerintah RI ugal-ugalan. Hal itu karena pertambangan yang dilakukan menyebabkan kerusakan lingkungan, banyak terjadi kecelakaan kerja, hingga pekerja di dominasi oleh tenaga asing.

Pernyataan itu juga mendapat respon cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Gibran setidaknya tiga kali menyebut nama Tom Lembong sebagai orang yang memberikan masukan dan conten kepada Cak Imin terkait materi debat bertema lingkungan.