Ucapan Pegawai Isi Ulang Galon Sebelum Bos Ditemukan Tewas Dicor, Rekan Kerja Janggal Saat Pamit


Seorang karyawan usaha isi ulang galon sempat membuat sebuah pengakuan sebelum bosnya ditemukan dicor.

Pegawai tersebut pergi sebelum akhirnya warga menemukan mayat dicor di Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah pada Senin (8/5/2023).

Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan, hampir seluruh tubuh korban dicor.

Akibat dicor, hanya bagian kaki korban yang terlihat.

AKBP Donny Lumbantoruan menerangkan mayat dicor di celah antara bangunan di tempat usaha isi ulang galon.

“Posisi kepala di bawah, kaki di atas,” jelasnya.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan mayat dicor di Tembalang Semarang diduga korban mutilasi.

“Korban diduga dimutilasi sebelum dicor,” katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, identitas mayat dicor di Tembalang Semarang itu adalah Irwan Hutagalung.

Ia merupakan pemilik tempat usaha isi ulang galon.

Warga sebenarnya sudah curiga sejak beberapa hari sebelumnya.

Warga setempat, Nico mengatakan usaha isi ulang galon tersebut tutup selama tiga hari.

“Saya curiga karena pemilik usaha bukan orang sini,” katanya.

Pemilik ruko yang disewa Irwan Hutagalung, Is Wargono (50) bercerita, Irwan Hutagalung sudah 3 tahun menyewa ruko.

“Sebentar lagi selesai,” katanya.

Menurut Is, Irwan memiliki dua orang pegawai, Yuli dan Husein.

Husein menurut Is baru satu bulan bekerja.

Namun Is tak menyebutkan berapa lama Yuli sudah bekerja.

Sampai kemudian, Yuli meminta bantuan Is membuka toko karena sudah beberapa hari tutup.

Ia juga mengaku pada Is Wargono lama tak bertemu Irwan.

Kemudian Yuli dan Is masuk ke dalam ruko. Dan ternyata, bau tak sedap semakin tercium.

“Saya sudah mencium bau sejak Sabtu,” kata Is.

Menurut Is, Irwan terakhir kali terlihat pada Kamis (4/5/2023).

Yuli mengaku sempat bertemu Irwan Hutagalung pada malam harinya.

Dua hari setelahnya, Yuli juga mengaku sempat bertemu Husein ketika hendak mengisi token listrik di toko.

Saat itu Husein menyerahkan kunci ruko pada Yuli.

“Husein mengaku mau pulang Banjarnegara,” kata Is Wargono.

Kepada Yulis, Husein mengaku sudah pamit pulang kampung sejak Jumat (5/5/2023).

“Husein naik travel, pulang ke Banjarnegara,” kata Is Wardono.

Seorang warga lain, Ismiati mengatakan Yuli sempat datang ke toko mengantarkan makanan.

“Terakhir komunikasi katanya mba Yuli itu ngeteri jadah goreng itu malam Kamis,” kata Ismiati.

Sabtu Husein pamit pulang kampung ke Banjarnegara.

Namun anehnya, Husein justru menyerahkan kunci toko pada Yuli.

“Terus kemarin malam Minggu, pembantunya Pak Iwan yang namanya Husen menyerahkan kunci ke Mba Yuli. ‘Bu, ini kuncinya Pak Iwan saya mau pulang ke Banjarnegara’,” ucap Ismiati.

Mayat Dicor di Semarang Ternyata Dimutilasi dalam Keadaan Hidup

Fakta baru berhasil diungkap pada kasus mayat yang dicor di Tembalang, Semarang. Korban Irwan Hutagalung (53), ternyata dimutilasi dalam keadaan hidup.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudussy mengatakan, penyebab utama kematian Irwan akibat hantaman benda tumpul yang sangat keras.

“Berdasarkan hasil autopsi dari tim forensik RSUP Kariadi, penyebab utama kematian korban akibat dari pukulan benda tumpul yang sangat keras pada kepala (kening kiri) yang tembus hingga rahang kanan,” ujar Iqbal melalui pesan singkat, Selasa (9/5).

Kemudian, dalam kondisi sekarat itulah, tubuh korban dimutilasi menjadi empat bagian. Leher dan tangan dipotong dalam keadaan Irwan hidup.

“Setelah korban sekarat atau pingsan, kemudian dipotong kepala dan kedua tangannya dengan menggunakan sajam, lalu dicor dengan semen,” kata Iqbal.

Untuk diketahui, mayat Irwan Hutagalung ditemukan dalam kondisi dicor di depot isi ulang air miliknya di Jalan Mulawarman Raya, Kelurahan Kramas, Tembalang, Kota Semarang, Senin (8/5) kemarin.

Sebelum ditemukan tewas, Irwan tak bisa dikontak dan terakhir dilihat pada Kamis (4/5). Tempat usahanya itu juga tutup sejak saat itu. Karyawan Irwan pun dikabarkan menghilang.

Kasus Mayat Dicor di Semarang: Korban Dianiaya Pakai Linggis hingga Meninggal

Linggis, pisau, tali, semen, hingga pakaian korban, ditemukan di depot isi ulang air minum galon AHS Arga Tirta di Semarang.

Linggis itu yang diyakini polisi menjadi alat untuk membunuh Irwan Hutagalung—pemilik depot.

“Hasil Olah TKP sementara, korban dianiaya menggunakan linggis hingga meninggal sebelum kemudian dicor,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Selasa (9/5).
Pembunuhan itu diduga terjadi pada Kamis (4/5) di depot yang berlokasi di Jalan Mulawarman Raya, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, itu.

Sebelum ditemukan tewas, Irwan tidak bisa dikontak. Tempat usahanya itu juga tutup sejak Jumat (5/5). Karyawan Irwan pun dikabarkan menghilang.

Belum Diketahui soal Harta Hilang
Polisi sedang menelusuri apakah ada harta korban yang hilang.

“Barang yang hilang masih dalam proses penyidikan, nanti akan jelas terungkap motifnya tatkala pelakunya ditangkap,” ujar Irwan.

Akhirnya Terkuak Identitas Mayat Dicor Korban Mutilasi di Semarang, Jenazah Tewas Sejak 4 Hari Lalu

Akhirnya terungkap identitas mayat dicor yang merupakan korban mutilasi di Semarang.

Identitas mayat dicor di Semarang Jawa Tengah diketahui bernama Irwan Hutagalung.

Irwan adalah warga Perum Bukit Agung Sumurboto, Kecamatan Banyumanik.

Sebelumnya diwartakan, mayat Irwan pertama kali ditemukan oleh seorang wanita.

Selanjutnya, warga dan para relawan pun mengevakuasi mayat korban menemukan mayat dalam kondisi tanpa kepala.

“Kepala sama tubuh sudah misah,” ujar Relawan Semarang yang enggan disebut identitasnya kepada Tribun Jateng, Senin (8/5/2023).

Temuan mayat pria tersebut sempat membikin para warga geger di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Senin (8/5 2023) sekira pukul 10.00 WIB.

Persisnya di tempat usaha isi ulang galon dan gas AHS Arga Tirta.

Tempat usaha tersebut tak jauh dari jalan raya.

Lokasi mayat dicor berada di lorong sisi kanan tempat usaha tersebut.

“Kami evakuasi butuh waktu hampir satu jam, karena gali cor,” sambung relawan itu.

Ia mengungkapkan, mayat saat dievakuasi sudah dalam kondisi membusuk.

Diperkirakan mayat sudah meninggal dunia tiga sampai empat hari lalu.

Kondisi mayat tanpa kepala itu ternyata juga tanpa tangan.

“Iya tanpa tangan dan kepala,” jelasnya.

Para relawan juga menemukan kondisi mayat kakinya terikat tali rafia warna biru.

Hal yang sontak bikin relawan kaget adalah ditemukan karung di bawah punggung korban.

Karung itu ternyata berisi kepala dan kedua tangan yang dipotong oleh pelaku.

“Jadi korban mutilasi, kepala dan dua tangan ditemukan di karung yang ikut dicor,” bebernya.

Warga Jehaniko (32) mengatakan, mulanya mendapati seorang wanita yang menangis.

Ia tak tahu pasti siapa identitas wanita tersebut.

“Enggak tahu itu istri atau saudaranya, dia nangis sambil berteriak,” paparnya.

Ia rumahnya persis di seberang lokasi kejadian.

Secara pribadi, ia tak mengenal korban.

Hanya saja mengenal secara wajah baik korban maupun satu karyawan dari korban.

“Kenal satu karyawannya, masih muda,” ujarnya.

Tempat usaha galon dan gas tersebut statusnya sewa dan baru ditempati 6 bulan terakhir.

Pemilik usaha atau korban kadangkala tidur di lokasi atau pulang ke rumahnya.

“Saya tidak terlalu mengenal mereka karena mereka belum lama juga di sini,” katanya.

Informasi yang dihimpun Tribun, korban diketahui bernama Irwan Hutagalung, warga Perum Bukit Agung Sumurboto, Kecamatan Banyumanik.

Sedangkan pekerja di tempat usaha itu bernama Yuliati, dan Husen.

Saksi Yuliati datang ke tempat usaha tersebut hendak menyalakan listrik sekitar pukul 11.45.

Saksi lalu meminta bantuannya untuk melihat ke dalam tempat usaha itu.

“Mbak Yuli bilang minta dibantu, sudah empat hari ini mencari pak Iwan belum ketemu, dihubungi tidak bisa, ini juga malah ada bau bangkai,” ungkap pemilik kontrakan Is.

Kemudian Yuliati besama Is dan suaminya menuju lokasi tempat usaha tersebut, yang berjarak satu rumah.

Namun, Is mengaku berada di luar dan suami dan Yuliati, masuk ke dalam tempat usaha korban.

Pintu toko dibuka, suami Is melihat kaki manusia.

Lokasi dugaan pembunuhan dengan cara dimutilasi dan dicor di tempat usaha isi ulang galon dan gas bernama AHS Arga Tirta, Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Senin (8/5 2023) sekira pukul 10.00 WIB.

“Seperti dicor, ditutupi karpet. Terus saya suruh lapor ke Polsek,” jelasnya.

Is mengaku, sudah mencium bau tak sedap tersebut sejak hari Sabtu.

Namun, tidak curiga, bau tak sedap tersebut dari bangkai manusia.

Selain itu, Is juga menjelaskan Yuliati sempat bertemu dengan rekan kerjanya tersebut, Husen pada Sabtu malam minggu.

Ketika itu, Yuli datang ke tempat tersebut hendak mengisi token listrik.

Husen sempat menyerahkan kunci toko ke Yuli.

“Katanya sudah pamit sejak hari Jum’at. Husen mau naik travel, pulang ke Banjarnegara,” terangnya.

Kejadian ini, Is mengaku tak mendengar suara gaduh maupun keributan di dalam tempat tersebut.

Bahkan tak pernah melihat adanya cekcok antara pemilik usaha dengan pekerjanya.

“Ternyata juga tidak ada yang dengar ribut ribut padahal mereka biasanya melek sampai malam,” terangnya.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menuturkan, korban yang dicor merupakan pemilik usaha tersebut.

Mayatnya dalam kondisi dicor.

Sebelum dibongkar mayat hanya kelihatan kakinya saja.

“Iya, jenazah dicor,” bebernya.

Menanggapi pelaku dari pembunuhan ini, Donny menegaskan masih dalam penyelidikan.

Begitu juga menanggapi terkait dengan mutilasi ini, Donny juga mengatakan masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

“Ini masih dalam penyelidikan masih kita dalami, kita menunggu hasil otopsi,” katanya.

Mayat dibawa ke kamar jenazah RSUP Kariadi Semarang.

Polisi masih mengidentifikasi mayat