Pasukan Israel Serang RS di Gaza dan Tangkap Staf Medis, Korban Terluka Terabaikan


Pasukan Israel menyerbu satu rumah sakit dan mengepung rumah sakit lainnya di wilayah barat Khan Younis Palestina pada Senin (22/1/2024).

Karena RS diserang dan dikepung, maka korban terluka tak bisa masuk RS untuk mendapatkan perawatan medis.

Bahkan pasukan Israel juga menangkap staf medis di RS Al-Khair. Hal itu dikatakan juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al Qidra, dikutip dari Reuters pada Selasa (23/1/2024).

“Pasukan Israel maju untuk pertama kalinya ke distrik al-Mawasi dekat Pantai Mediterania, sebelah barat Khan Younis, kota utama di Gaza selatan. Di sana, mereka menyerbu rumah sakit Al-Khair dan menangkap staf medis,” ujarnya.

Tak ada kabar dari Israel mengenai situasi di rumah sakit tersebut, dan kantor juru bicara militer tidak memberikan komentar.

Militer Israel kemudian mengatakan bahwa tiga tentaranya tewas pada hari Senin di Gaza selatan.

Qidra mengatakan sedikitnya 50 orang tewas semalam di Khan Younis, sementara pengepungan fasilitas medis menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka berada di luar jangkauan tim penyelamat.

“Pendudukan Israel mencegah kendaraan ambulans bergerak untuk mengambil jenazah para martir dan yang terluka di wilayah barat Khan Younis,” katanya.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tank-tank telah mengepung rumah sakit Khan Younis lainnya, al-Amal, markas besar badan penyelamat yang kehilangan kontak dengan staf di sana.

“Kami sangat khawatir dengan apa yang terjadi di sekitar rumah sakit kami,” kata Tommaso Della Longa, juru bicara Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

Israel mengatakan kelompok Hamas beroperasi di dalam dan sekitar rumah sakit, namun hal ini dibantah oleh Hamas dan staf medis.

“Upaya yang dipimpin oleh tim khusus telah dilakukan untuk memastikan warga sipil memiliki akses terhadap perawatan medis,” terang Elad Goren dari COGAT, cabang Kementerian Pertahanan Israel yang berkoordinasi dengan Palestina.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby pada Senin (22/1/2024) mengatakan Israel mempunyai hak untuk membela diri.

“Kami berharap mereka melakukannya sesuai dengan hukum internasional dan untuk melindungi orang-orang yang tidak bersalah di rumah sakit, staf medis dan juga pasien,” harap John Kirby.

Perang Israel-Hamas di Jalur Gaza selatan masih terus berlangsung, baik serangan dari udara, darat dan laut sejak perang dimulai pada Oktober 2023.

Video yang diambil dari jauh menunjukkan warga sipil yang tersebar berkeliaran di sekitar kota hantu yang penuh dengan tenda, pakaian yang ditinggalkan tergeletak di tali ketika suara tembakan terdengar dan asap membumbung ke langit.

Israel melancarkan serangan pekan lalu untuk merebut Khan Younis, yang kini dikatakan sebagai markas utama kelompok Hamas.

Pada hari Senin, Pasukan Pertahanan Israel mengatakan telah menemukan senjata, bahan peledak, roket dan fasilitas senjata serta menghancurkan terowongan dan infrastruktur bawah tanah dalam beberapa hari terakhir di Khan Younis.

Agresi Militer Israel Kian Brutal di Khan Yunis,Gunakan 4 Ton Bom Hancurkan Gaza Selatan

Agresi militer yang dilancarkan pasukan Israel (IDF) di Khan Yunis, Gaza Selatan dilaporkan makin brutal.

Tentara IDF dilaporkan menggunakan bahan peledak berukuran besar untuk menghancurkan seluruh lingkungan di Khan Yunis.

Disebut-sebut, IDF memakai bom dengan total seberat empat ton untuk menghancurkan wilayah kota di Gaza selatan tersebut

IDF juga berjanji untuk memperluas serangannya terhadap kota tersebut seiring meningkatnya serangan mereka di Jalur Gaza.

Ratusan Warga Terbunuh dalam 24 Jam
Menggilanya serangan IDF menghasilkan kehancuran dan jatuhnya korban jiwa dalam waktu singkat.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada Senin (22/1 2024) kalau pasukan Israel telah membunuh 190 orang di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir.

IDF dilaporkan terus meningkatkan upaya untuk menghancurkan kota Khan Yunis di selatan yang terkepung.

Kepala bedah plastik dan luka bakar di Rumah Sakit Nasser Khan Yunis, Dr Ahmed al-Moghrabi, mengatakan ada “pengeboman di sekitar kita”.

Laporan lain menggambarkan, orang-orang yang terjebak di dalam rumah sakit mulai menggali kuburan massal karena jumlah korban tewas terus bertambah.

“Tentara Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Khair di Khan Younis dan menahan staf medisnya,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra.

Delapan ribu orang dilaporkan terjebak di dalam Rumah Sakit Al-Amal, di mana para pengungsi terluka “akibat tembakan hebat dari drone Israel yang menargetkan warga di Rumah Sakit Al-Amal” pada 19 Januari, menurut data dari Bulan Sabit Merah.

Runtuhnya sistem kesehatan di Gaza dan kekurangan makanan di tengah pemboman Israel terus mengancam anak-anak yang belum lahir dari puluhan ribu wanita hamil di daerah kantong yang terkepung tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pihaknya mencatat ratusan keguguran dan kelahiran prematur dalam beberapa hari terakhir sebagai akibat dari “kepanikan dan pengungsian paksa di bawah pemboman brutal di Gaza.”

Bongkar Kuburan
Kebrutalan Militer Israel dilaporkan juga ditunjukkan oleh aksi perusakan setidaknya 16 kuburan dalam serangan daratnya di Gaza.

“IDF menggunakannya sebagai tempat pementasan militer dan menggali jenazah warga Palestina,” CNN melaporkan.

Pasukan Israel mengklaim mayat-mayat itu digali sebagai bagian dari pencarian sisa-sisa warga Israel yang ditawan oleh Hamas selama Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober.

Ketika kehancuran dan kematian meningkat, Israel terus merencanakan pemukiman Yahudi di Gaza jika Hamas dikalahkan.

Zvi Sukkot, anggota koalisi Knesset dari partai Religius Zionisme, baru-baru ini menyatakan: “Kita membutuhkan kemenangan di Gaza, sebuah kemenangan yang akan bergema di seluruh dunia, yang mencakup pendudukan sebagian Jalur Gaza, pembongkaran rumah, aneksasi. dan fondasi pemukiman Israel.”

Pasukan Israel telah membunuh sedikitnya 25.295 warga Palestina dan melukai 63.000 orang di Gaza sejak 7 Oktober.